Untuk Lelakiku

670 29 1
                                    

Lelakiku,
Apa kabar?
Semoga baik.
Karena aku juga sama,
baik.

Sekarang kamu sedang apa?
Aku sedang duduk di balkon rumah.
Ditemani hujan rintik dan petrikor saat ini,
Sembari berlindung dibawah selimut,
Yang mungkin kelak akan dibawakan olehmu.

Lelakiku,
Aku mengkhawatirkanmu.
Aku memikirkan dirimu.
Saat kau murung, hati ini ikut murung.
Saat kau gundah, aku pun ikut gundah.

Sudah berdamaikah kamu dengan Tuhan?
Atau masih mencari alasan dan waktu yang tepat untuk berdamai?
aku pun sama,
Masih mencoba dan berusaha selalu.

Adakah baik agamamu atau belum, aku tak mengapa.
Bila kelak saat bertemu kembali, kita belum baik,
Mari belajar bersama.
Aku percaya,
Setiap manusia punya celah untuk lalai.
Jadi jangan malu, kita bisa saling perbaiki.

Lelakiku,
Masihkah kamu menjaga kesucianmu?
Atau pernah ternoda?

Halal Haram hubungan lalumu, jelas bukan hakku untuk tahu,
Hanya saja,
Bila kesucianmu gagal kamu jaga, itu sangat tak apa.
Selama kamu mampu mencintaiku sesungguhnya.
sungguh tak apa.
Tiap manusia memiliki titik tersalah, dalam hidupnya.
"Aku juga",
"kamu juga"

Harusnya, cinta mampu menerima bukan?
Dan aku yakin, hati tak ada bekasnya.
Selalu murni, tak terpengaruh hal-hal ragawi.
Sebagai perempuan, muslim.
Tentu aku ingin utuhmu, lahir dan batin.
Tapi aku sadar, aku pun tak utuh.
Tak sebaik itu.
Dan sebagai manusia, aku ingin diterima,
selapang aku menerimamu.

Lelakiku,
Adakah aku pantas untukmu? atau tidak?
Aku tidak tahu.

Banyak lubang yang kujalani, saat mencarimu.
Banyak luka yang kudapati saat menujumu.

Kini, aku pun tengah membenahi,
memantaskan diri,
untuk bisa kamu miliki.

Semoga tepat waktu.

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang