Daniel masuk ke kamar diikuti Andre. Wajahnya begitu terlihat lelah setelah pagi sampai siang mengajar, siang sampai petang melatih tim sepak bola dan petang sampai tengah malam pemotretan brand minuman berenergi.
"Yang dilakukan Bos Alexa bukan sesuatu yang buruk," ucap Andre yang membuat Daniel bingung.
"Apa maksudmu?"
Andre yang dalam keadaan mabuk ganja berbicara dengan jujur ke Daniel. "Devina itu begitu berbakat dan berpotensi untuk menjadi seorang pemain sepak bola profesional seperti waktu kamu masih SMA, Daniel. Jadi Bos Alexa memutuskan untuk Devina pindah dan pindah ke tim sepak bola yang bagus."
"Jadi yang merencanakan perpindahan Devina itu Mbak Alexa?" Daniel kaget mengetahui otak dibalik rencana Devina pindah sekolah.
"Daniel.... Daniel.... Memangnya Devina tidak memberitahumu apa?" Andre terkejut karena mengira Daniel sudah tahu lewat Devina sendiri.
Daniel mengambil kunci mobilnya Andre lalu berjalan cepat keluar kamar pergi menuju kantor Alexa. Andre yang melihat itu segera mematikan rokok ganja-nya dan langsung mengejar Daniel tapi langkahnya langsung terhenti saat melihat Devina yang sedang melakukan treadmill.
Sesampainya di kantor Alexa, tanpa pikir panjang dan mengetuk pintu Daniel langsung membuka pintu yang ada di dalam ada Alexa yang terkejut dengan kedatangan Daniel.
"Daniel? ada apa?" tanya Alexa seraya beranjak dari duduknya.
"Ada yang mau aku bicarakan," jawab Daniel.
"Duduk, Niel." Alexa menunjuk sofa lalu ia dan Daniel duduk.
"Kenapa Mbak membuat rencana memindahkan Devina ke sekolah lain? Memangnya apa yang Mbak Alexa dapat dari itu?" tanya Daniel langsung ke inti pembicaraan.
"Sekarang aku tanya sama kamu. Kenapa kamu memilih pekerjaan yang kamu tak menerima bayaran sepeserpun? Dan mengapa kamu sangat keras bertahan melatih tim yang bisa kukatakan terburuk se-Bali bahkan se-Indonesia padahal hasilnya sudah jelas saat pertandingan?"
"Aku hanya menunaikan tanggung jawabku dan janjiku saja, persetan dengan uang."
"Sepertinya selain itu kamu bertahan melatih tim itu karena ada Devina. Asal kamu tahu Niel, alasan aku merencanakan dia pindah ke sekolah lain agar dia sukses mencapai apa yang dia inginkan dan membuatmu menyerah melatih tim itu."
Daniel yang mendengarkan itu menjadi emosi walaupun yang dikatakan Alexa ada benarnya karena bisa jadi impian Devina untuk menjadi pesepakbola profesional gagal jika tim sepak bola SMA Garuda hancur lebur di Piala Kartini seperti sebelum dirinya datang dan Devina yang cuti.
*****
Daniel berjalan seorang diri menuju rumah mess tim sepak bola SMA Garuda setelah berbicara dengan Alexa di kantornya. Tanpa Daniel sadari dari arah berlawan ada Devina yang berjalan ke arahnya.
"Sendiri aja nih, Mas ganteng?" tegur Devina yang membuat Daniel langsung sadar dan berhenti.
"Eh, Vina."
"Dari mana kamu baru pulang?" tanya Devina penasaran.
"Jalan-jalan aja," jawab Daniel.
"Jawab yang jujur."
"Aku habis dari kantor Mbak Alexa."
Sambil berjalan menuju dalam rumah Daniel menceritakan saat dirinya di kantor Alexa ke Devina. Daniel begitu kesal karena manajernya itu terutama saat menyebut tim sepak bola SMA Garuda tim yang buruk.
"Dan aku bisa merasakan rasanya saat tim sepak bola sekolahmu dihina seperti itu. Kesal sekali. Sekarang aku akan membuktikan tim sepak bola sekolahmu patut di perhitungkan jadi juara dan akan kubawa menjuarai Piala Kartini!" seru Daniel saat sampai pagar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U, My Coach
RandomKisah cinta seorang atlet sepak bola dan model Daniel Rhys Heitinga (Rassya Hidayah) dengan seorang siswi SMU Putu Devina Wirawan (Aurhel Alana)