Live fast, die young, bad girls do it well
Live fast, die young, bad girls do it well
Live fast, die young, bad girls do it well
Live fast, die young, bad girls do it well
My chain hits my chest when I'm banging on the dashboard
My chain hits my chest when I'm banging on the radioGet back, get down
Pull me closer if you think you can hang
Hands up, hands tied
Don't go screaming if I blow you with a bangGoing nought to bitch I'll see four million
Accelerating fast I can do this in a second
Lookin' in the rear view, swaggin' goin' swell
Leavin' boys behind 'cause it's illegal just to kill
Shift gear, automatic, damned if I do
Who's gonna stop me when I'm coming through?
What we got left is just me and you
But if I go to bed, baby, can I take you?Get back, get down
Pull me closer if you think you can hang
Hands up, hands tied
Don't go screaming if I blow you with a bangLive fast, die young, bad girls do it well
Live fast, die young, bad girls do it well
Live fast, die young, bad girls do it well
Live fast, die young, bad girls do it well
My chain hits my chest when I'm banging on the dashboard
My chain hits my chest when I'm banging on the radioBY. Bad Girls - M.I.A
Fyi: I suggest you play this song for this part to add to the vibe. Because I think the musical instrument suits the part in this part.
____•°•____
__________Rome, Capital of Italy - EUROPE
Crystal mengambil tikungan kiri dengan diikuti 5 mobil anggotanya, sedangkan Liam dengan 5 mobil anggotanya yang lain mengambil tikungan kanan.
Setelah cukup jauh dari tikungan, dan tinggal beberapa km keluar area pusat kota, 3 buah drone terbang di atas mobil mereka. Crystal dan Xavier menatap satu sama lain, keduanya menyadari bahwa Il Cigno Nero sudah memulai aksinya. Xavier segera mengirim kode darurat ke markas melalui ponselnya.
Dua mobil anggota Xavier menambahkan kecepatan mobilnya agar berada di depan mobil yang di kendarai Crystal. Setelah kedua mobil itu berada di depan mobil Xavier, aatu orang anggota dari kedua mobil itu membuka sunroof mobilnya untuk mengeluarkan pistol anti drone. Kedua mobil itu berhimpitan dan perlahan memberi celah untuk di lewati oleh Crystal ketika mereka telah siap menembak drone.
Crystal meningkatkan kecepatan mobilnya melewati kedua mobil tersebut. Begitu juga dengan ketiga mobil yang berada di belakang mobil Xavier, mereka menambah kecepatan mobilnya untuk menyeimbangi kecepatan mobil Xavier.
Tepat saat Crystal melewati mereka( anggota organisasi Xavier), mereka menembak 2 drone yang berada di kedua sisi mobil Xavier dengan bersamaan dan tepat sasaran, sedangkan satu drone yang lainnya terbang lebih tinggi untuk menghindari tabrakan dengan kedua drone yang akan jatuh.
Namun saat mereka akan kembali menembak satu drone yang tersisa, yang berada di belakang ketiga mobil anggota Xavier.
Tepat di jarak beberapa km dari mereka, terdapat 5 buah mobil dengan kecepatan penuh mengejar mereka. Mereka segara masuk ke dalam mobil, lalu menambah kecepatan mobilnya.
Tiga drone yang di kontrol oleh anggota Xavier yang mengambil arah jalan yang berbeda mulai mengikuti mobil mereka tepat setelah mereka semua memasuki area hutan. Musuh mereka (anggota Il Cigno Nero) mulai mengeluarkan tembakannya. Orang-orang dalam mobil itu terus menembaki mobil yang di kendarai oleh anggota Xavier, sampai akhirnya 2 mobil anggota Xavier terkena tembakan di bagian ban mobilnya. Mereka (anggota Xavier yang berada di dalam mobil yang tertembak) langsung menghentikan mobilnya, lalu keluar dari mobil dengan mengeluarkan sniper-nya.
Tepat ketika mereka menginjakan kaki mereka ke tanah, saat itu juga mereka langsung menembakan sniper-nya pada bagian mobil-mobil musuh yang sedang berusaha menembaki mobil Xavier, namun terhalang oleh tiga mobil anggota Xavier. Mereka menembaki mobil-mobil musuh sambil berlari bersembunyi di belakang pohon-pohon besar.
Crystal memutar setir mobilnya dengan gesit. Sedangkan Xavier terus mengarahkan revolper-nya keluar jendela mobil dengan sesekali menembaki musuhnya. Saat ia kembali menarik pelatuknya peluru tidak lagi keluar, ia menggertakkan giginya menarik masuk revolper-nya kembali ke dalam mobil dengan jari telunjuk tangan kanannya menekan tombol agar jendela mobil menutup.
Dengan tenang ia membuka laci mobilnya, lalu mengambil box yang berisi peluru tersebut. Ia memutar cylinder revolper-nya lalu memasukkan peluru ke bagian lubang yang kosong.
Disisi lain, anggota Xavier telah berhasil menghentikan mobil-mobil milik musuh sehingga dengan terpaksa mereka semua harus keluar dari mobil. Mereka menembakkan sniper pada anggota Xavier, begitupun sebaliknya. Hal itu terus terjadi dengan mobil Xavier yang terus menjauh dari kekacauan.
Crystal menghentikan mobilnya, melihat Xavier yang sedang memasukkan peluru. "Kau yakin tidak akan membiarkan tanganku menembakkan peluru?" Ia menggoda Xavier dengan menggerakkan jari-jari tangan kanannya yang memiliki warna putih cerah, lembut dan mempesona.
"Pantang bagiku menarik kalimat yang telah keluar dari mulutku" ucapnya setelah selesai memasukkan peluru pada cylinder revolper-nya. Ia kemudian memasukkan revolper-nya ke saku celana jeans-nya. Ia membalikkan badannya mengambil sniper yang berada di belakang jok mobilnya dengan tangan kirinya.
Ia menatap Crystal yang juga sedang menatapnya, "Hanya 8 menit, dan aku akan kembali kemari" ucapnya dengan senyum tipisnya ia mengusap kepala Crystal dengan lembut.
Ia segera keluar dari mobil, dan berlari masuk kedalam kekacauan yang terjadi, ia terus menembakkan peluru sniper-nya dengan beruntun, begitu juga dengan anggotanya. Beberapa anggota Xavier perlahan jatuh karena terkena tembakan.
Tepat saat lengan kirinya terkena tembakan saat ia akan mengambil revolper yang berada dalam saku celana jeans-nya ketiga drone yang di kontrol oleh anggota Xavier menjauh dengan perlahan ketika bala bantuan anggota Xavier yang berada di mansion Grandpa Crystal telah sampai. Mereka langsung menembaki musuh dengan bruntal sampai tidak tersisa satupun.
Xavier menatap sekelilingnya dan bernafas lega. Ia menembakan satu peluru revolper-nya dengan sia-sia, membuat anggotanya yang masih berdiri tegak menatapnya, "bawa anggota yang terluka ke markas cadangan, aku akan menyusul nanti" perintahnya.
"E la ferita sul braccio, X?" Tanya Harry pada Xavier.
Xavier melirik lengan kirinya yang terus mengeluarkan darah, "ini hanya luka goresan, aku akan baik-baik saja. Kirim pesan ke markas bahwa situasi sudah aman" perintahnya, ia berjalan dengan gagah mengabaikan rasa sakit di bagian luka lengan kirinya yang cukup dalam.
Setelah melihat ketuanya sudah cukup jauh, sebagian dari mereka segera membopong temannya yang terluka dan memapahnya ke mobil yang berada tidak jauh dari sana. Sedangkan sebagian yang lainnya, mengumpulkan senjata-senjata yang berserakan.
____•°•____
__________Xavier masuk kedalam mobilnya, lalu menutup pintunya. Ia melihat Crystal yang siku lengan kirinya berada di jendela mobil, dengan jari telunjuk tangan kirinya yang dimainkan ke bibir mungilnya, dan jari telunjuk tangan kanannya memutar-mutar memainkan revolper kesayangannya, wanitanya itu hanya menatap lurus ke depan sibuk dengan pikirannya sendiri.
Crystal menolehkan kepalanya melihat Xavier dari ujung kepalanya sampai ia melihat bagian biseps lengan kiri Xavier yang tergores, dengan darah yang mengalir sampai ke ujung jari tangannya.
Ia menyunggingkan senyumnya menatap remeh Xavier, "terluka, heuh?"
TBC
MENERIMA KRITIKAN DAN SARAN BUKAN HUJATAN DAN HINAAN!!
(KESALAHAN DAN KEKURANGAN DALAM CERITA SAYA, AKAN SAYA PERBAIKI SAAT REVISI)
[Saya tidak minta pengertian kalian, tapi alangkah baiknya kalau kalian mau mengerti saya. Dengan vote dan coment setiap babnya:) Terima kasih]
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS BILLIONAIRE; Dancing With the DARK | #1 LEONARD Series
Fiksi Remaja#1 DE ARMAS Series is Coming Soon⏳ 🔞🔞🔞 "Let's dancing in the dark lady... even if you want to run, there's no turning back" Crystal Xevana Leonard anak ke 4 putri tunggal dari pasangan Billionaire nomor satu dunia, Olivia Leonard dan Nathaniel L...