January 2024
Snowy morning in Paris, 6°CJalanan dan bangunan yang tertutup salju menjadi pemandangan yang mengesankan bagi Callea, pemandangan yang beberapa hari ini ia dapatkan dari jendela apartemennya.
'Cantik' gumannya pelan
Serpihan-serpihan lembut itu seperti kapas putih yang menari-nari sebelum turun menyelimuti atap bangunan dan jalanan.
Beberapa orang bersuka-ria saat serpihan-serpihan lembut salju itu turun, namun apabila yang dinanti adalah salju la grêle atau hujan es batu, di situlah rasa kecewa dan waspada merambat pada saat yang sama. Mungkin itu juga yang dirasakan Callea beberapa tahun terakhir ini.
Sewaktu kecil, ia sering berfantasi menari-nari di tengah hamparan salju putih atau sekadar tidur di atasnya bagai burung yang sedang mengepakkan sayapnya, membiarkan lengannya naik-turun menyentuh keindahannya. Kemudian berlama-lama bermain sembari mengambil serpihan-serpihan halusnya, membuat bola-bola lucu dan mendekorasinya sambil tertawa, namun itu hanya sebuah fantansi seorang gadis kecil sebelum merasakan manis dan pahitnya kehiupan dikota yang dijuluki kota Cahaya ini.
Paris,________tumbuh besar dikota ini membuat Callea sadar jika tempat inilah fantasinya mulai terkoyak oleh realita. Banyak hal yang terjadi selama 12 tahun ia disini dari study bachelor dan masternya bahkan pekerjaan yang ia idamkan pun ia dapatkan dikota ini.
Orang lain mungkin akan berkata hidupnya amat sempurna, orang tua yang sangat menyayangi dan memanjakannya sedemikian rupa membuatnya sering kali dicap manja. Namun dibalik itu semua ia kadang kali merasakan kehampaaan terutama beberapa tahun terakhir ini.
Lamunan Callea teralihkan kala pesan masuk dari Mamanya yang mengirimkan boarding pass, sudah lama rasanya ia tak pulang bahkan kepulangannya kali ini pun karena paksaan dari Mamanya, walau hanya cuti selama dua minggu namun kedua orang tuanya sangat menantikan kepulangannya kali ini.
Tak lama setelah itu, sebuah email juga masuk. Perpanjangan kontrak kerjanya pada salah satu luxury brand yang sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. Berat rasanya bagi Callea jika mengakhiri karir yang ia bangun selama 6 tahun ini namun dilain sisi banyak hal yang menjadi pertimbangannya juga.
.
.
.
.Callea mengecek kembali barang-barangnya, ia juga tak membawa banyak pakaian, ia tak mau repot perihal ini karna ia hanya 2 minggu di Jakarta. Tak lama setelah itu telfon masuk dari Mamanya.
"Ma, kan Allea udah bilang Mama nggak usah jemput atau minta supir buat jemput nanti. Allea bisa naik taxi, nginap di tempat Ko Callen juga kan bisa, lagian besok Callea landingnya tengah malam juga" Ujar Callea karena ia tak mau merepotkan siapapun dijam seperti itu, lagipula ia sudah dewasa. Masih saja Mamanya itu memberlakukannya seperti gadis kecil.
"Mama kan kangen, paling nggak ketemunya lebih cepat nak" timpal sang Mama karena baginya Callea tetap putri kecilnya, itu kan tetap berlaku selama Callea belum menikah.
"Please ya Ma, Callea mau ke tempat Koko dulu yang deket Airport. Allea mau ketemu ponakan Allea dulu ya ya ya, boleh ya?" Rengek Callea karna hanya ini jurus yang mempan.
"Mama nyerah deh kalau gitu" ucap sang Mama pada akhirnya, hanya bisa terkekeh setelah itu karena candaan dari Callea.
"Ya udah Ma, Allea mau siap-siap ke Airport, See you soon" Ujar Callea mengakhirnya telfon dari sang Mama.
Callea mulai mengusap bahunya kala mulai merasakan dingin yang menyelundup masuk melalui rongga-rongga kecil pada sweeternya menyusup ke dalam tubuh tropisnya. Ia segera mengambil mantel tebal dan syal dari bulu, walau tidak berarti sama sekali namun ini cukup agar ia tidak kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Landing On You
RomanceCallea Eleanor Morata. Lahir dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan kehangatan membuatnya tumbuh menjadi anak yang cukup manja dan kadangkala susah diatur. Namun seiring berjalannya waktu ia mulai merasakan kehampaan dan tanpa ia sadari hal it...