Haii sesuai mood nanaz seperti nya hari ini nanaz akan update 2 part deh.
Nanaz juga sembari aktif wattpad hari ini.
Jangan lupa vote dan komen ya sayang.
Typo? Tandain yaaaaa.
୧(^ 〰 ^)୨
Seminggu telah berlalu, Alden memiliki kesibukan yang sudah tak jelas dan tak berarah. Dirinya begitu berantakan tak terurus.
Padahal sebelum menjadi kekasih keponakannya sendiri dirinya sangat resik dan mengurus dirinya dengan baik dari segi penampilan, tapi sekarang dirinya begitu berantakan.
Ke kantor yang biasanya rapih dengan jas, saat ini pakaian asal tempel saja yang bisa ia lakukan. Hanya sebuah celana panjang dan kemeja saja, bahkan yang biasanya surai tertata rapih kini menjadi berantakan tak minat ia sisir.
Dirinya tak mendapatkan kabar dari kekasihnya sama sekali, terakhir dirinya ke sana bahkan rumah sang ayah tak terbuka sama sekali.
Ia melihat sosial media kekasihnya yang terlihat bahwa gadis itu tidak berada di rumah, ia berada di sebuah bangunan bebatuan tinggi yang biasa para turis datangi. Yaitu candi Borobudur.
Niat ingin datang pasti akan menjadi sia-sia karena Cila yang di kawal oleh ayahnya sendiri, sungguh sulit bagi Alden untuk menguntit Cila saat ini. Tapi tenang saja, Alden sudah memasang GPS di ponsel Cila agar dirinya tau kemana saja kekasihnya pergi.
"Kamu tidak akan bisa lari dari ku, Cila. Kamu akan tetap menjadi milikku tidak akan ada seorang pun yang bisa memilikimu selain aku," batin Alden.
Lelaki itu masih fokus dengan GPS Cila yang terlihat di layar laptopnya, saat ini Alden berada di ruang kantor sambil bekerja.
Singkat waktu, di daerah Yogyakarta seorang gadis telah menyewa sebuah hotel untuk satu Minggu ini ia di kota tersebut.
Pagi ini Cila mengajak sahabatnya untuk gym di beberapa tempat terdekat hotel, tak lupa bahwa Raja selalu menemani sang cucu kemanapun gadis itu pergi.
"Opa duduk saja di depan ya? Cila cuma sebentar kok," kata gadis itu.
Raja mengangguk singkat dan tersenyum hangat. "Baiklah, opa tunggu di cafe depan saja ya? Sekalian opa mau ngopi."
"Iya opa." Kepala gadis itu mengangguk paham.
Raja pun mengusap surai sang cucu dan pergi meninggalkan tempat gym yang sepi itu, Cila dan Alana yang sudah berada di tempat tersebut langsung mengambil posisi mereka masing-masing namun sebelumnya mereka lakukan dengan pemanasan.
"Gue inget dulu pernah di ajakin gym sama om Alden, tapi sekarang gue gym sendiri," ucap Cila.
Alana terkekeh. "Ah Cila, lo pasti kangen sama om Alden kan?"
"Gue bingung, kayanya gue yang terlalu berlebihan. Kalau gue dengar penjelasan om Alden gak ada salahnya juga kan?" tanya Cila kepada sahabatnya.
"Makanya jangan main asal kabur aja, lo harus selesaikan hubungan secara baik-baik. Gue yakin om Alden gak akan begitu, om Jaidan juga bilang kok kalau sahabatnya sendiri gak pernah tuh yang namanya dekat sama cewek selain lo atau keluarganya," ungkap Alana.
"Emang gue nya aja yang lebay, kayanya gue harus ketemu om Alden setelah pulang dari sini," ujar Cila.
Sahabat Cila mengangguk setuju. "Harus, lo itu sudah delapan belas tahun cil. Harus bisa lebih dewasa lagi dalam hubungan."
![](https://img.wattpad.com/cover/368521795-288-k372599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Alden untuk Cila! (END)
Novela Juvenil• FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Om homo ya?" tanya gadis itu. Kening sang paman mengkerut. "Kenapa bisa berfikir seperti itu?" "Papa pernah bilang katanya om itu homo, om gak pernah mau di sentuh perempuan apa lagi respon perempuan." "Kalau saya tid...