Part 7

1K 139 68
                                    

Beberapa minggu yang lalu jadwal penerbangan Calvin diperbaharui dan kini Paris masuk dalam salah satu rute penerbangannya, dan saat ini ia baru saja mendarat di Charles de Gaulle Airport.

Calvin mengecek handphonenya berharap mendapat balasan dari Callea. Terakhir ia mengirimkan Callea pesan saat berada di Dubai, berarti sudah 13 jam yang lalu, jika dikalkulasikan penerbangan Dubai~Paris 7 jam 15 menit, sisa waktu 5 jam tapi kenapa Callea belum juga membalas pesannya ?
Kemana Callea gumannya. Mungkinkah Callea mengabaikannya? atau masih jetlag?

Ingin menghubungi duluan selalu ia urungkan mengingat ia hanya ingin menagih hutang makan siang didepan Eiffel Tower, terkesan childish memang tapi ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang belum tentu ada lagi.

"Ckkkk" Calvin mendesah kecewa saat pesan yang diterimanya ternyata dari operator.

"Lo kenapa sih Capt, gelisah kayak cewek lagi PMS" tiba-tiba Arsen bersuara. Arsen adalah juniornya dan kebetulan orang Indonesia yang juga merupakan Co-pilot atau first officer pada penerbangan kali ini.

"Lo gelisah ngalahin cewek yang lagi PMS Capt" ujarnya lagi.

"Apasih" ucap Calvin tanpa menoleh, lebih memilih sibuk sendiri dengan handphonenya, alhasil ia memutuskan untuk mengirimkan Callea pesan sekedar menanyakan kabarnya, Calvin mencoba berfikir positive bisa saja Callea masih jetlag jadi pesannya belum sempat dibalas.

"Capt" panggil Arsen.

"Hmmm"

"Gue dari dulu penasaran tapi baru ada keberanian buat nanya" ujar Arsen, dulu ia sangat segan dengan Calvin karena selain seniornya Calvin juga tipe yang tak banyak bicara, berbeda dengan sekarang Calvin ternyata lawan yang enak diajak bicara jika sudah kenal cukup dekat.

"Jangan muter-muter to the point aja, lo mau nanya ya nanya aja" ucap Calvin, ia sudah terbiasa dengan basa basi juniornya itu. Mereka baru saja sampai dihotel, penerbangan selanjutnya besok malam.
Jadi masih ada waktu untuk bertemu Callea.

"Gue ragu sama pertanyaan gue, tapi gue penasaran"

"Intinya lo mau nanya apa sih sebenarnya, lama-lama gue usir nih" gerutu Calvin seolah bersiap mengusir Arsen dari kamarnya, beginilah resiko berteman dengan modelan seperti Arsen, dibawa muter-muter dulu. Kadang Calvin pun bingung bagaimana bisa ia betah berteman dengan modelan seperti Arsen.

"Baru juga 5 menit gue duduk dikamar lo, masak usah lo usir aja sih"

"Ya udah, lo mau nanya apa?" Timpal Calvin yang mulai tak sabar atau jangan-jangan Arsen mau nguji kesabarannya?

"Sekarang pacar lo siapa sih Capt?" Tanya Arsen penasaran, ia hanya tahu terakhir kali Calvin berpacaran dengan salah satu pramugari Emirates juga, tapi ia baru dengar hubungan Calvin dan pramugari itu ternyata sudah kandas cukup lama terlebih lagi gosip yang beredar diantara para awak kabin.

"Gue lagi ghost flight Sen"

Arsen tak bisa untuk tak tertawa mendengar jawaban yang dilontarkan Calvin. Ghost flight berarti maskapai tetap melakukan penerbangan tanpa adanya penumpang kalau diibaratkan sama halnya dengan jomblo. "Life must go on, harus cepet move on lah" ujarnya sembari membereskan kopernya.

"Capt" panggil Arsen lagi.

"Apalagi sih, kalau mau nanya ya nanya aja, oke?"

"Lo pernah nggak, itu________________gimana ya ngomongnya" tanya Arsen ragu-ragu.

"Petanyaan lo tuh ya ambigu dan nggak jelas"

"One night stand" ujar Arsen pada akhirnya.
"Nggak ada maksud apa-apa ya Capt, gue cuman penasaran aja" ujarnya lagi dengan nada yang harap-harap cemas.

Landing On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang