7. Alasan Pendekatan

5 3 0
                                    

Selain gila, bocah sinting yang Jagat temui hari ini juga sangat pemaksa.

Entah ada masalah apa dengan isi pikiran remaja puber satu itu, mereka bahkan baru mengenal hari ini namun tanpa rasa takut sama sekali ia justru mengundang Jagat masuk dan mengajak nya untuk menginap.

Tentu saja tawaran tersebut langsung ia tolak mentah-mentah, merasa tidak seputus asa itu sampai harus mengikuti orang asing yang tidak jelas identitasnya. Akan tetapi seakan menunjukkan bahwa dirinya tidak mudah menyerah, Jagat justru diikuti sepanjang jalan saat berusaha mencari penginapan.

Keributan terus terjadi persis seperti pasangan kasmaran yang sedang bertengkar karena mempermasalahkan hal-hal tidak penting. Jagat semakin mencurigai niatan karena si pemuda masih saja berusaha untuk meyakinkan nya meski sudah ditolak habis-habisan.

Sampai akhirnya langit kian menggelap dan Jagat merasa sangat muak. Suasana hatinya buruk sekali sedangkan tubuhnya kian meronta meminta istirahat karena dihantam rasa lelah tanpa henti.

Hingga pada akhirnya sang Erlger menyerah dan menerima penawaran yang diajukan. Ganti mengikuti remaja tersebut dan pergi ke rumah nya persis seperti orang yang sudah tidak memiliki tempat tinggal.

Tentu saja pemuda bersurai hijau itu tampak puas sekali, seolah meyakinkan Jagat untuk datang merupakan suatu pencapaian besar.

Sama seperti sebelumnya ia tidak berhenti pula berceloteh tentang hal-hal tidak berguna selama mereka dalam perjalanan kesana. Menceritakan hal satu dan yang lain dengan begitu bahagia walaupun hanya ditanggapi singkat oleh pria yang lebih tua.

'Benar-benar menjengkelkan.'

Jagat jelas terganggu. Ia tidak terbiasa berhadapan dengan tipikal orang yang tidak tahu malu, keras kepala dan menyebalkan jika bukan menyangkut pekerjaan. Apalagi pemuda dihadapan nya ini begitu sulit untuk ditebak jalan pikiran.

Ia curiga Laezilon itu tidak menggunakan otaknya untuk berpikir sama sekali.

"Aku tinggal bersama orang tua dan dua adik ku. Aslinya kami empat bersaudara tetapi kakak ku sudah lama pergi meninggalkan rumah untuk bekerja di kota."

"Apa aku harus sekali tahu tentang latar belakang keluarga mu?" tanya pria yang lebih tua mulai bosan dengan pembicaraan yang tiada henti disampaikan.

Namun bukannya merasa tersinggung, si pemuda justru kelewat bahagia karena ditanggapi lebih panjang dari biasanya.

"Ya karena mulai sekarang kita akan saling mengakrabkan diri."

"Aku tidak tertarik untuk dekat dengan mu."

"Jangan begitu. Kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan."

Ya, ucapan itu memang benar. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa depan. Seperti saat pernikahan yang telah lama dinantikan berakhir gagal pada hari peresmian misal.

Namun bukan berarti hal bodoh tersebut akan terulang kembali.

Apalagi bila itu Jagat sendiri yang secara sukarela menyerahkan hati kepada sang Laezilon. Lagipula Erlger yang terlahir dari keluarga Arcan mulia seperti dirinya tidak boleh berhubungan dengan darah biasa.

Memutuskan untuk sedikit memberikan pelajaran akan hubungan serta kehidupan, Jagat kemudian bertanya seraya memberi reaksi atas arah pembicaraan.

"Apa kau selalu seperti ini?"

"Ya?"

"Terjebak dalam khayalan cinta remaja yang norak." katanya tidak menahan diri.

Membuat pemuda tersebut membulatkan mata sesaat karena terkejut dan tidak menyangka akan mendapatkan balasan yang terdengar kejam.

Perfectly ImperfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang