mohon bantuannya ya guys jangan dibawa ke real life ini hanya cerita fantasi.
.
.
Fariz kembali dilarang untuk bermain dengan Dinantara lagi sebab anak itu jadi susah disuruh tidur siang. Alhasil hari itu Fariz main ke rumah Akas. Ada Tian juga yang sedang mengupaskan apel untuk dimakan bersama.
Tian memang sebaik itu tapi kebaikannya disalah gunakan oleh sang pacar. Lalu keduanya putus.
"Lagi musim selingkuh apa gimana sih?"
Mulutnya ditampol oleh tangan Akas dengan delikan tajam. Tian diselingkuhi oleh pacarnya. Dia akhirnya merasakan apa itu yang dinamakan patah hati.
"Ternyata bener, Riz. Mending sakit gigi daripada sakit hati," ujar Tian sambil menyuapi Fariz apel yang sudah bersih dari kulitnya.
"HOWAK! Lo berdua cobain cekat-cekotnya sakit gigi dulu! Baru bisa ngomong kayak gitu!" Akas menimpali dengan emosi yang berapi-api.
Fariz meliriknya sinis. "Ya lo mah milih sakit gigi, orang lo yang bikin anak orang sakit hati. Bukan lo sendiri yang ngerasain sakit hati."
"Udah, Gaes. Udah." Tian tidak sanggup kalau harus menengahi perdebatan keduanya. Hatinya sedang hancur berkeping-keping. Dia butuh untuk dihibur.
"Eh jangan-jangan Gri putus sama si gundul karena diselingkuhin juga lagi," tutur Fariz.
"Kalau iya, lo mau apa?" Akas menimpali.
"Gue doang? Lo nggak? Emang gue doang sih temen sehidup sematinya Gri."
"Oke ralat. Kalau iya, kita mau apa?"
"Apalagi. Kita bantai si gundul itu."
Kalau sedang bercanda, Fariz adalah si pelawak nomor satu. Tapi kalau sudah urusan bantai-membantai dia bisa berubah jadi hulk yang sedang mengamuk.
Sebetulnya Akas tidak heran sama sekali dengan kedekatan Grisea dan Devan karena memang kata Fariz, temannya itu bekerja sebagai pengasuh Devan. Awalnya dia mengira ada yang salah dengan otak Grisea sampai memutuskan untuk menerima sebuah pekerjaan konyol macam itu. Tapi kemudian dia tahu jawabannya.
Mungkin karena Grisea menyukai Devan. Jadi perempuan itu melakukannya dengan suka rela.
Pas masih jaman kelas 1 SMP, Grisea pernah terang-terangan mengaku jika dia naksir setengah mampus dengan Devan yang kala itu sudah duduk di bangku kelas 3 SMA. Tapi rasa sukanya itu pudar karena Devan yang membawa pulang pacarnya dengan alasan kerja kelompok. Setelahnya setiap ditanya, Grisea jawabnya cuma kagum biasa.
Tapi setiap ada Devan Lewat di depan mata, dia selalu menyempatkan diri untuk melihat. Katanya sih;
"Cuci mata, lihat mas-mas ganteng asoy."
Dia sedang berjalan menuju ke rumah Fariz untuk mengembalikan ponsel cowok itu yang tertinggal di rumahnya ketika mobil milik Devan lewat dan berhenti tepat di depan rumah Bu Shania. Grisea turun dari kendaraan tersebut sembari melambaikan tangan dengan senyum cerah khas artis iklan pasat gigi.
"Grii!"
Secara reflek Akas memanggilnya selepas mobil Devan kembali melaju.
"Oy! Abangkuh! Menyala Abangkuh!"
Itulah wujud manusia yang terlalu sering terpapar sosial media.
"Nggak jadi." Setelahnya Akas belok ke rumah Bu RW, meninggalkan Grisea yang melongo dan akhirnya mengejarnya yang sudah hilang dibalik gerbang. Ternyata si Fariz sedang memberi makan ikan di kolam samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda (DelGre)
FantasyDevan yg terpaksa diurus babysitter suruhan mamanya. "Jadi anak mas Devan umur barapa, tan?" "Devan ngga punya anak Gri, yg butuh babysitter itu Devan sendiri." "What? saya ngasuh mas Devan gitu?"