Callea Eleanor Morata. Lahir dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan kehangatan membuatnya tumbuh menjadi anak yang cukup manja dan kadangkala susah diatur. Namun seiring berjalannya waktu ia mulai merasakan kehampaan dan tanpa ia sadari hal it...
Pagi harinya Calvin terbangun dengan posisi kepala Callea yang terbaring diatas dadanya, ia juga baru sadar ia memeluk Callea begitu posesif. Ia masih berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk, tatkala kesadarannya sedikit terkumpul Calvin memperhatikan lagi wajah Callea yang masih tertidur lelap, memperhatikan kembali seluruh wajah yang terlihat damai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Morning"
Refleks senyum Callea terulas mendengar sapaan itu. Callea berbaring menyamping karena Calvin duduk disisi tempat tidur. Berbanding terbalik dengan Callea yang enggan beranjak dari tempat tidur Calvin sudah sangat rapi dengan kemeja putih yang melekat ditubuhnya.
"Morning kiss?" Tanya Calvin sebelum mencondongkan tubuhnya pada Callea.
Callea hanya bisa tersenyum dan setelah itu ia menangkup kedua pipi Calvin sebelum mendaratkan sebuah kecupan pada bibirnya.
"Mau kemana?" Tanya Callea pelan.
"Ada keperluan, aku tinggal nggak apa-apa?" Calvin balik bertanya sembari membelai rambut kekasihnya itu.
"Sekarang masih jam 8 semoga selesainya lebih cepat "Jelas Calvin setelah melirik jam tangannya, hari ini kebetulan jadwal medical Check up rutinnya.
Callea merasa belaian tangan Calvin pada rambutnya begitu lembut. Ia ingat semalam Calvin terus membelai rambutnya dan belaian itulah yang membuatnya mengantuk dan tertidur.
Calvin membungkukkan badannya untuk mengecup kening Callea. "Aku berangkat ya, oh iya sudah aku bikinkan sarapan jangan lupa dimakan, jusnya juga diminum"
"Masih ngantuk belum laper"
"Ya udah lanjut tidur aja" ujar Calvin lalu bangkit dan bersiap untuk pergi.
"Vin,_____" panggil Callea yang bangun dari tidurnya dan memaksa dirinya terduduk dan bersandar pada headboard.
Calvin berbalik dan melihat tatapan Callea seperti enggan ditinggalkan. Ia sedikit terkekeh dan kembali mendekati Callea dan meraih tubuh kekasihnya itu kedalam pelukannya.
"Kenapa hmm?"
Calvin melepas pelukannya lalu menangkupkan kedua tangan besarnya di pipi Callea.
"Bukan apa-apa"
"Katanya masih ngantuk, istirahat lagi ya?" Ujar Calvin dan secara perlahan merebahkan tubuh Callea ke tempat tidur.
Setelah memberikan satu kecupan singkat pada kening kekasihnya itu kini Calvin mengambil selimut dan menyelimuti Callea yang terlihat pasrah.
