Could dress up, to get love, and guess what?
I'm never gonna be that girl who's living in a Barbie world
Could wake up, and make up, and play dumb
Pretending that I need a boy who's gonna treat me like a toyI know the other girlies wanna wear expensive things, like diamond rings
But I don't wanna be the puppet that you're playing on a string
This queen don't need a kingOh, I don't know what you've been told
But this girl right here's gonna rule the world
Yeah, that is where I'm gonna be because I wanna be
No, I don't wanna sit still, look prettyYou get off on your 9-to-5
Dream of picket fences and trophy wives
But no, I'm never gonna be 'cause I don't wanna be
No, I don't wanna sit still look prettyBY. Sit Still, Look Pretty - DAYA
____•°•____
__________Anchorage, City in Alaska - UNITED STATES
Sebuah mobil sport Nissan GTN R35 melintasi jalanan bersalju kota Alaska, memasuki kawasan Mansion Utama Leonard. Namun alih-alih memberhentikannya di halaman Mansion Utama, pengemudi itu justru melewatinya, kemudian melajukan mobilnya memasuki area private circuit keluarga Leonard.
Di sana sudah terdapat Xander yang berdiri samping salah satu mobil di antara koleksi mobil-mobilnya yang lain, yang berada di balik dinding kaca circuit, Bugatti Veyron.
Xander menyilangkan kedua tangannya di dada, melihat mobil yang berlahan memasuki kawasan circuit. Sebelum memberhentikan mobilnya, mobil itu melakukan aksi drift menarik perhatian dua pria yang berada di dalam bangunan circuit keluar, Aaric dan Alaric.
Keduanya berjalan mendekati Xander dengan mata yang tidak lepas mengamati aksi drift itu. Sampai mobil itu menghentikan aksi drift-nya dan perlahan melaju mendekati ketiga pria itu.
Crystal keluar dari mobil itu dengan pakaian kasualnya, rambut yang di gerai, kacamata hitam yang di letakkan di atas rambutnya, kalung berlian yang berkilau di dadanya, dan cincin berlian yang elegant di jari manis tangan kanan dan jari tengah tangan kirinya.
Ia melangkahkan kaki jenjangnya menghampiri ketiga pria itu,"long time no see" ucapnya, lalu menepuk telapak tangan mereka satu sama lain.
"Bagaimana kabarmu Crys?" ucap Alaric.
"Of course, I'm fine. How about you?"
"As you can see"
"Aaric, bagaimana denganmu?" ucap Crystal mengalihkan pandangannya pada Aaric.
"Aku baik, kak" ucap Aaric, yang dibalas anggukan kecil oleh Crystal.
"Aku akan bermain sebentar, jika kalian akan pergi ke mansion, pergi saja. Aku hanya akan bermain sebentar" ucap Crystal.
"Aku akan menemanimu..." ucapnya pada Crystal, lalu menolehkan kepalanya melihat Xander, "kau bisa pergi bersama Aaric"
"Owh yaa... kau bisa memberitahu mereka untuk langsung pergi ke private room, 20 menit lagi aku akan kesana" pintanya pada Xander.
"Ok, take care and have fun" ucap Xander sambil mengacak-acak gemas rambut Crystal, lalu masuk ke dalam mobilnya. Dengan Aaric yang mengikutinya masuk ke dalam mobil yang sama.
"What are you waiting for? grab your car, let's race and drift together " ucap Crystal pada Alaric yang hanya berdiri diam menatapnya.
Mobil Xander melaju meninggalkan area circuit, Crystal berjalan kembali ke arah mobilnya, begiru juga dengan Alaric berjalan kembali masuk ke dalam bangunan.
____•°•____
__________Madrid, Capital of Spain - EUROPE
- The main headquarters of the organization 'THE RED SHADOW'
Di sebuah ruangan yang menjadi kantor divisi Peretasan dan Penganalisis Data, terdapat delapan orang pria sedang berkumpul di sofa dengan di sekelilingnya terdapat para anggota dari divisi itu sedang bekerja meneliti beberapa hal.
"Jadi, Crystal meminta Tyler Brown untuk bekerja bersamanya?" ucap Liam yang keluar dari sebuah ruangan, dengan di kedua tangannya membawa dua botol Vega Sicilia Unico 2010 Magnum.
Xavier yang sedang memainkan ponselnya mengalihkan perhatiaannya, "awalnya begitu, tapi tidak mungkin Tyler meninggalkan kedua temannya begitu saja" sambil meletakkan ponselnya ke meja.
"Untuk apa Crystal bekerja dengan mereka? bukankah mereka termasuk criminal?" ucap Albert Luciano.
George yang duduk di sebelahnya memukul kepala bagian belakang Albert dengan tangan kanannya, "jika mempermasalahkan criminal, lalu bagaimana dengan kita? organisasi criminal yang sudah bertahun-tahun bekerja sama dengan keluarganya"
Albert mengusap-ucap belakang kepalanya, "yeah aku tau, tapi kita memberikan benefit satu sama lain, sedangkan mereka?"
Xavier meneguk segelas wine yang berada di tangannya hingga tak tersisa, "Crystal tidak sebodoh itu untuk mengambil tindakan yang menurutnya merugikannya, cepat atau lambat dia pasti akan memberitahu kita"
Leo menyeringai, sambil memutar kursi kerjanya menghadap teman-temannya yang sedang berbincang-bincang, "omong-omong X, tatapan yang kau berikan pada Crystal tidaklah bisa" ucapnya menggoda.
Liam terkekeh ringan, ialah yang lebih sering menyadari hal itu karena di setiap pertemuan yang keduanya lakukan, Liam selalu berada di tempat itu.
"Jadi, apakah kita mulai sekarang akan memiliki urusan dengan organisasi mereka?" ucap Theo yang sedari tadi diam memperhatikan pembicaraan temannya, dengan gelas yang berisi wine di tangan kanannya dan ia goyangkan perlahan.
Mereka serempak menolehkan kepalanya melihat Theo, kemudian melihat Xavier menunggu jawabannya. "Cepat atau lambat hari itu pasti akan datang" ucap Xavier yang di setujui oleh mereka dengan menganggukan kepalanya.
Holographic screen utama yang awalnya terdapat berbagai macam rekaman, kini berubah menjadi panggilan video dengan berlogo LN GROUP & THE RED SHADOW. Membuat para anggota inti yang berada di dalam ruangan tersebut mengalihkan perhatiannya ke layar, begitu juga dengan anggota divisi itu.
Para anggota inti itu segera beranjak dari duduknya, panggilan yang mereka tunggu-tunggu akhirnya tiba.
Mereka berjalan bersama keluar ruangan, dan para anggota divisi segera berdiri dari duduknya, setidaknya sampai para anggota inti organisasi melewati mereka.
Setelah keluar dari ruangan, Xavier berjalan seorang diri di bagian depan, di belakangnya terdapat Theo dan Steven dan di di barisan ketiga ada Albert, George dan Liam, lalu di barisan paling belakang terdapat Leo, Harry dan Henry.
Setiap anggota organisasi yang berpapasan dengan mereka di lorong, menghentikan langkahnya lalu menundukan kepalanya ketika mereka melewati mereka tepat di depan mata mereka.
Mereka melangkahkan kaki masuk ke sebuah lift yang di khususkan untuk mereka. Henry menekan tombol paling atas dan di buat berbeda dari tombol yang lainnya. Private room & Mr. X's room, ruangan yang menjadi lantai paling tinggi di dalam mansion itu, dan hanya terdapat ruangan tempat mereka berkumpul untuk membahas hal penting atau hanya sekedar bersantai, meski mereka sering kali menghabiskan waktunya di lantai divisi hacking and data analysis.
TBC
MENERIMA KRITIKAN DAN SARAN BUKAN HUJATAN DAN HINAAN!!
(KESALAHAN DAN KEKURANGAN DALAM CERITA SAYA, AKAN SAYA PERBAIKI SAAT REVISI)
[Saya tidak minta pengertian kalian, tapi alangkah baiknya kalau kalian mau mengerti saya. Dengan vote dan coment setiap babnya:) Terima kasih]
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS BILLIONAIRE; Dancing With the DARK | #1 LEONARD Series
Fiksi Remaja#1 DE ARMAS Series is Coming Soon⏳ 🔞🔞🔞 "Let's dancing in the dark lady... even if you want to run, there's no turning back" Crystal Xevana Leonard anak ke 4 putri tunggal dari pasangan Billionaire nomor satu dunia, Olivia Leonard dan Nathaniel L...