Tepuk tangan yang meriah menyambut kedatangan gadis itu. Dengan langkah yang pasti, dia melangkah naik ke atas podium. Gadis itu tampak sangat berwibawa, penuh dengan karisma dan kepercayaan diri. Dia mengenakan setelan jas, rambutnya yang tak begitu panjang diikat rapi, bahkan lensa kacamatanya tampak sangat cemerlang. Minami terpesona!
Pada awalnya, dia sama sekali tidak berminat dengan gadis itu. Dia datang ke sini karena akan ada menteri sosial yang hadir. Menteri itu sedang diduga memiliki keterkaitan dengan sebuah kasus, tetapi dia tetap menghadiri acara dimana-mana, seolah-olah dia tak bersalah demi meyakinkan masyarakat. Tetapi, gadis kelas dua SMA itu membuatnya terpaku. Apakah dia sungguh anak sekolah menengah?
"Hello, ladies and gentleman. What do you think of when you hear the word 'affair'? It's an inappropriate thing to talk about. It an unimportant thing. A really unimportant thing to discuss about, especially during this international conference. But today, I will talk about this thing that is inappropriate, unimportant, and often underestimated by many people. Because this thing, associate with the well-being of a child."
[Halo, semua wanita dan pria yang terhormat. Apa yang terlintas pada benak anda ketika mendengar kata 'perselingkuhan'? Itu adalah hal yang tidak pantas diperbincangkan. Itu adalah hal yang tidak penting. Sesuatu yang sangat tidak penting untuk didiskusikan, terutama pada konferensi internasional seperti ini. Tapi pada hari ini, saya akan membicarakan hal ini, yang tidak pantas, tidak penting, dan seringkali diremehkan kebanyakan orang. Karena hal ini, berkaitan dengan kesejahteraan seorang anak.]
Suara tegas itu segera memicu atensi ribuan orang. Tangan Minami tak dapat berhenti menekan kamera di tangannya. Sebuah makhluk seindah ini, sekeren ini, seberpotensi ini, tidak boleh dia lewatkan! Lihatlah bagaimana gerakan tangannya, wajah tegasnya, serta argumen yang sangat sangat sangat dahsyat itu!
"Good afternoon, let me introduce myself first. I'm [Fullname], as the representation of student and children, during this conference. It's a big pleasant that i can stand on this podium. Let me continue our discussion."
[Selamat siang, persilahkan saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya [Fullname], sebagai representasi dari murid dan anak-anak, pada konferensi ini. Sebuah hal yang sangat membahagiakan saya bisa berdiri di atas podium ini. Persilahkan saya melanjutkan diskusi kita.]
"With no hessitation, I'll say that an affair that done by a parent destroys a child's mind. If you ever ask, or if you ever think about a child's feeling when one of their parent, or even both of their parents, having affair, you'll find they feel confused, depressed, hopeless, and guilty towards that thing. They even feel betrayed! The appearance of those things was triggered by the parents. All of the blame, should be placed on the parents' shoulders."
[Tanpa rasa ragu, saya akan mengatakan bahwa perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang orangtua menghancurkan pikiran seorang anak. Jika anda pernah bertanya, atau jika anda bahkan sempat terpikir tentang perasaan seorang anak saat salah satu dari orangtua, atau bahkan kedua orangtuanya, memiliki hubungan gelap, anda akan mengetahui bahwa mereka bimbang, tertekan, putus asa, dan merasa bersalah atas hal itu. Mereka bahkan merasa dikhianati! Timbulnya hal-hal ini dipicu oleh orangtua. Semua kesalahan harus dilimpahkan ke pundak orang tua.]
Minami dapat merasakan dadanya teremas oleh antusias. Matanya terbelalak, dia tak dapat menahan senyumnya. Seorang anak, berdiri di atas sana dan menyalahkan orangtua, di depan ribuan orangtua!
"Omong kosong apa yang dikatakan oleh orang yang bahkan belum dewasa ini? Saya akan memulai dari hasil kuisioner pertama yang sudah saya tujukan bagi perempuan dan laki-laki pada rentang usia tiga puluh hingga lima puluh tahun yang terikat oleh status pernikahan. Pada pertanyaan pertama, apakah boleh seorang anak tetap diam saat mengetahui salah satu dari kedua orangtuanya memiliki kekasih gelap?
KAMU SEDANG MEMBACA
Opportunity [I. Senku x Reader]
Fanfic"Meski Merkurius lebih dekat dengan matahari tetapi Venus memiliki temperatur yang lebih panas. Kok bisa begitu? Terdengar keren!" Tanya gadis itu antusias. Matanya berbinar-binar kala mendengarkan ocehan dari anak laki-laki dengan sejuta pengetahua...