Haii nanaz update lagi, siapa yang sudah nungguin nih?
Jangan lupa untuk vote dan komen ya sayang, yang belum follow ya di follow dulu dong!
Happy reading.
Typo? Tandain.
୧(^ 〰 ^)୨
Keesokan harinya Cila mengerjapkan kedua mata, ia menetralkan cahaya yang masuk ke dalam manik itu membuat keningnya mengkerut karena silau.
Ia duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawanya yang masih menempel pada mimpi karena tidur, tak lama kemudian Cila beranjak ke kamar mandi untuk mencuci mukanya supaya segar.
Kakinya melangkah keluar kamar menuruni tangga, ia sudah melihat dua asisten rumah tangganya memasak sarapan untuknya bahkan segelas susu putih hangat yang biasa ia rasakan di rumah ini.
"Bi, Cila boleh nanya?" kata Cila, gadis itu duduk di atas kursi makan sembari menangkup dagunya dengan telapak tangan.
"Boleh non, mau nanya apa?" tanya bi Jani.
"Om Alden ke sini?"
"Terakhir dua hari yang lalu, nona. Selebihnya bibi tidak lihat tuan Alden lagi," ujar Bi Jani.
"Hm... Gitu, yasudah deh terima kasih ya bi."
"Sama-sama nona."
Cila pun memakan sarapannya kali ini, ia hanya melakukan kegiatan seperti biasa ia lakukan ketika hari libur. Mengingat dirinya harus melakukan workout untuk kejar target body gitar Spanyol akhirnya Cila memutuskan setelah sarapan memilih untuk workout.
Jadi atau tidaknya tubuh ia, setidaknya tidak bertambah buruk. Hanya menyeimbangkan saja. Setelah sarapan akhirnya Cila masuk ke dalam kamar dan mengambil matras miliknya yang sudah ia beli beberapa Minggu lalu sebelum kabur ke rumah sang kakek.
Ia berjalan menuju balkon rumah untuk melaksanakan kegiatan workout, pertama-tama yang ia lakukan adalah pemanasan terlebih dahulu agar otot sendinya tidak kencang dan sakit.
Banyak gerakan yang ia lakukan, dirinya melihat tutorial di YouTube agar dapat melakukan beberapa gerakan yang perlu ia ketahui.
Di sisi lain, seorang lelaki tengah duduk di balkon rumahnya sambil melamun, ia hanya melamun dan meminum teh hangat pagi-pagi ini untuk menghangatkan tubuh dan fikirannya.
Ia masih berfikir bagaimana cara memperbaiki hubungannya dengan sang kekasih, sudah lama ia tak berkomunikasi sama sekali. Bahkan pesan yang ia kirim masih saja tidak di balas, bahkan pesan WhatsApp saja tak kunjung di buka blokirnya.
Tangannya mengusap kepala dengan kasar, terlihat sangat frustasi sekali ketika ia harus merasakan kurang belaian bahkan kasih sayang seorang pacar.
Biasanya setiap pagi dirinya selalu mendapatkan morning kiss dari kekasihnya, sekarang sangat mustahil hanya karena kesalahpahaman bisa membuat dirinya jauh dengan sang kekasih atas ulah tak di sangkanya itu.
🖤🖤🖤🖤
Sore menjelang malam, singkat waktu telah berlalu. Cila berniat untuk pergi menuju minimarket di dekat rumahnya tepat di depan gang komplek besar.
Cila berjalan sendirian sambil memegang selempang tas nya dan berjalan sambil bersenandung, ia berniat ingin sekali membeli mie instan yang tak ada stoknya di rumah. Bahkan asisten rumah tangga sudah menawarkan Cila agar asisten rumah tangga itu saja yang beli.
![](https://img.wattpad.com/cover/368521795-288-k372599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Alden untuk Cila! (END)
Novela Juvenil• FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Om homo ya?" tanya gadis itu. Kening sang paman mengkerut. "Kenapa bisa berfikir seperti itu?" "Papa pernah bilang katanya om itu homo, om gak pernah mau di sentuh perempuan apa lagi respon perempuan." "Kalau saya tid...