part 14

1.1K 129 22
                                    















                      💔💔💔💔💔












" Jinnie, aku sangat merindukanmu "

"Aku juga sangat merindukanmu Jiminnie"

Jimin mengunjungi ibu Jin di rumah sakit, mereka berpelukan dan menangis bersama, tidak bertemu selama dua Minggu, lalu giliran bertemu justru harus di rumah sakit, dan dalam keadaan ibu Jin yang sedang tidak baik, Jin menangis terisak-isak di pelukan sahabat baiknya.


" Terimakasih sudah datang Jimin, aku benar-benar hancur sekarang Jim, aku tidak tau akan seperti apa kedepannya nanti, aku juga tidak tau bagaimana caranya mendapatkan uang untuk biaya pengobatan Eomma ku "

" Jangan khawatir Jinnie, aku akan berusaha membantu mu sebisa ku, walaupun mungkin tidak akan cukup untuk biaya pengobatan bibi, tapi setidaknya aku ingin berusaha membantu meringankan beban mu "

Jimin mengelus punggung Jin, mereka mengobrol di ruang tamu yang ada di ruang rawat Taeri, Jungkook sepertinya sengaja memilih kamar rawat VVIP yang cukup luas dan nyaman.


" Terimakasih Jimin, aku juga mendapatkan bantuan tambahan dari Hoesoek Hyung, walaupun itu tidak bisa mengcover seluruh biaya pengobatan Eomma, tapi aku sudah sangat berterimakasih karena itu bisa sedikit meringankan beban ku.

Aku juga tidak bisa memberitahu kakek dan nenekku, tentang keadaan Eomma Jim, aku takut mereka terkejut dan malah sakit nantinya, yang jelas saat ini aku berhutang banyak pada Jungkook, aku tidak tau apakah aku bisa mengembalikan uang nya atau tidak nanti "

Jin berbicara dengan suara pelan, ia takut ibunya mendengar obrolan antara dirinya dan Jimin.



" Bersabarlah Jinnie, aku yakin semua masalah pasti ada jalan keluar nya "

Jimin menatap wajah Jin dengan melas, ia begitu kasian terhadap sahabat nya yang cantik itu, hidup ini memang adil kan? Jin yang cantik dan memiliki fisik yang terlihat sempurna, tapi tidak dengan kehidupannya, Jin terus dirundung Duka dan masalah selama lebih dari empat tahun belakangan ini.



"Terimakasih sudah menghibur ku Jimin"

" Iya Jinnie, tapi maaf hari ini aku tidak bisa lama-lama, kamu tau sendiri kan? kalau hari Sabtu aku harus membantu appa ku memeriksa pembukuan cafe "

" Iya aku mengerti Jimin, tidak apa-apa pulang lah, lagipula kamu sudah bertemu ibu ku juga kan "


Jimin akhirnya pulang tanpa berpamitan pada ibu Jin, karena ibu Jin baru saja tertidur setelah meminum obat nya, Jimin tentu tidak mau mengganggu waktu istirahat ibu sahabat nya itu.


























" Apakah aku mengganggu? "

Jungkook masuk ke dalam ruang rawat ibu Jin, ia sempat merasa ragu karena di dalam sana Jin sedang menyuapi ibunya, bersama pria tampan yang Jungkook sempat lihat tempo hari.

" Ah Jungkookkie, kamu datang sayang! Ayo masuklah nak "

Taeri yang awalnya hanya diam, kini justru terlihat lebih bersemangat, ketika melihat presensi sang calon mantu di hadapannya.

" Hhmmm...bibi bagaimana keadaan bibi sekarang, apakah sudah merasa lebih baik? "

Jungkook melewati Jin dan Hoesoek begitu saja, Jungkook bahkan tidak melirik Jin sedikit pun, Hoesoek terlihat sedikit heran dengan tingkah tunangan adiknya tersebut, yang terlihat sangat tidak ramah, sementara Jin hanya diam membeku dengan mangkuk bubur di tangan nya, Jin merasakan jantungnya berdebar kencang.


please forgive me ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang