Hafalan/ilmu itu bukan mantan.

1.7K 60 2
                                    

salah. memang salah.

orang yang pacaran lalu putus pasti susah untuk melupakan segala sesuatu tentang pasangannya. keingetan masa-masa indahnya, perasaan dag-dig-dugnya, perasaan bahwa diri sendiri sudah banyak berkorban untuknya, pokoknya masa-masa bersama si Dia. lemah tak berdaya gitu lah. saya jadi aneh sendiri bayanginnya. hehe

Kalau hafalanmu gimana? sudah berapa juz yang kamu hafal?

wah jangankan juz. surat An-Naba pun sudah lupa-lupa ingat. kok bisa? kok gampang bgt lupa? hafalan studimu gimana? sudah belajar apa saja dikampus? masih ingat semua materi yang disampaikan dosen dikelas?

walau sudah berpuluh-puluh tahun, orang bisa 'ga lupa' sama mantan mereka. padahal mantan itu wajib dilupakan. kenapa ya susah banget? kenapa bisa gitu? dan malah yang lebih parah, setelah punya 1 orang saja mantan kekasih, dia memadu kasih lagi dengan orang baru. akibatnya ga sedikit seseorang yang memiliki lebih dari satu mantan kekasih. gimana coba lupainnya???

lain halnya dengan hafalan Al-Qur'an. gampang sekali dilupakan. mudah diabaikan. begitu juga dengan ilmu lainnya. jarang dipakai hilanglah sudah dari ingatan. padahal hakikatnya hafalan Al-Qur'an itu harus selalu diingat hingga akhir hayat. karena perannya lebih istimewa dibanding mantan. Kenangan, ingatan akan Al-Qur'an akan terbawa Syafa'atnya hingga kita di Akhirat kelak.

susah memang. kalau diri kita masih menganggap pacaran itu bukan bentuk kejahiliyahan. sulit memang, kalau kita masih menganggap pacaran itu bagian dari kebutuhan. berat memang, kalau kita masih merasa kesepian dengan 'sendiri'nya kita.

saya ga bakal bahas salah atau engganya pacaran. tulisan ini dibuat saat saya merenung sendiri, dan mungkin ini semua bakal jadi pengingat buat saya. saya muslim. saya hanya berusaha menanamkan ilmu agama untuk pola pikir saya sendiri perihal masalah mantan ini.

Muslim yang baik tahu, pacaran sebelum menikah itu salah, maka memiliki mantan kekasih itu jelas lebih salah, dan lebih salah lagi kalau kita menganggap rasa patah hati akibat putus itu adalah bentuk cobaan dari Allah. lalu kita menyalahkan Tuhan, 'Ya Allah, kenapa kau berikan cobaan yg berat ini kepadaku?'. kapan kita bisa berubah kalau pola pikir kita masih begini? oke ini jleb banget buat saya sendiri.

Tuhan salah apa?!!

Allah, Tuhan saya dan umat muslim didunia, sudah mewanti-wanti, sudah memberikan larangan untuk pacaran dan segala bentuk kontak yang ga semestinya dengan non-muhrimnya kita, untuk apa? untuk menghindari ini semua. jadi siapa yang salah? siapa yang bandel? jadi sudahlah. kalau kita punya mantan kekasih, jangan salahkan siapa-siapa lagi selain diri kita. karena kita yang salah mengambil langkah kala jatuh cinta. Allah hanya menegur kita karena Allah sayang kita, Allah ingin kita bisa terhenyak merenungi semuanya, mengambil hikmah saat ini.

Jadi semestinya orang-orang yang sudah terlanjur memiliki mantan harus sadar, bahwa cara mereka menindak lanjuti perasaan 'jatuh cinta' dahulu itu salah. dan bila mereka jatuh cinta lagi mereka bisa belajar dari kesalahan dan menindak lanjuti perasaan mereka dengan cara yang semestinya, yang sesuai dan disukai Tuhannya. dengan pola pikir ini pasti kita cepat melupakan mantan.

Ayolah, ingatanmu lebih baik penuh diisi dengan sesuatu yang berguna untukmu, yang baik untukmu didunia dan diakhirat kelak. lupakan mantanmu segera. do'akan saja ia agar bisa merenungi dirinya sendiri seperti ini. yang lalu biar jadi sejarah dan pembelajaran buat hidup kita ke depan. banyak ilmu yang harus kita kejar dan gali. ada Al-Qur'an yg rindu dibaca, dihafal tiap ayat dan surahnya setiap hari, difahami, lalu diamalkan didunia ini. hafalan surah Al-Qur'an yang sudah kamu hafal jangan kamu cepat lupakan, tapi harus terus diingat-ingat, direnungkan, disenandungkan, dirindukan.

'sebuah catatan. teguran. untuk saya sendiri, yang bukan siapa-siapa tapi mau belajar.'

semoga menegurmu juga :)

- by : Heera

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang