Beberapa hari berlalu, sudah puluhan kontak yang dihubungi Vicky, tapi tak ada satupun yang memiliki kontak Lena. Beberapa hari terasa seperti beberapa tahun baginya. Apa ia harus menyerah dan membawa guest lain saja?
Sebenarnya, ada satu orang yang Vicky sangat yakin memiliki kontak Lena. Tapi jujur saja Vicky sendiri juga takut dengan orang itu. Agatha, sahabat masa kecil bagai permen karet yang selalu menempel pada Lena.
Sudah jelas fakta bahwa Agatha yang sangat setia kawan itu tidak akan pernah mau membantu Vicky. Sudah lelah, Vicky duduk melamun di sofa tanpa raga.
Tak lama kemudian, Milla berjalan lewat lengkap dengan tas kantor dan kunci mobil di kedua tangannya.
"Duluan ya, Vick." Milla pamit meskipun masih jam 10 pagi.
Vicky sontak bangun menegakkan tubuh dari duduknya. "Hah, mau kemana lo Mill?"
"Gue ada reuni," jawab Milla dengan ekspresi riang.
Mulut Vicky menganga membentuk huruf 'O', ia mengangkat tangannya memberi tanda oke dengan jarinya. Vicky beranjak dari kursinya, buru-buru pergi entah ke mana.
"Makasih Milla, ntar gue traktir seblak kesukaan lo!" Ia mengedipkan mata girang yang membuat Milla menatapnya kaget nan jijik.
"Shitt.. Mata gue!" Milla memegangi kedua matanya seakan baru saja menyaksikan sesuatu yang sangat mengerikan.
Vicky berlari ke lounge, menyambar hp miliknya di meja. Vicky membuka kunci hpnya dan mulai mengechat di grup geng SMA nya.
Cowok keren SMA Quy (5)
Vicky : p
Vicky : p
Vicky : p
Rendi : Woy, jangan nyepam dong
Vicky : Hehe
Bima : To the point aja
Bima : Gue sibuk
Bima : Bangettt
Vicky : Yeee, emang lo doang apa yang sibuk -_-
Hadi : Cepettt
Vicky : Sape ni yang read doang, muncul ga loo
Rendi : -_-
Vicky : Oke.. jadiVicky is typing...
*Jojo has kicked you out of the group*
"Eh, awas ya lo Jojo! Gue tandain!" Vicky beranjak dari kursi menggebrak mejanya kesal. Orang-orang di lounge spontan menoleh ke arahnya, menatapnya aneh.
Sialan.. Vicky yang sudah menjadi topik bahasan gosip sekarang mendapat gosip bahasan baru. Vicky tertawa garing, menutup setengah wajahnya dengan tangan kemudian memalingkan wajah malu.
Dengan kecepatan super ia menyepam Rendi, menyuruh untuk menginvitenya kembali ke grup chat. Setelah itu, ia membuat janji ketemuan bersama geng SMAnya. Setelah sekian lama, mereka akan bertemu di Cafe Nusantara pada jam 6 malam.
Jam sudah menunjukkan pukul 5:45 sore, Vicky mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan kantor. Ia yang terlalu malas menyetir memutuskan untuk memesan Grab car.
Lokasi cafe cukup dekat dengan kantor sehingga ia sampai tepat pada jam 6 malam. Setelah mengamati sekitar, ia sangat yakin bahwa teman-temannya masih belum ada yang datang.
Berbeda dari penampilannya, Vicky merupakan tipe orang yang datang tepat waktu. Lain halnya dengan teman-temannya yang selalu datang 15 menit lebih lambat atau bahkan lebih.
Saking seringnya hal tersebut terjadi, Vicky sampai hafal dengan menu orderan teman-temannya dan selalu memesan terlebih dahulu. Ia memesan 5 buah minuman berbeda-beda dan sepiring kentang goreng untuk sedikit mengganjal perutnya.
Satu per satu teman-temannya mulai berdatangan. Mereka dengan santainya duduk dan menyeruput minuman yang sudah dipesan Vicky dengan setengah hati.
Vicky menatap kesal pemandangan di hadapannya, teman-temannya tidak tampak merasa berasalah akan keterlambatan mereka. Justru, mereka malah berbincang-bincang riang sambil melihat-lihat buku menu.
Setelah mantap memilih menu, ke 5 sahabat sejoli itu mulai berbincang-bincang, mulai dari menceritakan masalah sepele hingga curhatan-curhatan tidak jelas.
Perbincangan mereka terputus saat makanan mereka mulai datang. Mereka cenderung diam dan fokus saat sedang makan. Mereka menyendok makanan mereka ke dalam mulut dengan tenang.
Vicky yang sedari tadi ingin menyampaikan sesuatu menyantap makanannya dengan resah. Vicky selalu kehilangan timing saat ingin membahas sesuatu dengan teman-temannya. Jojo yang menyadari itu lalu meletakkan sendoknya dan menatap Vicky datar.
"Lo dari tadi mau ngomong apaan, Vick?" Jojo memulai pembicaraan menghentikan lahapan ke 3 teman lainnya. Vicky nampak terkejut karena Jojo cukup cepat tanggap.
Vicky tersenyum cengegesan sambil meletakkan sendoknya. "Gimana kalo kita adain reuni SMA?"
Usulan Vicky itu membuat teman-temannya saling bertatapan bingung. "Gaada ujan gaada angin tiba-tiba ngajak reuni. Lo sehat, Vick?" Bima bergedek capek.
Hadi meletakkan minuman yang sudah diseruputnya, "Ini gara-gara Lena, kan?" Tangannya menyilang menginterogasi.
Spontan teman-temannya langsung menatap Vicky tajam. "Udah lah vick nyerah aja," usul Jojo seolah tak ada jalan keluar.
"Jangan gitu lah, friends. Coba kalian ajak Agatha buat dateng reuni sama Lena," ujar Vicky ngelunjak.
Rendi menatap Vicky tak percaya, "Woy kampret dikira ngadain reuni segampang itu."
"Gaperlu semua kok. Gue cuma butuh Lena yang dateng!" Sekali lagi ide gilanya membuat tangan Jojo dengan entengnya menimpuk Vicky.
"Aduh, sakit ogeb!" gerang Vicky.
"Makanya kalo ngomong yang bener," sinis Jojo.
"Eh.. Lo kan mantannya Agatha, coba lo ajakin dia." Vicky menyenggol lengan Hadi pelan. Hadi terdiam tidak menyangka Vicky akan mengungkit masa lalunya.
"WAH, boleh juga tuh! Sekalian bisa CLBK, iya gak?" ujar Bima dengan alis naik turun.
Hadi menghela napas berat. Selama ini ia berpikir bahwa teman-temannya telah sepenuhnya lupa dengan mentannya.
"Ogah," jawab Hadi singkat, padat, dan jelas. Pasti sudah mendapat nilai 100 jika itu ujian Bahasa Indonesia Pak Bayu, guru SMA mereka.
"Yaudah, kasih gue kontak Agatha dong." Pinta Vicky dengan muka kecewa.
"Bukannya lo udah punya?" Hadi menaikkan alis bingung.
"Emm.. Iya sih. Tapi kalo dari lo kan gue bisa bilang kalo lo masih nyimpen nomernya, hehe." Jawaban Vicky itu kembali membuat Hadi bergidik kesal.
"Berchandaaa," ujar Vicky meledek Hadi. Ke 3 sahabat Vicky lainnya dibuat terbahak-bahak melihatnya. Tatapan maut Hadi kini seakan akan menerkam Vicky kapan saja.
Melihat itu, Vicky mengalihkan pembicaraan karena ia sendiri juga sudah lelah mencari cara bertemu Lena. Dalam 6 tahun terakhir, mungkin ini pertama kalinya ia berusaha sekeras itu selain saat interview kerja.
Ke 5 sahabat itu nongkrong di cafe hingga jam 11 malam. Bahkan saking lamanya, pegawai cafe sampai segan untuk mengusir mereka. Cafe sudah mau tutup dan jalanan sekitar cafe pun mulai sepi, mereka akhirnya berpamitan dan pulang.
Setelah sampai di rumah, bukannya istirahat Vicky malah kembali memutar otak memikirkan bagaimana cara mengajak gadis itu bertemu. Vicky memutuskan untuk mengechat Adit, ketua kelas 11-3 untuk meminta sebuah reuni kecil dengan dalih keperluan radionya.
Adit menyetujui permintaan Vicky asalkan mendapat imbalan, yaitu blind date dengan senior cantik di kantornya. Kesepakatan pun dibuat dengan sempurna. Vicky akan menumbalkan siapa pun untuk makan bareng dengan Adit asal bisa bertemu dengan Lena.
Vicky juga menambahkan untuk tidak memberi tahu pada siapa pun tentang dirinya yang meminta reuni. Jika Lena tahu, ia pasti akan menolak datang. Tanpa diberi tahu saja Lena tidak pernah datang, apalagi jika ia tahu bahwa Vickylah yang mengajak reuni.
BERSAMBUNG
Halo, ini cerita pertama yang aku publish di wattpad. Bisa kasih vote dan sarannya, terima kasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Love FM
RomanceVicky, seorang DJ radio yang dengan pedenya mengusulkan mengundang Hexagon sebagai guest saat usulan rapat. Hexagon, author novel best seller itu tidak pernah mempublikasikan informasi pribadinya sama sekali, bahkan menolak interview dari media apa...