2. Sebelum Badai

21 3 0
                                    

Ega Drea Kassia adalah sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ega Drea Kassia adalah sahabatnya. Seseorang yang telah mengenal Jagat sejak mereka masih kecil dan tetap bersama nya hingga sekarang. Maka tak ayal bahkan meski dirinya merasa sempurna sekalipun, sedikit banyak Jagat akan tetap mengeluhkan segala macam permasalahan yang ia rasakan kepada Ega demi bisa mendapatkan ketenangan serta koreksi apabila telah melakukan kesalahan.

Seperti sekarang, misal.

"Tindakan mu salah."

"Itu murni aku melakukan kesalahan atau justru kau sedang membuat-buat hal tersebut agar bisa memojokkan ku?"

"Keduanya."

Jagat menahan napas sejenak berusaha untuk tidak melemparkan ponsel miliknya yang kini tergeletak di atas meja kearah wajah pria bersurai pink khas salon tersebut.

Ega memang kerap menggoda nya dengan mengatakan hal-hal yang nihil keseriusan agar bisa mencairkan suasana. Namun untuk sekarang, Jagat lebih membutuhkan saran ketimbang hiburan. Karena segala permasalahan ini tetap menjadi beban pikiran tersendiri di dalam kepala nya yang kemudian berakhir mengganggu pekerjaan dan membuat ia menjadi tidak produktif seperti biasa.

Jagat hanya ingin hidup dalam perasaan tenang, itu saja.

"Apa kau yakin ingin menikahi Idelia?" tanya Ega tiba-tiba tanpa melepaskan pandangan nya dari beberapa file yang harus diurus.

"Tentu saja. Lagipula ini sudah ditentukan dari lama. Aku sendiri yang memilih nya." balas Jagat cepat.

"Karena dia seorang Arcan?"

Erlger muda itu lantas terdiam, telah mengerti kemana arah pembicaraan mereka akan berlangsung.

"Aku tidak akan berbohong. Penilaian pertama ku saat memilihnya memang karena hal tersebut. Tetapi setelah kami menjalin hubungan selama dua tahun, aku merasa dia telah banyak mengerti semua hal yang aku lakukan dan itu membuatku menyukai nya lebih jauh."

Untuk sejenak keheningan tercipta di ruangan kerja tempat keduanya berada. Ega tampak tenggelam dalam pemikiran sendiri seperti berusaha memahami setiap kata yang terangkai dan keluar dari mulut Jagat. Sampai akhirnya sebuah kesimpulan tercipta dan ia kembali memberikan balasan.

"Kau cukup serius juga rupanya. Aku kira kau hanya main-main saja." kata Ega dengan ekspresi terkejut yang kentara dibuat-buat.

Jelas saja Jagat merasa tersinggung dengan pernyataan tersebut, lantas membalas dengan nada ketus, "Apa itu sesuatu yang pantas dikatakan kepada sahabat mu sendiri yang akan segera menikah?"

Senyuman terulas singkat di wajah santai Ega, katanya, "Maaf, maaf. Jangan tersinggung."

Kemudian berujar kembali, "Tetapi jika boleh jujur, tindakan mu tidak bisa menyampaikan apa yang sepenuhnya kau rasakan. Setidaknya Idelia tak bisa melihat bahwa kau cukup serius dengan nya."

"Apa maksudmu?"

"Aku kira memiliki kedua orang tua, saudara serta keluarga besar Arcan membuatmu bisa paham jalan pikiran mereka. Tetapi sepertinya tidak ya. Ah aku lupa kalau keluarga Shankara berisi orang-orang unik."

Perfectly ImperfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang