22 - Love FM : Family

3 3 0
                                    

ON AIR

Vicky : Okay, so today's topic adalah Family is Love. Buat kalian semua, pernah nggak sih mikir kalo salah satu bentuk cinta itu ada dalam keluarga? Terlebih buat para keluarga cemara nih, pasti ada banyak banget cinta dan kasih sayang yang didapet

Hexagon : Bener banget. Tapi nih Vick, kan nggak semua orang bisa ngerasain kehangatan keluarga ya. Jadi masih relevan ngga sih topik kita buat para pendengar-pendengar yang ngga punya sosok keluarga kayak gitu?

Vicky : Tenang aja, guys! Keluarga itu nggak melulu selalu harus berhubungan darah loh. Orang yang deket banget sama kalian bagaikan saudara juga udah bisa dianggep sebagai keluarga

Hexagon : Setuju sih, Vick. Sosok keluarga itu selalu ada ngebantu kita dalam susah maupun senang. Mereka juga nggak minta balasan imbalan apa-apa. Jadi kapan pun ada masalah, keluarga adalah tempat pulang paling aman yang kita percayai sebagai tujuan pertama

Vicky : Wooww, bagus banget sih kata-kata Kak Hexagon barusan. Jadi intinya keluarga itu rumah ya, kak. Nah kalo Kak Hexagon sendiri ada ngga nih sosok rumah sendiri dalam hidup kakak?

Hexagon : Hmm, kalo aku sendiri sih selain keluarga ya, aku punya satu temen yang deket banget udah kayak saudara kandung. Malahan aku lebih deket sama dia daripada saudara aku sendiri hahahh

Vicky : Ohh, i see. Kalau sosok keluarga asli Kak Hexagon kayak gimana nih? Cemara? Harmonis? Atau malah kompetitif?

Hexagon : Kalo keluarga aku itu...

***

19 Oktober 2017

Lena menginjakkan kakinya pulang ke rumah. Seluruh badannya lemas tidak bertenaga, ingin cepat-cepat rebahan saja. Namun alih-alih istirahat, ia malah dihadapkan pada situasi yang mencengangkan.

Rumahnya kini penuh dengan tumpukan koper-koper dan kardus-kardus. Lena masih tidak paham dengan arti dari situasi saat ini.

Saat masuk, ia melihat sepasang heels di depan rumahnya yang menandakan bahwa mamanya telah pulang dari luar negeri.

"Mama!" Lena memanggil keberadaan mamanya kesana-kemari berharap menemukan jawaban.

Mamanya keluar dari belakang sembari membawa beberapa tumpuk berkas, "kenapa, Lena?"

Lena kehabisan kata-kata. Bisa-bisanya mamanya masih bertanya?

"Ini semua apaan?" Lena menunjuk ke sekitar rumah yang berantakan dan sesak penuh barang.

"Kita bakal pindah," jawabnya singkat.

"Pi- pindah? Tiba-tiba aja?" Lena melayangkan protes.

"Udah saatnya kamu tinggal bareng sama papa." Mama Lena menepuk pundak Lena lalu pergi berbenah barang lagi.

"Sekarang kita bisa tinggal bareng-bareng lagi," ujarnya dari kejauhan dengan senang.

Hening. Lena bahkan tidak senang mendengar hal itu. Baru beberapa bulan yang lalu papa Lena meninggal, kini mamanya secara terang-terangan menyuruhnya untuk tinggal bersama papa tirinya?

Bagi Lena, mama adalah sosok tak terjangkau dalam hidupnya. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu yang tulus. Ia tumbuh dengan baik berkat papanya yang banting tulang demi dirinya.

Kedua orang tuanya memang sepakat untuk tetap berperan sebagai orang tua bagi Lena, tapi mamanya tidaklah lebih dari sekedar ATM baginya. Ia hanya memedulikan uang dan menikah dengan laki-laki lain setelah papanya bangkrut.

Love FMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang