[2.3] ingatan dan sentuhan terakhir

770 78 24
                                    

______

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

Dengan wajah panik wonwoo memapah mingyu masuk kedalam apartemennya. Dengan jelas wonwoo mendengar rintihan lirih mingyu, pria itu tengah menahan sakit di pergelangan tangannya. Sesekali matanya terpejam, namun ia masih bisa tersenyum dan mengatakan pada wonwoo jika ia baik-baik saja.

Wonwoo tidak bisa membohongi dirinya, ia begitu khawatir dengan keadaan mingyu. Awalnya wonwoo ingin membawa mingyu ke rumah sakit, namun mingyu menolaknya. Dan akhirnya wonwoo memutuskan untuk mengobati pria itu sendiri.

"Kau tunggu disini sebentar," wonwoo mendudukan mingyu di sofa ruang tamu, lalu ia pergi mengambil kotak obat untuk mengobati luka mingyu.

Selang beberapa menit wonwoo kembali dengan langkah sedikit berlari menghampiri mingyu. Tanpa basa-basi ia meraih tangan mingyu dan mengobatinya. Darah masih terus mengalir deras, membuat wonwoo meringis melihatnya. Ini sangat menyakitkan. Seolah wonwoo bisa merasakan luka itu. Pemuda itu mengobati luka mingyu dengan hati-hati, setelah selesai wonwoo memandangi tangan mingyu yang dibalut perban.

Air mata mengalir begitu saja dari pelupuk mata wonwoo, ia merasa bersalah. Jika saja tadi mingyu tidak berusaha menolongnya, ia tidak akan terluka seperti ini. Sungguh hal ini lebih menyakitkan dari apapun, saat melihat orang yang kita sayangi terluka, rasanya lebih sakit dari luka yang dialami orang tersebut.

Tangan mingyu yang lain menyeka air mata wonwoo. "Berhenti menangis wonu-ya, ini bukan salahmu," lirih mingyu.

"Tentu saja ini salah ku, jika saja kau tidak menolong ku, kau tidak akan seperti ini mingyu-shi. Kenapa kau tidak membiarkan aku saja yang terluka?" wonwoo membentak mingyu. Bukan berarti ia marah pada pria itu, melainkan wonwoo kesal karena mingyu tidak memperdulikan dirinya sendiri dan malah memilih terluka untuk menolongnya.

"Melindungi mu adalah tugasku wonu-ya. Sudahlah, jangan menangis lagi. Aku sudah tidak apa-apa, luka ini juga akan segera sembuh," mingyu mengusap puncak kepala wonwoo lembut.

"Jangan berkata seperti itu. Itu akan membuat ku semakin merasa bersalah," wonwoo masih kesal.

Mingyu tidak menjawab ucapan wonwoo. Tangannya bergerak membelai lembut pipi wonwoo yang basah dengan air mata. Menatap lekat pemuda itu. Wonwoo mendongakkan kepalanya, ia sedikit salah tingkah saat melihat mingyu memandanginya. Mungkin kedua mata mereka hanya beradu sekitar lima detik, sebelum wonwoo kembali menundukan kepala.

Namun belum sampai wonwoo benar-benar menundukkan kepalanya, mingyu sudah menahan dagunya membuat wonwoo kembali mendongak dan menatapnya. Mingyu tersenyum samar.

"Wonu-ya kau harus tau, aku sangat mencintaimu," ungkap mingyu masih dengan menatap wonwoo.

Seketika ucapan mingyu membuat jantung wonwoo berdebar, ada perasaan senang yang menyeruak di dalam hatinya. Tanpa sadar wonwoo tersenyum. Dan mingyu mendekatkan wajahnya. Bibir pria itu menyentuh bibir manis wonwoo dan melumatnya secara perlahan.

CHOOSE ME OR HIM [MINWON X GYUHAO] FT JUNHUI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang