Bab 13

1.9K 180 9
                                    

mohon bantuannya ya guys, jangan dibawa ke real life ini hanya cerita fantasi.

.

.

Inilah saat yg tepat untuk Grisea mengajui bahwa dirinya memang gila. Habis kepergok bu Rw dengan posisi yg sangat ambigu tadi, dibukanya gelisah bakal dibicarakan orang-orang tapi malah mikir...... dilihat-lihat Devan ganteng juga ya.

Bisanya jyga cakep tapi kali ini cakepnya bikin sampe deg-degan.

Sampai-samlai saat Grisea berkumpul dengan ketiga temannya, dia tidak bisa fokus dengan kabar baik yg Tian berikan.

"Sorry banget ya, Gri. Gue malah ngajakin lo." Kata tian yg melihat Grisea dari tadi hanya diam sambil mengaduk-aduk sedotan diminumannya.

"Jadi maksud lo, lo ngga mau ngajakin gue?!"

"Bukan gitu! lo kan masih berdua habis putus sama Bian, Gri. Malah gua ajakin seneng-seneng habis jadian."

"Berduka dari Hongkong" cibir Grisea.

"Bjirrr jauh amat." ucap Fariz yg duduk disebelahnya dan sedang memakan corndog yg dipesan.

Kopicup adalah sebuah cafe yg menyediakan berbagai macam jenis kopi tapi ada makanan juga. Dan mumpung ditraktir oleh Tian, Faris sedikit tidak mahu tahu diri, dia memesan tiga makanan berbeda.

"Duh da cewekan si gundul itu."

Akas ikut membuka suara. Yang mmebuat Fariz tergelak mendengar julukan untuk Bian yg habis memangkas rambutnya.

"Suka gonta-ganti cewek dia mah. Makanya gue heran kenapa lu mau sama yg modelannya begitu. GOBLOK." ujar Fariz sambik menunjuk wajah Grisea yg sednag memakn corndog nya yg masih sisa setengah. Membuatnya terkena tinyoran dari Akas.

"Jangan ngomong kasar gitu sama, Gri." tegur Akas.

"Biasa aja kali, ngga usah oek nonyor. Kek ada dendam pribadi aja."

Tian tersenyum kecil disela perdebatan kedua temannya. Dia menjadi saksi bisu dimana Grisea yg pernah direbutkan oleh mereka berdua ketika masa-masa SMA dulu.
Yang pasti Grisea tidak tahu. alama sekali mereka berseteru hingga membuat gadis itu keheranan sendiri dna berakhir dengan Grisea berpacaran dengan Akas. Sebentar doang sih, sekitar 2 bulan hingga akhirnya mereka lulus.

Greshan NT cuyy :(

Hingga saat ini alasan mereka berdua putus juga maish manjadi misteri. Fariz saja tidak tahu kenapa. Yang pasti ia pernah menonjok Akas dilapangan basket ketika melihat Grisea menangis selepas keduanya putus.

Lalu kedua cowok itu bersikap biasa-biasa saja setelahnya, seakan mereka tidka pernah memperebutkan perempuan yg sama.
Seakan salah satunya tidak pernah mengalah. Tian saja sampai heran.

"Khilaf." ucap Grisea.

"Putusnya kenapa?" tanya Akas. Ia mendekatkan kotak tisu kearah Grisea. Tingkahnya ysb tak luput dari pandangan Fariz.

"Ngga cocok aja. Dibilang gue jadian sama dia karna Khilaf!"

"Iyaa khilaf sampe ga pernah punya waktu kalo diajakin main. Kerjanya jalan mulu sama tu cowok matre lo itu. Giliran baru putus inget punya temen lo."

"Lo ada masalah apa sama gue sih, Riz?!"

"Nggak ada, emang lagi pengen mencibir lo aja."

"Beneran khilaf? lo kelihatan suka bgt sama Bian." tanya Akas.

"Udah stop ngomongin dia. Kita kesini kan buat ngerayain Tian yg akhirnya melepas masa lajang." Grisea mencoba mengelak dari pernyaan Akas.

"Gue pacaran bukanya nikah!" seru Tian tak terima.

"Gini ya Ian. Ini pertama kali lo pacaran. Gue pikir lo ngga ada waktu buat begituan."

Tian mengusap tengkuknya karena merasa salah tingkah. Siapapun perempuan yg mendapatkan laki-laki itu sangat beruntung.

Tak beberapa lama pacar Tian menelfon untuk mengajaknya keluar. Saat bernagkat tadi Grisea membonceng Tian jadi sekarang ia? ya ia berakhir berdiri dihadapan dua teman cowoknya.

"Boti—" ucap Fariz terpotong karena dipelototi Grisea.

"Pesenin gue ojol, Kas" pinta gadis itu.

"Kenaoa ngga pukang barneg gur aja?"

"Nasib gue gimana anjirr." pekik Fariz

"Pesenin lah, Kas. bayarin juga." Fariz pasrah. Biasanya manusi ini tidak mau mengalah padahal.

Kemal memutar bola matanya malas, meskipun begitu ia tapi tetap membuka ponselnya sambil menggerutu. "Ngelunjak anying."

Kampret Nya Fariz ia meminta ditunggui sampai tukang ojeknya datang dengan duduk di jok motor Akas sambil memegang kunci motor Akas. Eh begitu tukang ojeknya datang, dia buru-buru menyuruh Grisea naik ke jok belakang dan pergi meninggalkan Akas didepan cafe.

"Lo yg naik ojolnya ya, Kas!" uacap Fariz sambil melajukan motor kawannya itu.

"BRENGSEK LU BABI"
_______________________________________

See yuu
Vote dong guys, dikit bgt vote cerita ini

Maklum kalo up nya sesuka hati dan mood☺️, Votenya dikit bgt cok bikin males.

Mas Duda (DelGre)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang