9 - Progress

5 4 0
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Bima, kebetulan sekali Vicky sedang kangen dengan geng SMAnya. Bukan tanpa alasan pastinya, itu semua karena siapa lagi kalau bukan Lena.

Vicky benar-benar sudah ingin meledak dan menceritakan semua keluh kesahnya kepada sahabat-sahabatnya. Rasanya benar-benar tidak bisa diungkapkan hanya dengan chat tapi harus diekspresikan secara langsung mulai dari gestur tangan, badan hingga raut wajah, secara detail!

Vicky sendiri paling jago dalam hal ghibah. Maaf untuk Bima karena Vicky akan mengambil sedikit spotlight di hari ulang tahunnya.

Geng mereka berjanji untuk kumpul minimal 5 kali setahun untuk merayakan ulang tahun masing-masing anggota. Akan tetapi kenyataannya mereka selalu nongkrong tiap weekend kalau tidak sibuk.

Pesta kali ini diadakan di rumah Bima, kebetulan orang tua Bima sedang liburan. Mereka akan memanggang barbeque dan menginap di rumah Bima.

Setelah geng lengkap, mereka langsung memanggang barbeque yang ada tanpa menunda-nunda lagi. Terlihat sosok 5 manusia kelaparan yang menunggu manis di depan panggangan dengan liur yang hampir menetes.

Dengan pandangan yang masih melekat pada daging, Vicky memulai percakapan. "Lo tau gue hari ini habis ketemu sama siapa?"

Teman-temannya tampak tidak peduli dengan siapa Vicky bertemu. "Siapa?" tanya Jojo sekedar menjawab.

"Lena," jawab Vicky datar.

"Ohh." Teman-teman Vicky paham dan sudah menduga hal tersebut. Vicky sendiri sangat gigih mendapatkan hati gadis itu supaya mau tampil di radionya, jadi tidak heran ia menemuinya terus menerus.

"Lo tau? Dia bener-bener ngeselin parah. Nggak- mungkin dia cewek paling ngeselin yang pernah gue temuin seumur hidup."

Tidak ada hujan tidak ada angin, perkataan Vicky itu reflek membuat teman-temannya menoleh kaget. Tidak biasanya Vicky memaki-maki orang, apalagi Lena.

Sejak pertama kali ia dibuat menjadi karakter di novel Lena, ia hanya kesal tapi tidak sampai memaki. Kalau Vicky sampai memaki berarti itu sudah dalam kategori sangat parah.

Tiba-tiba keempat teman-temannya menjadi sangat penasaran dengan apa yang terjadi. "Gimana-gimana?" Bima mendekatkan diri tidak mau ketinggalan gosip yang seru.

Vicky tersenyum puas, "sini-sini," gesturnya menyuruh teman-temannya untuk lebih merapat.

Ia menjelaskan secara detail dan terperinci tentang kejadian tadi pagi yang masih membuatnya kesal kesal sendiri jika diingat-ingat. Perubahan ekspresinya di tiap cerita sangat menghayati yang membuat ke-4 penontonnya ikut terseret ke dalam cerita.

Setelah selesai, teman-temannya kini paham alasan Vicky memaki-maki Lena. Tatapan mereka penuh iba, menepuk-nepuk pundak Vicky, "yang sabar ya, Sob."

Vicky mengelap dramatis air mata transparan yang ada di sudut matanya, "makasih, bro."

"Jadi lo mau kek gimana sama Lena, Vick?" Rendi menanyakan kelanjutan hubungan mereka.

"Yaa pokoknya setelah Love FM selesai gue bakal cut off dia sih." Vicky memasukkan daging yang masih panas ke dalam mulutnya.

"Tumben banget, Vick." Jojo terheran-heran mendengar jawaban Vicky.

"Udah lelah dia, bro." Ejek Hadi yang disambut tawaan riang dari yang lain.

"Yaelah Vick, ribet banget deh hubungan lo sama Lena. Bahkan yang mantanan aja nggak seribet itu. Ye gak?" Bima menaik-naikkan alisnya mengejek Hadi. Ujung-ujungnya Hadi lagi yang kena.

"Gue diem aja salah kayaknya," ujar Hadi lelah.

***

Rapat pagi diadakan untuk membahas kelanjutan Love FM. Rapat ini akan membahas ide dan perancangan acara yang akan dilakukan beberapa bulan ke depan. Semua anggota sudah lengkap termasuk Pak Haris.

"Ternyata Vicky berhasil membawa Hexagon teman-teman!" heboh Andi seraya menghype Vicky.

"Yoiii. Dikira cupu ternyata suhu," timpal Miranda tak kalah heboh.

"Gimana cara lo ngeyakinin Hexagon, Vick?" kepo Diana mengharapkan cerita yang menarik.

Vicky berdecak, "ya cuma gue ajak terus katanya oke." Bohong banget. Tapi Vicky sedang tidak mood membahasnya karena faktanya ia selalu saja ditolak oleh cewek itu.

"Yahh, penonton kecewa." Milla menghela napas kecewa.

"Kirain bakal seru, ye gak?" Diana menyenggol sikut Andi.

"Yoii. Masa gitu doang, Vick." Andi cemberut karena Vicky masih tidak mau berbagi cerita serunya.

Pak Haris menengahi, "udah-udah, yang penting kan hasilnya. Betul tidak?" Tumben-tumbenan Pak Haris membela Vicky.

"Betulll," sahut kompak anggota-anggota tidak ikhlas.

Rapat pun dimulai. Pak Haris membagikan tugas dari masing-masing anggota dan perencanaan akan corner Love FM.

Selain itu, Pak Haris juga menyarankan meeting secara langsung dengan Hexagon minggu depan. Sepertinya mulai minggu depan kehidupan kantor Vicky tidak akan bisa tenang. Ia akan terus-menerus bertemu dengan Lena.

Pak Haris menyarankan Love FM diadakan selama 28 hari pada bulan Valentine. Oleh karena itu, untuk membuat acara yang menarik perlu campur tangan Lena sebagai penulis romance. Lena akan berpartisipasi langsung dalam menulis naskah radio Love FM.

Pak Haris juga menjadikan Vicky sebagai penengah informasi, padahal ia sudah bersedia memberikan kontak Lena. Kata Pak Haris akan lebih baik kalau Vicky yang menginformasikan langsung agar lebih mudah.

Setelah 30 menit, rapat selesai diadakan. Para anggota bubar ke kantin untuk makan siang. Menu hari ini adalah Chicken Curry. Meskipun sedang tidak mood tapi makan tetap nomer 1 bagi Vicky.

Setelah mengambil makanan masing-masing, tim Vicky duduk bersama di salah satu meja kosong di kantin. Diana menatap Vicky sesaat sebelum mulai bertanya.

"Lena suka apaan, Vick?" Diana masih menatap Vicky yang sedang menyantap makanannya.

Vicky tidak expect pertanyaan yang out of the box itu. Ia hampir tersedak oleh ayam yang dikunyahnya, yang langsung disodorkan minum oleh Andi.

Setelah meneguk minumannya, Vicky dengan agak emosi bertanya, "ngapain lo nanya gue?!"

Diana masih dengan polosnya berkata, "gue kan cuma nanya, barangkali lo tau. Gue butuh referensi buat bikin naskah radio."

Vicky tersenyum kesal, "kan minggu depan lo bakal ketemu sama dia. Lo tanya aja langsung sama orangnya."

"Kelamaan, Vick." Diana cemberut sembari memainkan makanannya.

"Makanan jangan dibuat main, An." Miranda menyetop tangan Diana.

Agak kesal karena makannya diganggu, Vicky langsung mengeluarkan HPnya untuk membuat group chat baru. Ia mengundang anggota-anggota Love FM dan Lena supaya mereka bisa dengan leluasa berkomunikasi TANPA Vicky.

"Udah yee." Vicky meletakkan HPnya dan kembali fokus makan.

"Wihh, gue punya kontak Hexagon nih." Andi memamerkan kontak Lena dengan profile picture beruang.

Seperti yang diharapkan, Lena sangat fast respon, entah kenapa ia sangat ramah di chat kepada rekan-rekan kerjanya. Vicky jadi tidak sabar menantikan perubahan sikap Lena di kantor yang jutek parah.

BERSAMBUNG

Love FMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang