13 - Kepingan Misterius

1.3K 55 0
                                    


"Cepat cari!"

Tiba-tiba sekelompok pria berjas bergegas mendekat, mencari disekitar.

Charly melihat kembali ke arah toilet. Apa ada hubungan dengan orang tadi?

Saat dia bingung, pria berbaju hitam itu tiba-tiba keluar dari toilet. Dengan tangan berlumuran darah, dia memasukkan sesuatu ke dalam saku celana Charly dan berkata, "Bocah, aku akan kembali mencarimu!"

Pria berbaju hitam bergegas menuju tangga, kemudian sekelompok pria berjas mengejarnya.

Charly tercengang. Wow, apakah ini sedang syuting film mafia dan polisi! Sangat keren!

Setelah sadar kembali, Charly mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Di dalam kotak itu terdapat kepingan emas seukuran kacang kedelai.

Ia melihatnya dengan hati-hati. Eh, apa ini? Tidak terlihat seperti emas, tapi seperti komponen elektronik yang sering digunakan Calvin.

"Biji melon, biji melon!"

Sementara Charly sedang berpikir, Cheeky si burung beo tiba-tiba membuka mulutnya dan memakan kepingan emas yang dikira biji melon.

"......"

Charly terkejut, buru-buru menepuk kepala hijau Cheeky dan berteriak, "Cheeky, muntahkan, muntahkan..."

"Woohoo!" Cheeky tidak memuntahkannya, tapi malah menelannya karena terkejut.

"Ah!" Charly memegang ekor Cheeky, menggoyangkannya kesana kemari, "Ini tidak bisa dimakan, cepat muntahkan, muntahkan..."

Cheeky yang diputar kesana kemari seperti melihat bintang-bintang, matanya berputar, bahkan lidahnya yang merahnya keluar.

"Ah, Charly, apa yang kamu lakukan?"

Celine berteriak dan bergegas merebut Cheeky kembali, mengelusnya dengan hati-hati. Dia bertanya dengan marah, "Kenapa kamu menindas Cheeky? Aku akan memberitahu Mami!"

"Bukan, Celine..."

"Charly, kamu tidak boleh menindas Cheeky."

Celine seperti bos, mengkritiknya dengan tegas.

"Aku... itu...."

Charly menunjuk dirinya sendiri, lalu menunjuk Cheeky.

Cheeky pingsan di pelukan Celine, pingsan sambil menjulurkan lidah dengan napas terengah-engah.

Situasi tidak tersampaikan dengan benar, Charly terpaksa harus merahasiakan ini.

**

Dalam ruang VIP restoran Italia, Nathan membelakangi pintu meminum anggur merah dengan elegan. Punggung misterius yang tinggi dan tegap di antara cahaya remang-remang sembari mengeluarkan aura rajanya!

Gerry yang selalu mengikutinya melapor, "Presdir Nathan, Macan Kumbang Hitam telah melarikan diri!"

Gerakan mengocok gelas anggurnya berhenti. Suara sedingin es terdengar, "Sampah!"

"Ya..." Gerry menundukkan kepala, tidak berani bernapas.

"Chip X berisi rahasia produk teknologi terbaru perusahaan kita. Setelah isinya bocor, konsekuensinya tidak akan terbayangkan. Kita harus mendapatkannya kembali!"

"Baik!" Gerry menundukkan kepala dan menerima perintahnya, "Dalam tiga hari, Macan Kumbang Hitam akan ditangkap!"

Nathan bangkit dan meninggalkan tempat itu. Sosoknya yang tinggi terlihat elegan dalam cahaya terang, auranya yang kuat membuat udara di sekitarnya tertekan.

Semua orang bahkan bernapas dengan hati-hati.

Sekelompok orang datang ke tempat parkir bawah tanah, lalu naik Rolls-Royce Phantom. Saat supir bersiap menjalankan mobil, Nathan tiba-tiba bersuara, "Berhenti!"

Supir langsung mengerem.

Gerry mengikuti pandangan Nathan, seorang anak kecil berlari dari samping ke arah mereka, hampir terlindas roda mobil. Ia segera turun untuk memeriksanya.

"Anak kecil, kenapa kamu disini sendirian?"

"Cheeky terbang kesini, aku mengejarnya..."

"Cheeky, jangan terbang lagi, cepat berhenti."

Ketika Celine ingin menangkap Cheeky, Cheeky malah terbang ke dalam mobil.

Celine segera masuk ke dalam mobil. Ia mendongak, matanya bertemu sepasang mata dingin. Dia tidak dapat menahan rasa takutnya!

Orang ini galak, terlihat sangat menakutkan.

Mungkinkah dia orang jahat yang dikatakan Mami?

Celine melihat Nathan dengan takut-takut, kemudian tanpa sadar mundur.

Nathan juga melihatnya. Dia, yang selalu seperti gunung es mulai meleleh, telah memudar dari ujungnya saat ini, matanya pelan-pelan menjadi lembut.

Tiga Harta Ayah Misterius Seorang Bos BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang