115 - Bermain Sepuasnya

365 22 2
                                    

Mira berdiri mengeluarkan ponselnya untuk menelepon, "Halo, semuanya sudah diatur. Masuklah."

"Bodoh, tentu saja ruang yang terbengkalai itu."

"Berhenti bicara, cepat kemari!"

......

Pada saat yang sama.

"Gigolo Pelunas Hutang" tidak menemukan Kiara di toilet atau di ruang VIP samping, lalu pergi mencarinya di 2 ruang VIP yang berdekatan, tetap tidak menemukan Kiara.

Dia menelepon Kiara, tapi teleponnya tidak tersambung.

Dia mengecilkan volume musik di ruangan dan bertanya pada rekan kerja lainnya, "Apa kalian melihat Kiara?"

"Tidak..." satu persatu menggelengkan kepala, "Apa dia pergi ke toilet?"

"Tidak ada, aku sudah mencarinya." gigolo pelunas hutang mengerutkan kening, "Siapa nama teman Kiara tadi yang memapahnya ke toilet?"

"Aku tidak tahu..." para rekan kerja bingung.

"Itu Mira." Pada saat ini, Lily keluar dari toilet, "Aku melihatnya memapah Kiara keluar. Kenapa? Apa mereka belum kembali?"

"Cepat telepon dia," gigolo pelunas hutang mendesak, "Cepat!"

"Oh." Lily segera menelepon Mira dan menyalakan pengeras suara, tapi telepon tidak tersambung.

"Apa sinyalnya di sini buruk?" Para rekan lain tidak peduli, "Mira orang yang bisa di andalkan. Mungkin sebentar lagi dia dan Kiara akan kembali."

"Benar, benar. Mungkin Kiara minum terlalu banyak, jadi Mira membawanya keluar untuk mencari udara segar. Sebentar lagi akan kembali, kamu jangan cemas."

"Orang seperti apa Mira?" Gigolo pelunas hutang masih khawatir, "Apakah dia karyawan baru? Bagaimana hubungannya dengan Kiara?"

"Mira sudah 2 tahun bekerja di perusahaan. Dia termasuk senior di departemen administrasi. Di antara kami semua, dia yang paling dekat dengan Kiara."

Mendengar perkataan mereka demikian, gigolo pelunas hutang merasa lega. Ini bukan masalah besar, saat dia bersiap duduk lanjut minum bersama mereka.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Itu adalah telepon dari Nathan. Dia pergi keluar menjawab telepon, "Halo!"

"Kamu membawanya ke bar?"

"Rekan kerjanya yang meminta, dia menyuruhku mentraktir"

"Omong kosong." kata Nathan dingin, "Sekarang keluar dari sana."

"Hah? Kamu sudah mau kesini?" Gigolo pelunas hutang itu sedikit kecewa, "Bagaimana aktingnya selesai kalau di ganti..."

"Kamu ingin mati..."

"Oke, oke. Aku cari pacarmu dulu. Nanti kamu aku telepon."

"Apa?? Dimana dia???"

"Dia terlalu banyak minum, lalu dibawa rekan kerja lainnya keluar. Sekarang mereka berdua tidak bisa dihubungi..."

"Raul, jika terjadi sesuatu padanya, kamu mati!!!"

......

Di dalam ruang yang terbengkalai, tiga gangster berkemeja bunga masuk sambil mengomel.

"Tempat sialan ini sangat sulit ditemukan."

"Benar sekali, aku tidak tahu ada ruangan terbengkalai di bar!"

"Jangan banyak bicara, cepat kemari," desak Mira.

"Uang sedikit malah meminta kami melakukan sesuatu, jangan..."

Sebelum selesai bicara, pria itu tertegun. Melihat wanita terbaring di sofa, mereka tercengang.

"Apakah ini santapan kami malam ini? Cantik juga!!!"

Di atas sofa, Kiara yang mantelnya telah dilucuti sedang menggeliat seksi dan menggoda. Sosoknya yang sempurna semakin menawan dalam cahaya redup.

Mereka bertiga meneteskan air liur kegirangan.

"Tubuh ini, sosok ini, jauh lebih sempurna dari pada wanita-wanita di luar sana."

"Aku pikir kami akan meniduri ibu-ibu, jadi aku enggan."

"Kalau kamu bilang lebih awal dia cantik dan seksi, kami pasti akan datang lebih awal."

Ketiga pria itu melepas celana sambil berbicara.

"Disini sangat tenang, tidak ada yang mengganggu, juga tidak ada yang tahu!"

Mira melemparkan setumpuk uang kepada mereka, mencibir dengan sinis...

"Bermainlah sepuasnya, pastikan melayani wanita cantik ini dengan baik!"

***

Link traktir https://www.nihbuatjajan.com/dadank

Tiga Harta Ayah Misterius Seorang Bos BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang