Bab 17

1.7K 187 17
                                    

mohon bantuannya ya guys, jangan dibawa ke real life ini hanya cerita fantasi.

.

.

Devan pikir selepas kepergian Grisea, harinya akan kembali berubah menjadi tenang tapi sang asisten pribadinya kembali beraksi, dnegan memborbardir beberapa pesan. Yang kali ini isinya bukan tentang perkejaan. Padahal jika Vano bertanya tentnag kantor, Devan bisa menjawab kapan ia akan berangkat kesana karna tidak mau mama ya membawa Grisea kembali.

Vano

Ini Grisea siapa???
Lo ngasih nomer gue ketukang sedot Wc apa gimana woi??

Gue capek kerja, stop jahilin gue.
Kalo nggak, bentar lagi gue resign anjirr. Nggak kuat.

Yang tadi pagi pose kodok.

Babysitter lo?
Ngapain chat gue?
Ngapain lo kaish nomer gue ke dia?
Eh tapi thnk ya, gue emang tertarik sih.
_____________________________________

Ternyata Vano meresponya dengan baik dan spertinya cowok itu terlihat welcome-welcome saja dengannya. Grisea rasa sebentar lagi ia akan mempunyai pacar. Yg Grisea sedikit tahu, Vano itu bukan hanya teman Devan namun asisten pribadi dan sepupunya.

Aneh sekali, sifatanya berbeda jauh. Si Vano ini ramah dan asik. Berbeda dengan oknum sebelah.

Weekend pun tiba, Vano tiba-tiba mengajaknya bertemu. Bahkan laki-laki itu berniat menjemputnya. Grisea rasa ia perlu info tambahan jika ingin memulai PDKT dengan Vano. Siapa tahu Vano memiliki Track Record yg jelek. Tapi spertinya tidak, karna Devan tidak memperingati apapun tentang sepupunya itu.

Tapi untuk memastikan jika Vano merupakan laki-laki yg baik, Grisea harus bertanya kepada Devan.

Kebetulan laki-laki itu berjalan didepan rumahnya, dan lalu ia cegat.

Devan betulan menepati ucapannya karena bu Anin tidak menghubungi Grisea sama sekali. Malah gadis itu yg mengubunginya karna merasa tidak enak. Kata bu Anin tidak apa-apa, malahan beliau berterimakasih kepadanya karena dalam waktu singkat keadaan Devan berkembang pesat dan kembali sperti dulu lagi.

Beliau tidka perlu takut lagi untuk meninggalakn anaknya sendiri lagi. Kini tinggal menuggu Devan siap untuk masuk kantor dan menjalani rutinitas sperti sedia kala lagi.

"Mas mau kemana? sekarang udah kelihatan kece lagi ya." puji Grisea

"Emangnya kemaren-kemaren nggak kece?!"

"Kece sih, tapi kelihatan suram." kata Grisea aga ngejek. "Aku mau nanya dong, Mas."

"Lancar tuh pedekate nya sama si Vano?"

Sang asisten pribadinya sekarang sering menelepon perihal bertanya tentang Grisea. Memastikan dia tidak salah mendekati orang dan sejujurnya Devan tidak begitu yakin akan kepitusan Vano untuk mendekati Grisea.

Awalnya ia mengiyakan oermintaan Grisea saat meminta nomor Vano tanpa banyak pertimbangan. Tapi setelah Vano curhat kalau dia hendak mendekati Grisea, membuat perasaan  Devan agak janggal.

Dia tidka menyukai Grisea ya?

Namun Vano juga bukan laki-laki yg tepat jika gadis itu ingin menjalin hubungan yg serius.

"Nah itu dia yg mau akau tanyain! Menurut Mas Devan, Vano itu gimana?"

"Ngga sopan banget manggil nama doang. Dia lebih tua dari kamu loh."

"Tapi kata Vano manggil nama aja biar santai. Jadi jawab pertanyaanku, Mas."

Devan terdiam sebentar. Ia memandangi gerobak bubur ayam yg berhenti didepan rumah bu Rw. Laki-laki itu keluar untuk membeli makanan tersebut malah dihadang oleh Grisea. Tentunya ada bu Rw dna Fariz yg memantau mereka dari kejauhan.

"Gimana apanya?"

"Menurut mas Devan, Vano cocok ngga sama aku?"

Devan memandangi Grisea dna menatapnya penuh harap.

"Mua jawab jujur atau bohong?"

"Jujur dong, didunia ini ngga ad orang yg suka dan mau dibohongi."

Ucapannya bertepatan dengan adanya sang mama yg berdiri berada dibalik gerbang. Membuat beliau meringis lalu kemabali masuk. Urung memebelikan bubur ayam untuk Dianantara.

"Vano baik. Cocok enggaknya itu tergantung sama kamu sendiri. Pertanyaanmu kayak seolah-olah mau ditembak Vano aja."

"Yee kan lagi deket! buat apa deket kalo ngga pacaran."

Devan terkekeh. "Nggak semua cowok deketin cewe buat dijadiin pacar. Ada yang deketin cuman buat seneng-seneng aja, Gri."

Vano

Van, jangan Grisea.
Jangan main-main sama dia.

Lo suka sama dia?

Nggak.
tapi gue ga suka kalau lo nyakitin dia.

Lihat kedepannya aja gimana, Van.

Brengsek lo.
_______________________________________

S

ee yuu guys

Vote lah minim 90 gitu loh😗

Slow up, lagi ujian kenaikan kls bro

Devan or Vano?

Mas Duda (DelGre)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang