Duel antara Devina dan Nadila dengan cepat langsung diketahui oleh murid-murid SMA Garuda lewat Rian yang memberikan informasi tersebut lewat chat.
Para murid langsung berbondong-bondong ke lapangan sepak bola untuk menyaksikan duel menarik antara Devina dan Nadila yang keduanya sejak dua tahun yang lalu atau saat Nadila masuk ke SMA Garuda tidak begitu akrab dan dekat.
"Kenapa diam saja? Cepat bentuk tim," ucap Daniel heran dengan Devina dan Nadila hanya diam dan saling tatap saja sampai tribun yang kosong kini terisi orang.
"Kamu dulu, Vin." ucap Nadila mempersilakan Devina memilih siapa yang masuk dalam timnya.
"Eva, Olga, Christine, Laras, kamu masuk timku," ucap Devina memilih orang secara random yang ia sudah ketahui kemampuannya.
Yang namanya dipanggil langsung menghampiri Devina lalu berdiri di samping Devina.
"Alina, Mira, Karin, Pamela," sebut Nadila.
Mereka bertiga langsung tersenyum saat nama mereka disebut untuk bermain. Segera mereka bertiga menghampiri Nadila lalu berdiri disamping.
Devina melihat secara bergantian adik kelasnya yang bisa bermain sebagai pemain bertahan karena di tim sepak bola sekarang hanya Nadila yang bisa mengisi posisi tersebut. Setelah melihat ke semua adik kelasnya, mata Devina tertuju ke seseorang yang bisa bermain di posisi itu. "Kamu yang tinggi."
"Aku Ghea, Kak Devina," ucap Ghea yang merasa terhormat karena dipilih oleh Devina. Segera Ghea berjalan menghampiri Devina.
"Kak Daniel."
Devina dan yang lainnya langsung menengok ke Daniel yang terkejut oleh Nadila untuk bergabung ke timnya. Daniel tidak habis pikir mengapa Nadila memilihnya padahal masih ada Aurel dan pemain lain yang pantas.
"Sabrina, jadi wasit. Aurel pegang papan skor," suruh Nadila.
"Iya, Kak."
Para pemain yang tidak bermain langsung menyingkir dan duduk di bench sementara kedua tim tetap berada di tengah lapangan sambil menempati posisi masing-masing dan Nadila bersama Devina sedang melakukan koin tos untuk menentukan siapa yang menendang kick off duluan.
"Kamu pilih mana kepala atau ekor?" tanya Sabrina ke Nadila dan Devina.
"Kepala," ucap Nadila.
"Ekor," sambung Devina.
Koin tos pun selesai bagian koin yang jatuh ke telapak tangan Sabrina adalah ekor yang berarti Devina yang akan memulai kick off.
"Jadi main berapa babak?" tanya Daniel.
"Volta Challenge, 2 kali 20 menit," jawab Nadila, lalu menatap para pemain lainnya terutama Karin, Laras, Ghea dan Devina. "Gimana?"
"Terserah kamu aja!" jawab Devina sambil menaruh bola karena ia akan melakukan kick off dan merapihkan deker.
Sabrina yang menjadi wasit langsung meniup peluit. Devina mengoper langsung ke arah belakang yaitu ke arah Laras. Tim Devina memulai membangun serangan dengan cara melakukan taktik tiki taka sedangkan tim Nadila harus melakukan pressing kepada pemain dari tim Devina.
Kesempatan mencetak gol datang dari tim Devina, Christine mengoper ke arah Devina dan Devina langsung mengeksekusinya dengan long-shoot.
Bola yang keras berhasil di blok oleh Karin yang berposisi sebagai penjaga gawang. Karin pun langsung mengoper ke arah Daniel dan Daniel mengoper pelan ke arah Nadila. Saat Nadila membawa bola ke arah gawang tim Devina tiba-tiba datang Eva dari kanan melakukan tackle untuk memotong bola dan stand tackle tersebut bersih karena mengenai bola.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U, My Coach
RandomKisah cinta seorang atlet sepak bola dan model Daniel Rhys Heitinga (Rassya Hidayah) dengan seorang siswi SMU Putu Devina Wirawan (Aurhel Alana)