HAPPY READING 💗
••●ෆʕBIG BABYʔෆ●••
✧Teror✧
Jam di dinding masih menunjukkan pukul lima pagi, tapi salah satu rumah yang ada di kompleks perumahan elit ini sudah dihebohkan dengan teror yang baru saja mereka dapatkan. Satu satunya wanita di sana tengah memeluk tubuh remaja manis yang tubuhnya masih gemetar.
"Ga ada petunjuk apapun"
Jeno duduk di sofa lain sambil mengusap kasar wajahnya. Pukul empat tadi saat dirinya turun untuk mengambil sapu, ia dikagetkan dengan suara teriakan Jaemin dan disusul suara pecahan kaca.
Tak hanya Jeno, tapi Tiffany, Donghae, Jaehyun, Jisung', dan Sakuya pun turut terbangun karena suara ricuh itu. Mereka bergegas lari menuju kamar Jeno dan mendapati kamar Jeno yang dipenuhi pecahan kaca di lantainya.
Bukan pecahan kacanya yang membuat mereka terkejut, melainkan dua tubuh kucing kecil yang terpisah dari kepalanya dan tiga ekor ular mati yang tubuhnya terikat ke salah satu batu lumayan besar.
Keadaan rumah itu mendadak tegang begitu melihat pemandangan tersebut. Jaehyun segera membawa Sakuya dan Jisung kembali ke kamar, Tiffany menenangkan Jaemin sementara Jeno dan Donghae membersihkan kamar Jeno yang sudah seperti kapal pecah karena jendelanya yang di terobos dua batu besar bersamaan dengan sebuah hewan mati itu.
Sekarang kedua orang tua Jeno, Jeno sendiri dan Jaehyun tengah berada di ruang tengah. Mereka menatap iba ke arah Jaemin yang masih sesenggukan dengan kaki dan telapak tangan kirinya yang sudah diperban karena terkena pecahan kaca.
"Kira-kira kalian ada terlibat konflik ga di sekolah atau dimana pun itu?" Tanya Donghae pada Jeno.
"Eng--eh! Hani!" Pekik Jeno.
"Siapa Hani?" Jaehyun mula bersuara.
"Hani yang kamu bilang suka bully Nana?" Ujar Tiffany memastikan karena tak sekali dua kali Jeno bercerita tentang gadis pembuat masalah itu.
Jeno mengangguk, "Kemarin di sekolah kan Jeno berantem sama dia ma" Donghae mengerutkan keningnya mendengar kalimat Jeno.
"Tapi tumben kamu berantem papa ga dipanggil ke sekolah?"
Itu bukan perdana Jeno bertengkar di sekolah, dulu setiap Jeno bertengkar di sekolah ayahnya pasti akan di panggil ke sekolah karena ulah si Jeno.
"Gini pa..."
"Kenapa kamu ga bilang sama papa dari awal Jeno?"
Jeno menggaruk tengkuknya, "Jeno kira habis kejadian tadi siang, semuanya bakal baik-baik soalnya si Hani kan juga ga lama lagi pasti bakal dikeluarin dari sekolah"
Walau Jeno tak tau pasti, tapi ia yakin bahwa dalang dari teror malam ini pasti gadis itu dengan dua teman laki-lakinya. Memangnya siapa lagi yang memiliki dendam begitu dalam pada Jaemin selain tiga orang itu. Ah sebenarnya hanya Hani saja, tapi gadis itu malah menyeret dua 'kekasihnya' untuk membully Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby [NOMIN]
FanfictionKisah Jeno yang naksir adek kelas padahal bentar lagi dia mau lulus.