••●ෆʕBIG BABYʔෆ●••
✧Jadian✧
Brak!
"Mama! Jeno punya pacar!!"
"Kak Jen! Jangan teriak-teriak" Jaemin memukul lengan Jeno karena remaja itu membuka pintu kediamannya dengan keras dan berteriak tidak jelas pagi ini.
Hari mereka libur sekolah, dan Jaemin di ajak Jeno untuk mampir ke rumahnya agar ia tidak bosan di rumah.
Omong-omong tadi malam mereka berdua sudah resmi loh!
"Nana suka sama kak Jeno, kak Jeno mau jadi pacar Nana gak?"
Jeno langsung menghentikan kegiatannya dan beralih menatap Jaemin dengan tatapan terkejut.
"Kamu serius? Sejak kapan?" Jeno tak bisa lagi menyembunyikan senyuman bahagianya begitu mendengar kalimat yang keluar dari mulut Jaemin secara langsung.
"Eum sejak Nana SMP"
Jeno mengernyitkan keningnya, kalau sejak SMP itu berarti Jaemin lebih dulu menyukai Jeno dari pada Jeno menyukai Jaemin. Tapi kenapa ia tak pernah mengetahui itu bahkan dari Renjun yang bernotaben sepupunya Jaemin.
Ah tapi Jeno lupa kalau baru kemarin dia tau Renjun itu sepupu Jaemin.
#Jenopikun
"Kok bisa?"
"Kita pernah ketemu waktu ada acara Pramuka kak, masa kakak ga inget sih" Jaemin kemudian memasang raut kesal sambil membuang mukanya.
"Ohhh! Eh iya kok kak Jen baru inget ya?" Jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Ya, Jeno ingat sekarang kalau ia dan Jaemin pernah bertemu saat Jaemin masih duduk di bangku SMP, saat kedua sekolah mereka mengadakan kemah di salah satu hutan yang tidak terlalu jauh dari pemukiman di tempat mereka.
"Nana yang waktu itu tasnya dicolong monyet kan!"
Plak
Tamparan ringan ia terima dari si manis tapi malah membuatnya terkekeh gemas melihat Jaemin yang memasang raut kesal dengan bibirnya yang maju satu centi.
"Bukan kak Jen! Itu tasnya temen Nana yang dicolong monyet, Nana cuma bantu ngejar aja"
"Terus yang mana dong?"
"Yang kak Jen nemenin Nana tidur di tenda karena Nana takut tidur sendirian di tengah hutan, terus kak Jen bantuin Nana angkat ember yang isinya air dari sungai, terus kak Jen ngobatin tangan Nana yang melepuh kena api! Terus waktu kak Jen nemenin Nana pipis malem-malem! Terus waktu--"
Belum selesai Jaemin mengucapkan semua kalimatnya, Jeno sudah lebih dulu membungkam nya dengan tangan seraya terkekeh gemas.
"Iya sayang iya, kak Jen inget kok" Tutur nya dengan lembut hingga membuat wajah Jaemin memerah karena malu.
"Nana mau jadi pacarnya kak Jen?" Kini Giliran Jeno yang bertanya.
Tanpa berfikir lama, Jaemin mengangguk cepat lalu memeluk erat leher Jeno. Entah lah, Jaemin tak peduli lagi kalau dirinya akan dirundung lagi kalau sampai kabar ini tersebar di sekolah, ia akan mencoba melawan jika iya.
"Kamar kak Jen wangi banget" Ujar Jaemin sesudah dirinya masuk dan duduk di kasur Jeno.
"Kak Jen lebih wangi" Balasnya dengan bangga.
"Masa?"
"Lho! Nana ga percaya?"
Jaemin menggeleng, padahal dirinya tau betul Jeno itu wangi, bahkan wangi kringat nya Jaemin suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby [NOMIN]
FanfictionKisah Jeno yang naksir adek kelas padahal bentar lagi dia mau lulus.