Maaf kalo ada typo
Jangan lupa vote💗
Happy reading 💗
••●ෆʕBIG BABYʔෆ●••
✧Pizza✧
Malam ini bulan bersinar terang di langit ditemani ribuan bintang yang tak kalah indahnya dengan sang rembulan. Langit yang tampak bersinar karena bulan dan bintang malam ini bisa saja menghipnotis sebagian orang-orang di belahan dunia untuk menikmati keindahannya dengan tenang.
Namun berbeda dengan Lee Jeno. Remaja delapan belas tahun yang hampir lulus SMA itu kini tengah dihantui rasa khawatir sebab kekasihnya terbaring lemas di ranjang dengan dokter pribadi keluarga mereka yang tengah memeriksa keadaannya.
"Gimana dokter?" Tanya Tiffany yang juga tak kalah khawatir nya melihat anak sahabatnya yang sudah ia anggap anak sendiri malah terlihat tidak berdaya di atas tempat tidur Jeno.
"Terakhir kali anak ibuk makan apa Bu kalau boleh tahu?" Tanya Wanita yang tersenyum ramah dengan jas putih itu pada Tiffany.
"Terakhir kali Nana makan..."
Tiffany terdiam sebentar mengingat-ingat lagi apa yang Jaemin konsumsi terakhir kali sebelum ia menemukan remaja itu tergeletak di dekat tangga dengan mulut yang mengeluarkan busa.
Ya, tak lama sebelum Jeno datang, Tiffany menemukan Jaemin tergelak di bagian atas tangga.
"Saya juga kurang tahu tapi--"
"Kak Nana makan pizza ma!" Celetukan Sakuya membuat semua yang ada di kamar Jeno menoleh pada dua bocah yang sejak tadi duduk diam di sofa kamar Jeno sambil menatap kakak mereka dengan khawatir.
"Pizza?" Tiffany mengernyit bingung.
"Iya Mama Fanny, tadi ada tukang antar makanan ngantar pizza atas nama Jeno...terus di makan deh sama kak Nana" timpal Jisung.
Tiffany langsung mengalihkan pandangannya pada Jeno yang berada di samping Jaemin. Tapi yang ia dapatkan malah gelengan cepat dan sangkalan yang Jeno ucapakan.
"Enggak ma, Jeno ga ada mesen atau pun ngirim pizza buat Nana...sumpah deh!" Jeno mengangkat dua jarinya guna meyakinkan sang ibu.
"Terus siapa?" Gumam Tiffany.
"Anak ibuk keracunan makanan, beruntung racun nya tidak begitu berbahaya dan Jaemin hanya mengonsumsinya sedikit...saya akan meresepkan obat untuk Jaemin, kalau memang kondisinya memburuk besok, langsung di rujuk ke rumah sakit saja ya Bu" Jelas dokter itu panjang lebar seraya menulis di kertas kecil resep obat Jaemin yang harus mereka tembus di apotek.
Setelah dokter itu berpamitan pergi, Tiffany beserta kedua adik Jaemin pun memilih keluar, membiarkan Jeno dan Jaemin beristirahat.
Tapi bukannya istirahat Jeno malah sibuk menatap Jaemin yang memejamkan mata dengan tatapan yang sulit diartikan. Cukup lama Jeno menatap Jaemin hingga akhirnya Jaemin membuka mata karena sedikit terusik oleh sesuatu yang menetes di lengannya.
"Uhm? Kak Jeno kok nangis?" Ujarnya dengan suara serak.
Iya gais, Jeno nangis.
Jeno buru-buru menghapus air matanya lalu tersenyum tipis.
"Ga papa, kak Jen sedih liat Nana sakit terus kalo sama kak Jen" Jeno cukup merasa bersalah karena Jaemin dekat dengan-nya si Hani jadi membully nya lebih parah bahkan hingga mengirimkan teror.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby [NOMIN]
FanficKisah Jeno yang naksir adek kelas padahal bentar lagi dia mau lulus.