132 - Membingungkan

241 15 0
                                    


Nathan tidak menjawab, hanya menatap Kiara dengan dingin, senyumnya menyeringai.

Sikapnya seperti ini membuat Kiara kebingungan...

"Apakah kamu benar yang menyelamatkanku?" tanya Kiara kembali dengan hati-hati.

"Kamu sendiri tidak tahu siapa yang menyelamatkanmu?" tanya Nathan.

"Aku......"

Kiara ingin mengatakan bahwa pada saat itu dia dalam pengaruh obat bius, jadi dia tidak tahu apa-apa, tapi dia menahannya.

Hal seperti ini tidak pantas di bicarakan. Jika bukan Nathan yang menyelamatkannya, bukankah dia akan malu sendiri?

"Lupakan saja, aku tidak bisa mengatakannya." Kiara mengalihkan topik pembicaraan, "Presdir Nathan, tolong biarkan aku keluar, aku masih harus bekerja."

"Aku yang menyelamatkanmu." Nathan tiba-tiba kembali ke tofik ini lagi, "Katakan, bagaimana kamu membalasnya?"

"Tidak mungkin, apakah itu benar kamu?" Kiara sangat terkejut, "Tapi kamu, bagaimana bisa kamu..."

"Pergi minum, kebetulan bertemu." Nathan menghembuskan cincin asap, ekspresi wajahnya dingin dan sombong, "Bahkan jika anjing peliharaanku di usik orang lain, aku juga akan membantunya, anggap saja berbuat kebaikan!"

"Bagaimana mungkin..." Kiara menggelengkan kepala dengan bingung, "Orang yang menyelamatkanku jelas adalah..."

Sosok "Gigolo Pelunas Hutang" terlintas di benaknya. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Kamu dibius, nafsumu membara, gairahmu seperti api. Kamu terus menerus menggeliat dalam pelukanku..." Nathan menggodanya, "Kamu juga menggodaku..."

"Tidak mungkin..." Kiara buru-buru menyela perkataan Nathan dan melangkah maju berkata, "Orang yang menyelamatkanku hari itu jelas-jelas adalah pacarku. Dialah yang kulihat saat itu. Bagaimana mungkin itu kamu...ah..."

Kiara belum selesai bicara, Nathan menariknya ke dalam pelukannya.

Dia ingin berjuang, tapi Nathan memeluknya sangat erat, Kiara sama sekali tidak bisa bergerak...

"Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku."

Kiara memutar tubuhnya dengan panik, tapi semakin Kiara bergerak, semakin besar keinginan Nathan untuk menaklukkan.

"Hari itu, kamu tidak seperti ini..."

Nathan mencubit dagu Kiara, melihat wajahnya yang sangat cantik dan sepasang mata yang begitu menawan. Nathan tidak dapat menahan darahnya yang mendidih...

"Hari itu, kamu berinisiatif menciumku, seperti ini..."

Dia berbisik, dengan lembut menggigit daun telinga Kiara dan mulai menciumnya.

Kiara menegang, seluruh tubuhnya kaku, dia bersuara kecil seperti nyamuk, "Jangan..."

"Lalu seperti ini..."

Ciumannya perlahan berpindah, mencium pipinya, lehernya, dagunya, lalu bibirnya yang lembut seperti kelopak bunga.

Ciuman Nathan menyapu dirinya seperti kobaran api, menghancurkan akal sehatnya.

"Jangan, uh...."

Tubuh rapuh Kiara gemetar seperti anak kucing yang tak berdaya.

Sejujurnya tubuhnya menjadi lemas, seperti genangan air yang meleleh di pelukan Nathan.

Tapi ada suara di kepalanya yang terus mengingatkan, tidak boleh, tidak boleh, tidak boleh...

Nathan sangat menyukai kelembutan Kiara. Gerakannya semakin intens dan dalam, tangannya perlahan masuk ke dalam rok Kiara...

"Uh...." Kiara bergidik, dia tiba-tiba sadar, buru-buru mendorongnya.

Karena Kiara tidak bisa mendorongnya, dia mengeluarkan seluruh tenaga hingga melukai bahunya yang terluka. Wajahnya menjadi pucat karena kesakitan dan keringat bercucuran...

Nathan dengan tidak rela melepaskannya, dia menjilat bibirnya, matanya masih penuh dengan nafsu seperti api membara.

Kiara segera menjauh, buru-buru merapikan pakaiannya.

Nathan melihat wajah Kiara yang pucat, dia sadar telah melukai bahu Kiara, dia bergegas ingin memeriksa lukanya...

"Jangan mendekat," Kiara melangkah mundur.

Nathan mengerutkan kening, tapi masih menganggukkan kepala, "Baik!"

Segera, dia menjentikkan jarinya, kunci pintu ruangan otomatisnya terbuka.

Kiara segera pergi meninggalkan ruangan, seperti pergi meninggalkan iblis yang sangat mengerikan...

Tiga Harta Ayah Misterius Seorang Bos BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang