116 - Amarah Iblis

337 23 0
                                    


"Tenang saja, tidak perlu kamu jelaskan pun, kami pasti akan melayani wanita cantik ini dengan baik, hahaha..."

Ketiga pria itu meneteskan air liur melihat Kiara terbaring di atas sofa, mereka tidak bisa menahan kegembiraan.

Mira keluar dari ruangan, dia mengunci ruangan itu. Dia menatap Kiara dengan dingin, sudut bibirnya terangkat tersenyum sinis...

"Kiara, jangan takut. Sekarang aku akan pergi mencari pacarmu, biarkan dia melihat bagaimana tingkahmu. Mungkin, dia akan lebih mencintaimu! Hahaha..."

......

"Cantik, kami datang!" Seorang pria berambut cepak mengulurkan tangan pada Kiara.

"Tunggu sebentar." Pria botak lainnya mengeluarkan ponselnya, "Wanita cantik seperti ini, apa cukup main sekali saja? Kita harus merekamnya, sehingga kedepannya masih bisa kita gunakan."

"Saudaraku, kamu sangat pintar."

Dua pria lainnya memuji.

Pria botak itu meletakkan ponselnya dan menyalakan mode rekam. Kemudian mengeluarkan 3 topeng dan dibagikan kepada 2 pria lainnya, "Pakai topeng. Jika videonya tersebar, tidak ada yang kalau kita yang melakukannya."

"Saudaraku, kamu sangat bijaksana!"

"Berhenti bicara, kalian berdua minggir, aku duluan!"

"Ini... oke, cepat sedikit!"

"Aku sangat menantikannya!" Pria botak itu mendekati Kiara dengan cabul, "Cantik, aku datang!"

......

Mira ingin kembali keruang VIP nya, tapi malah bertemu Nathan di tengah jalan!

Gemerlap cahaya tidak bisa menyembunyikan aura neraka di tubuhnya. Mata hitam dipenuhi dengan niat membunuh seperti binatang buas mendekatinya selangkah demi selangkah "Di mana Kiara?"

"Presdir Nathan..." Mira tersenyum kaku. Dia memaksa dirinya untuk tenang, tapi suaranya gemetar, "Kiara, dia minum terlalu banyak. Aku ingin membawanya keluar untuk mencari udara segar. Tapi saat aku mengambil air untuknya, dia menghilang dari pandanganku... Ah..."

Mira belum selesai bicara, Nathan langsung mencekik lehernya.

Tangan itu seperti cakar binatang buas, seketika membuat Mira sulit bernapas.

Mira membuka mulutnya, matanya membelalak ketakutan...

Pria di depannya bukanlah manusia, tapi dewa kematian yang mengendalikan takdirnya. Jika Nathan menggunakan sedikit tenaga lagi, hidupnya pasti berakhir!

"Dimana dia?"

Nathan menggertakkan gigi meraung, suaranya seperti binatang buas yang sedang mengintrogasi mangsa dengan cakarnya.

"Ah..." tangan Mira gemetar, dia menunjuk ke sebuah ruangan yang terkunci.

Dua orang pengawal berbaju hitam memimpin yang lain menuju ruangan itu...

Nathan tidak melepaskan Mira, tapi menarik rambutnya dan menyeretnya menuju ruangan yang terbengkalai itu.

"Ah..."

Sepanjang jalan, beberapa tamu yang melihat ini ketakutan, ada yang berteriak dan ada yang melarikan diri.

"Aku mohon biarkan aku pergi, aku tidak tahu apa-apa."

Mira meronta dengan panik, matanya terbelalak ketakutan, dia tidak berhenti memohon.

......

"Ah...."

Terdengar suara jeritan dari ruangan. Para pria itu belum sempat beraksi, mereka sudah ditendang oleh Gerry.

Tubuh gemuk itu menabrak dinding dan jatuh ke lantai dengan suara "brak" yang keras, lalu tidak ada gerakan.

Dua pria lainnya mencoba melarikan diri, namun Meraka langsung ditahan oleh pengawal, lalu berlutut di lantai.

Nathan masuk dan melemparkan Mira ke depan mereka.

Kedua pria itu segera menunjuk Mira, "Dia, dia membayar kami untuk melakukan ini..."

"Bukan, aku tidak..." Mira menggelengkan kepala ketakutan.

Nathan mengabaikan mereka, dia melepas mantelnya dan menutupi tubuh Kiara. Dia menggendong Kiara dan meninggalkan ruangan itu. Dia memerintahkan tanpa menoleh ke belakang, "Kalian layani wanita seperti yang dia perintahkan pada kalian!"

Kedua pria itu tertegun, kemudian mengangguk, "Baik, baik, sesuai perintah!"

"Jangan, jangan, jangan..."

Teriakan ketakutan Mira terdengar dari dalam ruangan, tapi tidak ada yang mempedulikan...

"Manusia berdosa ini tidak boleh hidup!"

Gerry mengucapkan beberapa kata lalu pergi dengan bawahan lainnya.

***

Link traktir https://www.nihbuatjajan.com/dadank

Tiga Harta Ayah Misterius Seorang Bos BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang