Sl- 13. Salmon

240 20 0
                                    

"Tidak ada yang harus dikhawatirkan dalam hubungan kita nantinya. Semua orang sudah menyetujui kita bersama, lalu bagaimana dengan dirimu sendiri, Salma?"

Sa(l)ma

____

Menjauh dan tak saling sapa menjadi agenda yang sia-sia selama beberapa hari lalu. Usahanya untuk mengindari si pria yang menyukainya gagal total, tidak ada sisa keberuntungan baginya. Coach vokalnya tiba-tiba mengatakan jika Salma dan Rony akan adu suara diatas panggung dan sorortan kamera yang sama. Ingin menjauh kembali tetapi lagu yang mereka adalah lagu romantis, yang membutuhkan chemistry yang kuat.

Hanya itu yang dikatakan sang coach, tetapi sudah membuat Salma membayangkan hal yang tidak-tidak. Ketakutan dirujak mentah-mentah oleh netizen kembali bersarang dalam pikirannya.

Bagaimana jika ia kembali mendapatkan komentar buruk? sungguh, Salma tidak siap untuk kembali mendapatkannya.

Salma yang semulanya duduk santai menjadi tegang melihat Rony berjalan dengan percaya dirinya, dia pasti sudah mendengar kabar ini, sehingga senyumannya tidak luntur dalam bibir pria itu.

"Lo udah dengar?" ujar Rony ketika sampai didekat Salma, tidak tanggung-tanggung lagi, Rony mengambil tempat duduk yang sama sekali tidak ada jarak diantara keduanya.

"Sudah," jawab Salma. Dia sedikit bergeser ke kanan, cukup merasa tidak nyaman dengan kedekatannya. Harusnya Rony tidak usah menghampirinya.

"Gue seneng banget, akhirnya gue dikasih kesempatan untuk berinteraksi kembali setelah sekian lama lo menghindar dari gue, Sal." 

"Aku juga," ujar Salma. Namun sayang, kalimat itu hanya Salma dan Tuhan yang mendengarnya. Salma sungguh tidak berani mengatakan hal itu langsung kepada Rony, dia memiliki gengsi yng sangat tinggi demi menjaga kesehatan hati dan mentalnya. 

Rony yang hanya mendapatkan respon anggukan dari Salma tiba-tiba menghela napas lelah, kapan ini akan berakhir? Rony sudah tidak kuat jika harus kembali mengikuti cara main Salma yang enggan berdekatan dengannya. Rony sangat muak, tetapi tidak ada penyesalan yang hinggap dalam hati Rony, setidaknya dia sudah mengungkapan segala perasaannya walau keduanya menjadi canggung.  

"Kalian sudah siap?" ujar coach.

Latihan mereka sungguh banyak kesalahan di awal-awal dan letak kesalahannya selalu terdapat pada Salma. Salma tidak fokus pada lagu yang akan dia bawakan, tetapi dirinya fokus pada bagaimana menjauh dari Rony. Kesalahan tempo, nada dan tidak ada chemistry, sungguh ini sangat menjengkelkan, pada akhirnya mereka di istirahatkan dan diganti dengan kontestan lain yang berlatih.

"Bisa tidak sekarang Lo sedikit profesional, Sal? Memang kenapa diantara kita berdua harus canggung? kalau Lo gak suka sama gue yaudah, Salma."

Salma bergeming.

"Kasih tau alasan kenapa Lo kehilangan fokus," ujar Rony.

"Kita tidak bisa berdekatan..."

"Kenapa gitu?" Rony tidak begitu mengerti jalan pikir wanita didepannya ini.

"Karena ... kalau kita berdekatan, lo bisa semakin berharap, Ron, sedangkan gue gak ada perasaan apapun sama."

Tapi aku bohong, Rony.

"Tapi haruskah kita berjauhan kayak sebelum-sebelumnya? Kita bisa jadi teman kayak biasanya, Salma." Tentunya Rony memiliki harapan besar lebih dari teman, dia ingin menjadi kekasih. "Sebenarnya ada alasan yang gak Lo bilang, apa alasan itu? Lo orang pemikir yang jauh, jadi apa yang Lo pikirin?"

Rony memang selalu mengerti tentang Salma bahkan saat Salma tidak mengatakan apapun.

Salma menatap Rony dengan ragu, apakah dia harus mengatakan secara gamblang? Salma bingung. Tapi pada akhirnya....

"Gue takut ... gue takut dihujat lagi saat gue dekat sama Lo, Ron. Lo memiliki fanbase shipper yang lumayan gede bareng cewek lain, terus gue tiba-tiba kedapetan lagi deket sama Lo, gue takut dihujat lagi. Maaf, ya, tapi gue baru saja dapat komentar positif, tolong jangan bawa gue lagi ke jurang itu."

Seperti itu? itu yang ditakutkan oleh Salma? Rony menghela napas, dia mengambil tangan Salma untuk dipegang erat seakan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Lo liat Bila dan Alvan," titah Rony yang langsung dituruti. Bila dan Alvan begitu sumringah dengan bercanda bersama, seakan mengatakan ke semua dunia bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai.

"Ketakutan yang Lo rasakan pernah Alvan rasakan, tetapi berbeda persepsi saja, bahkan Alvan juga memiliki shipper yang besar bersama wanita lain, tapi Lo liat sekarang? ada yang mengatakan hal buruk tentang pasangannya? ada? dan Lo tau itu kenapa?"

Salma menggeleng, dia tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan teman lainnya dan dia juga tidak pernah on sosmed dengan waktu yang lama. "Karena Alvan mengatakan dengan gamblang bahwa dia dengan wanita itu tidak pernah menjalani kasih, bukan sekali dua kali bahkan berkali-kali. Semua yang berkomentar jahat selalu ditutupi dengan buzzer yang Alvan beli. Tahu kenapa Alvan membeli akun buzzer?"

Salma kembali menggeleng tidak tau. "Sebab pemikiran netizen itu berubah-ubah dan selalu mengikuti yang lain, Salma. Jika dominan yang memberikan sesuatu yang positif, yang lain akan memberikan hal yang sama. Bayangkan jika Alvan tidak membeli aku buzzer untuk meredam ketikan jahat, maka pikiran orang-orang akan terdoktrin, bahwa Bila ini ... Bila itu."

"Istilahnya itu fomo ..."

Perkataan Rony terpotong sebab coach memanggil mereka untuk kembali latihan. Obrolan singkat mereka membawakan hasil, Salma sudah tidak setegang gadi, sedikit demi sedikit chemistry yang mereka buat semakin terlihat nyata.

***

Tidak terasa kalau percakapan itu terjadi pada tiga hari yang lalu. Hubungan mereka lebih baik dari sebelumnya, tetapi Rony masih belum mendapatkan apa yang dia mau dari Salma yaitu Perasaan Salma kepadanya. Ya meskipun dia sudah mengetahuinya dari Bila dengan tidak sengaja, ingatkan Rony untuk membelikan sesuatu untuk Bila nanti.

Biru adalah warna yang sangat tidak disukai Rony, karena menurutnya warna itu terlalu cerah dan membuat matanya sakit. Tetapi sayang, kali ini pakaian yang dia pakai berwarna biru bahkan celana yang dipakai juga ikut bewarna biru, bukan hanya dirinya partner duet alias Salma juga memakai pakaian yang bewarna senada dengannya.

Sial, Rony tidak suka bewarna biru tetapi mengapa melihat Salma memakai kerudung warna itu semuanya menjadi berubah, warna dihadapannya ini menjadi cantik. Sejujurnya Salma lah yang cantik. Saking cantiknya tatapan Rony menjadi begitu dalam melihat paras Salma, tatapan yang mengungkapkan sebuah cinta yang mendalam.

Duet kali ini berjalan dengan lancar meski saat latihan mereka mendapatkan sedikit permasalahan, setidaknya kini mereka berdua mendapatkan apresiasi yang tinggi oleh para juri. Tak hanya itu, para peminat musik bahkan yang kurang mengerti dengan musik ikut-ikutan memuji hasil panggung mereka.

Tidak luput dengan tatap Rony yang turut disorot dalam malam ini, nama mereka berdua menjadi trending topik dengan gabungan nama menjadi "Salmon". Rony bertekad untuk menyukai warna biru kali ini dan dia tidak akan membenci warna itu lagi, karena warna itu benar-benar membawa keberuntungan bagi dirinya, bukan hanya tentang karir tetapi juga tentang cinta.

"Kamu sudah liat trending topic di Twitter?" ujar Rony kepada Salma.

"Sudah."

"Lalu apa yang masih membuatmu bimbang dengan perasaan sendiri?"

Benar, Apa yang masih Salma bimbangi dengan perasaannya? Dukungan yang selama ini dia pikirkan sudah dia dapatkan dalam semalam, bahkan dia tanpa repot-repot harus menyakini ribuan orang untuk menyukai dirinya disaat bersama Rony.

______
JUST FOR FICTION

Sa(l)maTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang