100 - Nathan Brengsek

986 50 0
                                    


Nathan kehilangan kata-kata, entah apa yang ada di pikiran Kiara.

"Itu saja. Saat aku membutuhkanmu, aku akan menelponmu. Tenang saja, setiap kamu berpura-pura menjadi pacarku, saat itu kamu tidak perlu mengirim uang padaku."

"Diam, dimana alamat rumahmu?"

"Jalan Cinta nomor 32..."

Kiara merasa gigolo risih padanya, wajahnya datar, sama sekali tidak menghiraukan dirinya.

Setelah tiba di rumah, Bibi Rohana masih menonton tv tak bersuara sambil menunggunya pulang. Begitu melihat Kiara pulang, Bibi Rohana segera memberinya sup biji teratai yang telah di panaskan.

Kiara minum mangkuk besar, memeluk Bibi Rohana dengan lengan kanannya yang tidak terluka, lalu kembali ke kamar menghapus riasan dan tidur.

Besok hari Senin, dia harus kembali bekerja!

Kiara selalu mengingat misinya. Senin besok dia harus menemukan cara untuk mengembalikan chip itu.

Malam ini Kiara tidur nyenyak, jadi dia bangun pagi-pagi sekali. Dia mencium ketiga anaknya, bergegas turun dengan membawa roti susu kedelai, bergegas naik bis ke tempat kerja.

Selama pemulihan beberapa hari, sekarang kembali ke kehidupan normal, Kiara merasa lebih nyaman dan aman.

Kehidupan seperti ini barulah nyata!

Acara lelang yang luar biasa, kalung rubi seharga 100 milyar, Presdir iblis yang dingin dan mendominasi...

Itu semua hanyalah mimpi, setelah bangun dari mimpi seharusnya kembali ke kehidupan nyata.

Kiara tiba 10 menit lebih awal ke departemen keamanan untuk berganti pakaian, tapi diberitahu oleh manajer departemen keamanan "Kiara, kamu telah dipindahkan. Pergi ke departemen HRD untuk mengambil surat pindah, kemudian lapor ke departemen baru. "

"Hah???"

Kiara tercengang. Adegan ini sangat familiar. Baru beberapa hari yang lalu dia dipindahkan dari departemen administrasi ke departemen keamanan, saat itu kejadiannya juga seperti ini.

Tapi waktu itu dia dia di pindahkan karena Elio, jadi di dihukum bersama. Tapi sekarang apa alasannya?

Apa karena dia menolak Presdir???

Dia seharusnya sejak awal sudah siap mental...

Iblis yang kejam dan berdarah dingin itu mungkin tidak pernah ditolak orang seumur hidupnya! !

Dia benar-benar tidak pernah bersyukur atas kebaikan orang lain, bagaimana Nathan melepaskannya begitu saja?

Wajah Kiara memucat, dalam benarnya terlintas sebuah drama tragis. Dia sudah tau akan di pindahkan ke departemen mana.

Departemen Kebersihan!

Iblis ini, bukan, Nathan brengsek ini menggunakan cara ini untuk mengancamnya.

Sekarang Nathan akhirnya menemukan alasan untuk menghukumnya.

Apa merasa dirinya hebat?

Paling berhenti kerja. Sekalipun harus mencuci piring di restoran kecil, dia masih bisa menghidupi anak-anaknya. Kenapa dia harus menanggung kemarahan laki-laku brengsek itu?

"Kiara, Kiara..." Panggilan David membuyarkan lamunan Kiara.

Kiara kembali sadar, dia menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan sedih, "David, Manajer Gilang, terima kasih telah menjagaku. Selamat tinggal!"

Setelah berbicara, dia memberi hormat kepada mereka, lalu pergi dengan mata merah...

"Eh..." Manajer Gilang dan David tercengang. Apa yang terjadi? Kenapa berpamitan seperti akan mati.

Kiara berjalan keluar dari ruang satpam. Dia menjadi lesu ketika memikirkan dirinya akan dipindahkan menjadi petugas kebersihan, hanya bisa membersihkan dan wastafel.

Dalam hati, dia memaki nathan. Cintanya tak terbalas lalu balas dendam. Benar-benar brengsek, Nathan brengsek!

"Hachim, hachim!"

Dalam lift, Nathan bersin dua kali. Dia menggunakan sapu tangan hitam emas menutup hidungnya. Dia bertanya dalam hati, apakah seseorang mengutuknya di belakangnya?

"Ding!" Pintu lift terbuka.

Nathan berjalan keluar dari lift, kebetulan bertemu Kiara yang sedang berjalan masuk ke lift karyawan biasa di sebelahnya.

Dia melirik Kiara dengan dingin, lalu dia sadar Kiara juga memelototinya dengan penuh kebencian.

Nathan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Setelah pintu lift tertutup. Dia menolehkan kepala bertanya kepada Gerry, "Aku tidak salah lihat, kan? Barusan dia memelototiku?"

"Ahem, ahem..." Gerry berdehem, lalu berkata dengan hati-hati, "Sepertinya memang tidak salah lihat!"

Alis Nathan berkerut, matanya terlihat penuh amarah, "Pantas saja aku bersin, ternyata dia sedang mengutukku!"


****

100 follower di wattpad baru kita lanjut ya.

Bab lengkap 

https://www.nihbuatjajan.com/dadank

Tiga Harta Ayah Misterius Seorang Bos BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang