15 - Memberi Pelajaran Pada Laki-laki Brengsek

1.3K 51 0
                                    


Banyak urusan pada hari Senin. Begitu Kiara tiba di perusahaan, ia begitu sibuk dan baru bernapas lega setelah jam makan siang.

Kiara pergi ke kantin perusahaan di lantai 21 bersama rekan-rekan dari departemen administrasi untuk makan. Begitu dia keluar dari lift, dia bertemu Nathan.

Sosok tinggi dan tegak itu berjalan keluar dari lift. Dengan auranya yang kuat, suasana di sekitar menjadi serius.

Semua karyawan mundur dengan hati-hati, menundukkan kepala tidak berani melihatnya.

Kiara sesekali melirik dan matanya bertemu dengan mata Nathan. Ia menundukkan kepala, jantungnya berdetak kencang, apakah Iblis itu tadi menatapku?

"Tidak perlu sungkan, semuanya bersikap biasa saja."

Jarang-jarang Nathan berbicara.

Para karyawan terkejut. Ini pertama kalinya mereka mendengar Presdir berbicara, mereka semua bersemangat.

Nathan duduk di dekat jendela, di belakangnya berdiri dua pengawal, sementara Gerry pergi mengambil makanannya.

Kiara meliriknya, sinar matahari memantul ke badannya melalui jendela, benar-benar tampan seperti dewa!

Alangkah baiknya jika pria ini adalah ayah dari anak-anakku!

Pikiran ini terlintas di benaknya, Kiara terkejut, buru-buru menghapus pikiran itu. Ia pergi ke meja rekan-rekannya di departemen administrasi dengan membawa makanan di tangannya.

Begitu dia duduk, Elio yang menyebalkan mendekatinya, "Hai!"

Kiara memutar matanya, bergerak ke samping, menjaga jarak dengan Elio.

"Kenapa kamu makannya sedikit?" Tanya Elio sambil menyeringai, "Makan yang banyak. Makanan kantin perusahaan kita lebih bervariasi dari pada restoran bintang 5, dan semuanya gratis."

Kiara mengabaikannya, menundukkan kepala terus makan.

"Hei, hari ini ada apa? Mengapa Presdir Nathan datang ke kantin ini?" Millie, karyawan wanita bertanya dengan berbisik-bisik.

"Aku juga penasaran, Presdir Nathan biasanya tidak pernah datang ke kantin." Staf wanita lainnya, Lily, melirik meja di seberangnya. Ia berbicara dengan suara rendah, "Presdir Nathan ada di sini, suasananya berubah menjadi tegang, semua orang takut untuk bersuara."

"Ya, ya, tanganku juga sampai gemetar." Yuni terus menundukkan kepalanya.

"Oh, jangan terlalu tegang." Elio tampak santai, "Presdir Nathan di luar tampak dingin, tapi sebenarnya dia orang yang sangat santai."

"Sepertinya manager Elio sangat mengenal presiden." Seorang rekan laki-laki bertanya dengan rasa ingin tahu, "Terakhir aku melihatmu menyapa Presdir Nathan."

"Tentu saja, hubunganku dengan Presdir Nathan tidak biasa..."

Elio ingin menyombongkan diri, namun ia masih ragu.

"Tidak heran belum sampai setengah tahun manajer Elio naik jabatan, ternyata teman lama Presdir Nathan." Beberapa rekan kerja menyanjung Elio," Manajer Elio, kedepannya mohon bantuannya!"

"Jangan khawatir, selama kalian baik-baik saja di Blue Sky, kedepannya akan banyak kesempatan untuk berkembang."

Elio tampak sombong.

Kiara tidak tahan dengan tingkah lakunya, mengangkat piring dan pergi.

Elio segera mengikuti, "Kiara, tunggu sebentar!"

Kiara sangat jengkel dan mempercepat langkahnya.

Tapi Elio dengan cepat menyusul, menghentikannya dari depan, "Kenapa buru-buru, ayo pergi bersama."

"Manajer Elio, aku tidak mengenalmu dengan baik..."

Kiara belum selesai berbicara, seseorang tiba-tiba menabraknya dari belakang.

Tubuh Kiara condong ke depan, spaghetti bolognese yang belum habis dimakan terciprat ke wajah Elio, perlahan jatuh ke bawah membentuk seperti topeng.

"Ah--" rekan kerja di sekitar terkejut.

Elio tertegun sejenak, lalu ia marah. Ia seperti badut, buru-buru menyeka spaghetti bolognese dari wajahnya.

"Puff--" Kiara tidak bisa menahan tawa. Tetapi ia merasa tidak sopan dan meminta maaf, "Maaf, maaf, aku tidak sengaja. Seseorang baru saja menabrakku, jadi..."

Ketika berbicara, dia tanpa sadar menolehkan kepalanya, ternyata yang menabraknya adalah Nathan!

Tiga Harta Ayah Misterius Seorang Bos BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang