Daniel kini berada di kantor polisi bersama wanita yang tadi di toilet yang diketahui bernama Nadila. Keduanya kini sedang menjalani pemeriksaan akibat insiden beberapa menit yang lalu di toilet yang membawa mereka harus menyelesaikan masalah ke polisi.
Flashback on
"Kak, aku ngefans banget sama Kakak. Buka ya pintunya, aku mau foto dan ngobrol sama Kak Daniel." ucap Nadila.
Pintu bilik tiba-tiba dibuka yang membuat wajah Nadila terbentur. Nadila lalu melihat Daniel keluar dari toilet lalu berlari tapi larinya Daniel tertahan sesuatu.
"Hei! Lepasin gak!" teriak Daniel yang kemeja flannelnya ditarik sehingga dirinya tak bisa berlari.
Daniel lalu menoleh ke belakang melihat Nadila tengah tersenyum senang dan menarik turunkan kedua alis ke arahnya.
Kepanikan Daniel makin menjadi saat melihat Nadila berjalan mendekat. Tanpa Daniel sadari kalau yang menahannya berlari itu sebagian dari kemejanya menyangkut di slot pintu.
Saat sebagian dari kemeja tersebut dilepaskan dari slot. Daniel langsung mendorong Nadila ke tembok hingga mentok lalu menamparnya.
Flashback off
Karena insiden tersebut pipi kanan Nadila bonyok akibat tamparan Daniel yang terlalu keras. Sementara Daniel hanya menunduk berharap permasalahan ini selesai.
"Saudara Daniel, kalau kamu terus diam dan menunduk tidak akan menyelesaikan masalah ini," ucap polisi yang menginterogasi Daniel lalu polisi itu beralih ke gadis remaja yang ada di samping. "Hei, kamu. Wajar saja Daniel menyerangmu karena kau itu ada di toilet cowok."
"Bukan toilet cowok, Pak. Kejadiannya di toilet cewek. Apa salah saya ada di toilet cewek?" Nadila membela karena dirinya disalahkan oleh sang polisi.
"Oke. Jadi Saudara Daniel, kamu akan mempertanggung jawabkan perbuatan kamu dengan membiayai pengobatannya hingga dia sembuh?" tanya polisi itu.
Daniel mengangguk. "Iya."
"Nah, berarti kasus ini clear karena Daniel mau bertanggung jawab." ucap polisi tersebut.
"Saya nggak butuh itu," ucap Nadila menolak.
"Kamu ini maunya apa sih? Jika kamu menolak justru bisa buat dirimu akan jelek dimata publik karena membuat Daniel sang atlet sepak bola nasional harus mendekam di penjara. Terlebih kamu itu masih sekolah," ucap polisi tersebut berusaha membujuk agar Nadila berdamai dengan Daniel.
"Saya nggak ingin dia bertanggung jawab membiayai pengobatan luka saya ini. Saya ingin Kak Daniel jadi pelatih tim sepak bola sekolah saya, terlebih saya ngefans banget dengan Kak Daniel," jelas si gadis remaja bernama Nadila yang membuat Daniel kaget atas permintaannya.
"Oh, ya sudah kalau gitu. Jadi masalah ini selesai ya," ucap polisi tersebut setuju dengan permintaan si gadis remaja untuk berdamai. "Sekarang saya buatkan surat perjanjian damai yang harus kalian tanda tangani. Sebentar."
Polisi tersebut langsung mencari file surat perjanjian di komputer. Disaat polisi tersebut mencari, datanglah manager Daniel yang bernama Alexa menghampiri Daniel dan Nadila.
"Hei! Bocah ingusan!" Alexa langsung menarik Nadila untuk berdiri.
PLAK!
Daniel dan orang-orang di kantor polisi terkejut dengan Alexa yang tiba-tiba menjambak dan menampar keras Nadila hingga Nadila tersungkur di atas meja.
"Mbak, udah, Mbak. Gak usah memperkeruh suasana deh," ucap Daniel berusaha mencegah Alexa yang ingin menghajar Nadila lagi.
*****
![](https://img.wattpad.com/cover/369487018-288-k365413.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U, My Coach
RandomKisah cinta seorang atlet sepak bola dan model Daniel Rhys Heitinga (Rassya Hidayah) dengan seorang siswi SMU Putu Devina Wirawan (Aurhel Alana)