96 - Bersefikulasi Sendiri

828 39 7
                                    


Ini masih belum cukup?

Sebenarnya seberapa besar dia menyukaiku?

Kiara semakin panik. Gawat, pria ini sudah terlalu menyukainya. Jika aku menolaknya lagi, apakah dia akan membenciku?

Nathan benar-benar kehilangan kesabarannya, dia langsung mendekati Kiara. Tubuhnya yang tinggi seperti binatang buas menatap Kiara di bawahnya.

"Presdir Nathan, tenangkan dirimu, tenangkan dirimu!"

Jantung Kiara berdetak kencang, hampir melompat keluar, tapi dia masih mengumpulkan keberanian untuk berkata, "Anda begitu hebat. Bukannya aku tidak menyukaimu, tapi aku tidak berani menyukaimu, karena aku, aku..."

"Kalau kamu bertele-tele lagi, aku akan melemparmu keluar." Nathan mencubit dagunya, "Kenapa kamu banyak alasan?"

Setelah berbicara, Nathan menundukkan kepala ingin menciumnya...

"Aku sudah punya pacar!"

Kiara menutup matanya berkata tanpa berpikir.

Bibir Nathan sudah menempel di bibirnya, tapi dia tiba-tiba berhenti, hanya berhenti tanpa gerakan apa pun...

Rasa dingin yang memancar dari tubuhnya sudah cukup membuat Kiara membeku.

Kiara seperti mangsa di bawah tubuh binatang buas, dia ketakutan hingga gemetar.

Setelah beberapa saat, Nathan mundur kembali ke tempat duduknya.

Meskipun perasaan agresi itu sudah menjauh, tapi belum menghilang. Dalam mobil di penuhi aura dingin..

Kiara pelan-pelan membuka matanya, menatapnya dengan takut...

Dia ingin menjelaskan, dia ingin membujuknya, dia ingin mencari jalan keluar untuk diriku sendiri, tapi bibirnya tidak berani berbicara.

"Pacar?" Nathan menatapnya dengan dingin, "Sejak kapan?"

"Sudah lama." Suara Kiara seperti nyamuk.

Nathan tidak berbicara. Dia mengambil gelas anggur di meja dan menyesapnya.

Setelah meletakkan gelasnya, ekspresinya berubah jadi lebih dingin, tidak ada lagi kehangatan di matanya, "Aku pikir kamu salah paham."

"Hah?" Kiara tercengang. Apakah Nathan terpukul?

"Pertama!" Nathan menggerakkan jarinya, "Aku membawamu pulang untuk di obati karena kamu di lukai staf perusahaan di depanku. Jika hal ini tersebar keluar, akan merusak reputasi perusahaan!"

"Kedua, aku memberimu kalung itu hanya sebuah kesenangan. Meskipun 100 milyar bagi orang sepertimu adalah jumlah yang banyak, tapi bagiku hanya sebuah angka."

"Ketiga, aku menghukum ibu dan anak keluarga Kian untuk melampiaskan amarahmu, tapi bukan karena aku menyukaimu. Bahkan jika mereka mengganggu anjing peliharaanku, aku akan membalasnya!!!"

"Uh....."

Kiara tercengang. Penjelasan ini sepertinya masuk akal.

Jadi, apakah ini benar-benar salahnya?

"Jadi, kamu hanya membuat prasangka sendiri, merasa benar sendiri dan mencari masalah!"

Nathan sepertinya tahu apa yang dia pikirkan, langsung memberikannya jawaban.

"Kamu berpikir aku menyukaimu?" Nathan menyunggingkan senyuman dan mencibir, "Hah, konyol sekali. Apa mataku buta?"

Kiara terdiam mendengarnya. Dia menundukkan kepala, memainkan jari tangannya. Rasanya ingin sekali mencari celah untuk bersembunyi.

"Lihat untuk terakhir kalinya!"

Nathan mengambil dan menggoyangkan kalung ruby di depan Kiara. Sebelum sempat dia bereaksi, Nathan membuka jendela mobil dan membuang kalung itu...

"Ah!!" mata Kiara terbelalak, berteriak keheranan, "Apa kamu gila? Itu 100 milyar!!!"

"Berhenti!" perintah Nathan.

Mobil berhenti.

"Keluar!" Nathan berteriak dengan marah.

Kiara tidak berani mengucapkan sepatah kata pun, dia langsung menarik gaunnya turun dari mobil.

Nathan marah saat melihatnya, dia menendang pantat Kiara dengan keras.

"Ah!" Kiara tiba-tiba terjatuh mirip seperti katak di jalan. Sungguh sakit.

Melihat hal ini, Rima dan Gerry tercengang, tapi mereka tidak berani banyak bertanya.

"Jalan," perintah Nathan dengan dingin.

"Baik!"

Rolls Royce Phantom melesat pergi.

Kiara bangkit dari tanah, menepuk tangannya yang memar, menyentuh bagian lukanya, lalu mengangkat gaunnya ke atas berjalan ke arah belakang.

Kalung itu seharusnya tidak jatuh terlalu jauh...

Dia berharap bisa mendapatkannya kembali!

****

Link baca cepat https://www.nihbuatjajan.com/dadank

Tiga Harta Ayah Misterius Seorang Bos BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang