"Inilah kebangkitan tim sepak bola SMA Garuda!" seru Coach Donna sambil membuka botol kaca yang berisi air soda.
Saat ini Coach Donna, Daniel, Andre, Devina, Nadila, Karin, Aurel, Laras, Sabrina dan Ghea merayakan kesuksesan mereka menjuarai turnamen Piala Kartini dengan melakukan pesta kecil-kecilan di warung seafood pinggir jalan yang ada di area dekat pantai Sanur.
Sementara itu pemain lain seperti Dhita tidak ikut dalam pesta perayaan. Bukan tidak diundang, hanya saja mereka sedang sibuk belajar dan ingin istirahat setelah melakukan perjalanan jauh dari Bojonegoro ke Denpasar.
"Dan MVP kali ini, Devina!" lanjut Coach Donna sambil mengangkat botol soda berwarna hijau tersebut.
"Uuuuuu...." sorak semua orang pura-pura tidak terima Devina menjadi MVP dengan mengacungkan jempol ke bawah.
Devina sendiri hanya tertawa karena tahu hanya bercandaan semata lalu ia melihat artikel berita tentang kesuksesan tim sepak bola sekolahnya yang jadi viral karena debut Daniel jadi pelatih yang sukses.
Cukup melihat artikel-artikel tersebut, Devina berdiri dari duduknya sambil berdeham ke Daniel. Paham akan kode tersebut Daniel berdiri lalu berjalan bersama keluar warung.
Melihat Devina dan Daniel pergi membuat Rian bersiap mengikuti. Tapi baru juga berdiri, Nadila dan Andre yang duduk di dekat Rian langsung menarik Rian untuk duduk kembali dan itu membuat Rian sedikit kesal.
"Udahlah Yan, biarin aja, ikhlasin aja Kak Vina deket sama Kak Daniel. Mending kamu move on ke aku aja. Ya meskipun jidatku jenong kaya lapangan baseball, tapi aku nggak kalah cantik dari Kak Vina kok Yan," ucap Karin yang masih ngebet dengan Rian.
"Ogah anjir!" teriak Rian menolak.
"Daripada sama Kak Karin, mending sama aku aja, Yan. Kak Karin mah weton-nya nggak cocok sama kamu," ucap Ghea.
PLETAK!
"Wah si kampret pakai acara bawa-bawa weton segala! Ngaca Ghe ngaca! Punya kaca nggak sih kamu?" tanya Karin setelah menjitak kepala Ghea.
Sementara itu Devina dan Daniel pergi ke suatu tempat menggunakan mobil Daniel yang dikemudikan Devina. Daniel yang duduk di samping penasaran ke mana Devina mengajaknya jalan.
Setelah menempuh perjalanan selama 29 menit mereka sampai di Mall yang jadi tempat pertama kali mereka bertemu. Sesudah memarkirkan mobil mereka melangkah masuk dengan berpegangan tangan ke dalam pusat perbelanjaan itu yang langsung mereka jadi pusat perhatian banyak orang.
"Kita mau ngapain? Belanja? Main? Nonton? Atau first date kaya orang-orang?" tanya Daniel yang masih penasaran apa yang mereka.
"Latihan, Niel," jawab Devina.
"Latihan apa?" Daniel bingung latihan apa yang ingin dilakukan Devina di Mall.
"Latihan untuk menjadi pusat perhatian karena nanti aku bakalan jadi pacar kamu," jelas Devina lalu berhenti berjalan dan melepaskan kedua tangannya. "Astaga, kok aku jadi nggak siap dan grogi gini ya."
"Kok mendadak tidak siap?"
"Terlalu banyak orang yang memperhatikan." Devina melepas kalung berbandul nama tengahnya dan memakaikannya ke leher Daniel. Devina juga melepas topi gambar Redbull milik Daniel yang ia pinjam sebelum berangkat ke warung makan lalu memakaikannya ke pria yang ada di hadapannya dengan moncong topi menutupi wajah Daniel.
Daniel membenarkan posisi topi bahkan memakainya dengan moncong yang ditekuk lalu menatap Devina. "Saat pertandingan yang ditonton banyak orang kamu nggak grogi tapi jalan sama aku buat first date kok grogi."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U, My Coach
De TodoKisah cinta seorang atlet sepak bola dan model Daniel Rhys Heitinga (Rassya Hidayah) dengan seorang siswi SMU Putu Devina Wirawan (Aurhel Alana)