BIG BABY . 11

1.9K 102 7
                                    

••●ෆʕBIG BABYʔෆ●••

✧Rumah Jeno✧

Langit sudah gelap dan jam di dinding kamar Jeno menunjukkan tepat pukul tujuh malam. Jeno baru kembali dari luar karena harus menyelesaikan urusannya bersama seseorang. Cukup melelahkan tapi mengingat di kamarnya sedang ada sang kekasih, Jeno langsung berlari kecil menuju kamarnya.

Tok tok tok

"Paket!"

"Hah? Emang ada kurir nganter paket sampe depan pintu kamar?!" Dengus Jaemin dari dalam kamar dan disambut dengan tawa renyah dari Jeno.

Jeno membuka pintu kamarnya dan langsung mendekat ke arah Jaemin yang sedang membaca salah satu koleksi komiknya di atas ranjang. Jeno memeluk Jaemin dan mengendus leher nya.

"Belum mandi ya?"

Jaemin menoleh, "belum, kenapa? Bau ya?" Jeno yang ditanya pun menggeleng.

"Wangi, cuma kalo habis mandi pasti lebih wangi" Jeno mencubit gemas hidung Jaemin.

"Nana tadinya mau mandi, tapi ga bawa baju...mau balik ke rumah tapi mager"

Jeno tak tahan melihat pemandangan menggemaskan di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno tak tahan melihat pemandangan menggemaskan di hadapannya. Ia lantas terkekeh pelan lalu mengecupi seluruh permukaan wajah Jaemin. Salah satu hobi baru Jeno sekarang.

"Mager apa takut?"

"Hehe...dua duanya"

Jeno hanya menggeleng kemudian beranjak dari tempatnya setelah mengecup kening Jaemin, "sekarang mandi dulu gih, pake baju kakak dulu" Jaemin mengangguk dan ikut berdiri dari tempatnya menuju kamar mandi.

••●ෆʕBIG BABYʔෆ●••

✧Sakuya berhitung✧

Setelah selesai makan malam, sekarang Jeno tengah sibuk bermain game bersama Jisung di ruang tamu. Keduanya duduk di atas sofa sementara Jaemin dan Sakuya tengah berbaring terlungkup di atas karpet.

Jaemin membantu Sakuya mengerjakan tugas sekolah nya. Sedikit emosi karena adiknya begitu lambat mencerna pertanyaan mudahnya.

"Dua tambah tiga berapa?" Jaemin kembali melontarkan pertanyaan yang sama seperti beberapa saat lalu.

Ia menghela nafas menunggu sang adik menghitung begitu lama. Harusnya anak kelas satu sd sudah bisa menghitung bilangan mudah seperti bukan? Lagipun pertanyaan yang Jaemin lontarkan, angka tidak sampai belasan apalagi puluhan.

"Enam!" Pekik Sakuya.

"Lima adek!" Balas Jisung dengan kesal karena sejak tadi dirinya menyimak adiknya itu belajar, dan semua pertanyaan yang Jaemin lontarkan dijawab dengan salah oleh Sakuya.

Big Baby [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang