Sl-17. Aku Bisa

177 18 1
                                    

"Tidak akan ada usaha yang menghianati hasil. Keberhasilan ini bukan hal akhir bagi kita, sayang. Ayo kita berusaha kembali."

Sa(l)ma

Baca dulu chat story di tiktok/Ig, tp untuk sekarang lebih rekomendasi di tiktok sebab gambar tidak pecah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca dulu chat story di tiktok/Ig, tp untuk sekarang lebih rekomendasi di tiktok sebab gambar tidak pecah.
Tiktok : Fzh_chnl
Instagram: Zawrt__

***

Perasaan gundah yang satu Minggu muncul kita sudah hilang entah kemana, kini hanya ada perasaan bahagia yang Salma tidak tahu hadirnya dari mana. Malam ini adalah puncak dari segala babak dia ikuti, menang ataupun kalah Salma sungguh tidak masalah sebab dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk kompetensi ini. Tetapi Salma optimis untuk menang sebab ada yang menunggu dirinya untuk memberikan kata selamat.

Pesan yang diberikan Rony membuat latihannya membaik dari pada di hari pertama. Bahkan Bila yang uring-uringan menjadi semangat dalam semalam.

Salma menetralkan jantungnya agar tidak berdetak lebih kencang dari biasanya. Dalam satu detik sudah terasa seperti satu tahun, dia mengatur napasnya guna untuk menghilang rasa gugup. Matanya menelusuri bangku penonton, mencari keberadaan orang tuanya serta kehadiran Rony.

Netra Salma menangkap pria berjaket hitam sedang duduk dibangku penonton bersama orang tuanya, mereka benar-benar dekat tanpa adanya jarak. Salma belum mengatakan kepada orang tuanya jika dirinya menjalin hubungan dengan Rony. Salma rasa dirinya belum siap.

"Semangat," ujar Rony dengan memberikan gesture tangan. Gerakan bibir yang ditangkap oleh Salma hanya dijawab dengan senyuman.

Lampu panggung menyorot pada Salma ditanda lagu pertama akan dimulai. Salma memejamkan mata sejenak untuk menenangkan pikirannya serta mengurangi kegugupan yang dia rasakan.

Rony menatap Salma dengan kagum. Wanitanya benar-benar dapat membuat Rony merasa kagum serta bangga. Salma begitu lihai dalam memainkan nada agar lebih nyaman didengar. Melodi yang dimainkan Salma sangat sopan masuk dalam telinga. Selain sebagai kekasih, Salma juga dijadikan panutan dalam bermusik oleh Rony.

Tidak hanya sebagai penonton, Rony dan Alvan juga akan menampilkan pesonanya malam ini. Mereka ber-empat akan membawakan sebuah lagu untuk kesan akhir kepada para penggemar.

Lagi dan lagi nama mereka menjadi trending topik dalam sosial media. Seakan tidak terpisah, mereka ber-empat memang sudah ditakdirkan menjadi sebuah teman abadi.

"Ron! Balikin kertas aku!" teriak Salma. Melihat Salma yang sudah menyerah, Rony menduduki kursi yang ada didekatnya.

Hal ini lah yang membuat Salma tidak memiliki semangat pada Minggu kemarin. Tidak ada Rony yang iseng seperti ini membuat Salma merasa kehilangan setengah jiwanya. Rony dengan ketengilannya sudah menjadi makanan Salma sehari-hari saat karantina.

Rony dengan tampang tengilnya menghampiri Salma yang sedang mengatur napasnya. dia menyerahkan kertas yang berisi lirik untuk dihapal oleh Salma. 

"Sal, kamu cantik banget, deh," ujar Rony. Salma tidak menghiraukan perkataan Rony. 

Semakin lama Salma merasa risih saat dirinya ditatap Rony dengan waktu yang lama. Salma menutup mukanya dengan kertas tadi, tapi tidak ada hasil, Rony masih setia menatap.

 "Lapo kon, Ron? Kesurupan dedemit?" ujar Salma. Rony tidak menghiraukan Salma dia masih terus menatapnya. Kini Salma membiarkan apa yang sedang dilakukan oleh Rony selagi tidak merugikan dirinya. Banyak waktu yang diberikan untuk latihan atau sekedar menghapal lagu yang akan ditampilkan, tetapi seorang Rony Lian Sangkara memilih untuk menatap dunianya. Melupakan lirik nantinya bukan masalah sebab masih ada Salma yang akan menutunnya. 

Waktu penampilannya telah tiba. Di tengah keramaian panggung, kedua pria yang telah berhasil memikat hati para wanita—Rony dan Alvan—melangkah ke tengah panggung terlebih dahulu. Mereka tampil layaknya pangeran gagah berani, mengenakan busana yang menambah aura kharismatik mereka. Dengan gerakan yang penuh percaya diri, mereka mengulurkan tangan mereka, mengundang kedua wanita yang menjadi pusat perhatian malam ini, Salma dan Bila, untuk bergabung bersama di tengah panggung.

Gerakan yang elegan dan penuh makna ini langsung memicu sorakan meriah dari penonton. Para penggemar bersorak, merasakan getaran cinta dan kekaguman yang terpancar dari pria-pria tersebut untuk pasangan masing-masing. Suasana semakin panas dengan teriakan antusias dan gemuruh tepuk tangan.

Salma dan Bila menyambut uluran tangan itu dengan senyuman yang penuh akan kepercayaan diri, melangkah maju bergabung dengan Alvan dan Rony. Mereka berempat berdiri bersama diatas panggung yang akan membawa nama mereka melambung lebih tinggi dan dikenal oleh banyak kalangan orang nantinya. Setiap gerakan yang mereka lakukan tidak luput oleh kamera ponsel penggemar yang terus menyorot idolanya masing-masing. 

Ditengah penampilannya, Rony dan Alvan saling tersenyum puas. Sementara Salma dan Bila menampilkan kemampuan voalnya dengan penuh semangat. Ketika nada terakhir berhasil ditampilkan, lampu panggung meredup, penonton memberikan tepukan yang gemuruh. 

Kata perkata dilontarkan oleh para juri sudah selesai, mereka ber-empat kembali ke backstage dengan wajah yang penuh akan kepuasan sebab kembali berhasil membawakan kehangatan kepada penggemar. 

Kedua wanita itu sibuk kembali. Berjalan kesini kemari untuk berganti pakaian untuk penampilan terakhir serta penentuan juara pada komptensi season ini. 

Saat pakaian berganti dan persiapan akhir dilakukan, Salma merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Penampilan ini adalah kesempatan akhir untuk menampilkan segala kemampuannya. Ia menatap cermin dan menyakinkan diri kalau dirinya bisa.

"Kamu sudah memberikan yang terbaik dari setiap episode. Jangan merasa terbebani pada malam ini." Suara Rony terdengar dibelakangnya, mengisi ruang dan dukungan untuk kekasihnya. "Nikmati malam terakhir kamu diatas panggung ini. Apapun hasilnya, aku, orang tuamu, dan para penggemar sudah bangga terhadap kamu. good luck, sayang." 

Kata-kata Rony menyentuh hati Salma, memberikan dorongan terakhir yang ia butuhkan. Dia membalikkan tubuhnya dan melihat Rony berdiri di sana dengan penuh keyakinan, matanya bersinar dengan kebanggaan. Salma merasa hangat di dalam dirinya, mengingat dukungan yang tak henti-hentinya dari orang-orang terkasih di sekelilingnya.

"Terima atas dukungannya, hari ini dan hari sebelum-sebelumnya. Aku memiliki banyak kata terima kasih untuk kamu." Senyuman Salma mengembang, dia menganggukan kepalanya bertanda bahwa dirinya sudah siapa untuk melakukannya. 

___

JUST FOR FICTION











Sa(l)maTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang