Halo semuanya hari ini Nanaz sudah update lagi, kira-kira siapa nih yang nunggu Nanaz.Gimana sama part yang kemarin ada yang penasaran? Kira-kira Alden sama Cila bakalan kepergok gak ya? Bahaya banget nih kalau beneran kepergok. 🙀
Bisa bisa besok langsung nikah nih.
Jawabannya enggak ya, karena ada salah satu ide cila yang benar-benar di luar nalar banget😭
Sebelum baca jangan lupa untuk vote ya, dikomen juga nih.
Yang belum follow buruan di-follow! Jangan sampai ketinggalan bab bab baru yang bakalan nanaz update setiap harinya.
Typo? Tandain
Happy reading sayang!
😾😾😾😾😾
"Ampar-ampar pisang, pisangku belum masak."
Cila dan Alden menoleh ke arah pria tua di pintu kamar gadis itu, Cila tersenyum bahagia seolah-olah tak terjadi sesuatu tadi.
"OPA!" sapa Cila, ia melambai-lambaikan sebelah tangannya.
Alden hanya menggaruk tengkuknya, untuk mengalihkan perhatian sang kakek ternyata Cila memiliki ide yang sangat cemerlang. Mengajak Alden bermain ampar-ampar pisang dengan cara bertepuk tangan dan saling tos.
"Kalian lagi apa?" tanya pria tua tersebut.
"Om Alden dari tadi kalah main ampar-ampar pisang, dia gak hafal-hafal opa. Pada sudah Cila ajari jangan sampai salah, kalau salah mukanya Cila coret pakai bedak," jelas sang cucu.
Sudah pasti wajah Alden bercoreng dengan bedak bayi berwarna putih, sedangkan wajah gadis itu tak ada sama sekali coretan bedak.
Raja menghela nafas lega. "Kamu ini... Opa pikir kalian sedang macam-macam, lain kali pintunya jangan di tutup. Nanti kalau orang di depan mikirnya aneh-aneh bagaimana?"
"Hehe maaf opa."
Cila pun turun dari ranjang mengambil tisu basah yang berada di meja riasnya. "Opa turun duluan saja, aku mau bersihin muka om Alden dulu."
"Baiklah, sayang."
Akhirnya Raja keluar dari kamar Cila dan meninggalkan kamar itu dengan dua orang di dalamnya, pintu tak tertutup. Sengaja Raja buka agar tidak menimbulkan rasa curiga.
Cila menghampiri Alden dan berdiri di pinggir ranjang, Alden menghampiri kekasihnya yang akan memberitahukan seluruh wajahnya yang sudah tercoret-coret bedak putih.
"Maaf ya om...," lirih Cila.
Pria itu mengangguk singkat dan terkekeh kecil. "Gak apa-apa sayang, asal papa gak curiga."
Alden turun dari ranjang Cila dan berdiri di hadapan kekasihnya itu.
Cup
Seketika lelaki itu langsung lari meninggalkan sang kekasih setelah mencuri ciuman pada bibir Cila.
"Om Alden!" teriak gadis tersebut.
Cila langsung berlari mengejar Alden ketika ia baru sadar dengan serangan mendadak dari kekasihnya tersebut.
Di lantai bawah Cila sudah melihat Alden duduk di samping di sofa ruang keluarga bersama sang kakek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Om Alden untuk Cila! (END)
Novela Juvenil• FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Om homo ya?" tanya gadis itu. Kening sang paman mengkerut. "Kenapa bisa berfikir seperti itu?" "Papa pernah bilang katanya om itu homo, om gak pernah mau di sentuh perempuan apa lagi respon perempuan." "Kalau saya tid...