Halo nanaz update lagi, gimana ada yang nungguin gak?
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak seperti vote dan komen ya sayang.
Yang belum follow ya di follow dulu dong, biar kita akrab awogawog.
Typo? Tandain
Tebak ada bulgosnya gak?🌚
😸😸😸😸😸😸😸
Setelah acara pernikahan telah selesai, akhirnya Cila dan Alden memilih untuk langsung pulang ke rumah Alden.
"Capek, sayang?" tanya Alden.
Cila mengangguk, ia duduk di sudut ranjang dengan penampilan masih memakai gaun pengantin putihnya.
Alden pun duduk di samping istrinya, ia meraih tangan gadis itu sambil sesekali di usap lembut.
"Bersih-bersih dulu, nanti kita istirahat," perintah Alden.
Gadis itu mengangguk singkat, ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju koper milik dirinya sendiri.
"Ambil yang kamu perlu, nanti sisanya aku yang susun di lemari," ujar Alden kembali.
Cila menaikkan sebelah alisnya. "Emangnya om gak lelah?"
"Tidak masalah, cuma susun baju kamu saja. Apa yang membuatku lelah?" tanya Alden, pria tersebut tersenyum hangat melihat istri cantiknya itu.
"Baiklah, terima kasih ya."
"Sama-sama, sayang."
Akhirnya Cila mengambil bajunya di dalam koper dan pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih, di dalam kamar mandi Cila terdiam melihat sleting gaunnya yang cukup jauh dan sulit di jangkau oleh tangan.
"Ini gimana nih... Minta tolong om Alden, malu," gumam Cila.
Cila menggeleng-gelengkan kepalanya membuang pikiran kotor yang ada di dalam otaknya, ia harus berani hanya untuk meminta tolong membukakan gaun pengantin itu yang sulit di buka.
Tangan mungilnya kembali membuka pintu, Cila melirik Alden yang tengah menyusun pakaian dirinya di dalam lemari. Cila sedikit meringis malu melihat Alden yang menyusun dalaman miliknya di lemari.
Terlihat wajah Alden tak begitu peduli dengan bentuk dalaman Cila yang sudah terlipat, Cila pun menghela nafas ketika ia hanya bisa muncul di balik pintu kamar mandi.
"O-om...," panggil Cila dengan perasaan yang gugup.
Lelaki tersebut menoleh ke arah suara yang memanggilnya. "Kenapa sayang? Butuh bantuan?"
"Eum... Anu om, aku gak bisa buka gaunnya. Tangan aku gak sampai," adu gadis tersebut.
"Biarku bantu," ujar Alden.
Akhirnya Alden berdiri dan menghampiri Cila yang berada di dalam kamar mandi, gadis itu membelakangi Alden yang langsung menatap lelaki itu lewat kaca besar di dalam kamar mandi dengan wastafel tempat menyikat gigi dan cuci muka.
Tangan Alden menyentuh gaun milik Cila, ia membukanya dengan pelan hingga terbuka sampai bawah. Cila menatap jakun Alden yang naik turun itu hanya bisa memalingkan wajahnya.
Gadis itu pasti menyangka bahwa Alden mati-matian menahan iman dan juga terus menelan air liurnya.
Ketika sleting itu sudah di buka membuat gaun tersebut melorot yang membuat Cila terkejut, tangan mungilnya langsung menahan gaun itu agar tidak terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Alden untuk Cila! (END)
Fiksi Remaja• FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Om homo ya?" tanya gadis itu. Kening sang paman mengkerut. "Kenapa bisa berfikir seperti itu?" "Papa pernah bilang katanya om itu homo, om gak pernah mau di sentuh perempuan apa lagi respon perempuan." "Kalau saya tid...