Part 17

779 102 11
                                    

Semakin dekat dengan hari pernikahan, Calvin dan Callea semakin disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Keduanya pun harus pandai memanfaatkan waktu yang ada untuk sekedar bertemu.

Callea menyunggingkan senyumnya mendengarkan permintaan tunangannya itu, hal sangat mudah dan tak menunggu waktu lama ia segera bergegas menuju Apartemen Calvin tapi terlebih dahulu ia mampir disalah satu supermarket.

"I'm on my way, see you there".

"See you"

Tepat pukul 10.00 am Callea sampai di Apartemen Calvin.  Tatkala membuka pintu Apart ia melihat sepatu Calvin yang sudah berada di rak, dan kala memasuki ruang tengah ia dapat melihat kekasihnya itu duduk disofa tengah disibukkan dengan handphone sambil memakai airpods dengan posisi membelakanginya, ia masih fokus bahkan belum manyadari kehadirannya.

Callea berjalan pelan, melepas tas belajaannya dan mendekat kearah Calvin. Baru akan memposisikan diri untuk menjahili Calvin tapi.......

DORRRRR

"Ih jahil banget" gerutu Callea, malah ia yang tekejut dengan pergerakan Calvin yang tiba-tiba membalik tubuhnya belum lagi gerakan tangannya bagaikan Singa yang sudah sangat siap menerkam mangsanya.

"Loh kok nyalahin aku sih, Kamu yang mau jahil duluan ngaku nggak?" Timpal Calvin sambil melepas airpodsnya, tentu ia masih bisa mendengar dengan jelas suara pintu terbuka ia hanya berpura-pura sibuk. Setelah itu ia mengikuti Callea kearah pantry.

"Mau dimasakin apa?" Tanya Callea dengan nada yang terkesan sedikit ketus.

"Ih ngambek" ucap Calvin sambil mensejajarkan tubuhnya dengan Callea yang memilih menyibukkan diri tanpa menoleh sedikitpun kearahnya

"Nggak ya"

"Nggaknya versi cewek itu malah kebalikannya" kekeh Calvin, ia gemas sendiri melihat ekspresi merajuk yang ditunjukkan Callea.

Berbeda dengan Callea masih tak bersuara ia memilih sibuk dengan mengeluarkan bahan makanan dari kantong belanjaan yang ia bawa. Karena merasa terabaikan Calvin berdiri tepat dibelakang Callea dan setelah itu melingkarkan tangannya di pinggang tunangannya itu.

"Sorry sayang, nggak bermaksud buat nagetin kamu"

Callea diam sesaat sebelum sedikit menoleh dan kemudian memutar tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Calvin,"Kamu tuh ya, lain kali ngalah dong biar aku aja yang ngusilinnya" kekeh Callea sambil menjepit hidung Calvin gemas menggunakan tangannya.

"Awwwh, sakit ih" gerutu Calvin dan melepas kukungannya terhadap Callea.

"Rasain!" Ujar Callea dan hanya bisa tertawa kecil dan kembali sibuk mengeluarkan bahan makanan yang dibawanya ,"Tenderloinnya aku pan seared aja ya? atau ada permintaan khusus?" Tanya Callea dan sedikit menoleh namun bukannya segera menjawab tapi Calvin mengecup singkat bibirnya, "Terserah sayang"

"Terserah bukan jawaban ya" Callea kembali menggerutu.
.
.
.
.
.

Selama menikmati makan siang, tak henti-hentinya Callea dibuat tertawa dengan berbagai macam hal yang diceritakan Calvin dan membuatnya terkadang berfikir topik random yang mereka bicarakan ternyata itu yang membuat komunikasi mereka semakin rekat dan disanalah hal-hal menarik mereka dapatkan satu sama lain.

Landing On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang