part 22 🔞

1.3K 119 27
                                    






                    💔💔💔💔💔💔





" Bagaimana perasaanmu baby? Apakah masih ada yang sakit? "

Jungkook bertanya pada Jin yang duduk di kursi penumpang di sampingnya, setelah tertidur di ruang kerja Jungkook, Kini giliran Jungkook mengantarkan Jin pulang ke rumahnya, jam menunjukan pukul tiga sore ketika Jin merengek meminta supaya Jungkook mengantarkannya pulang, Jin tidak mau pulang bersama Mark.

" Tidak kok aku sudah baik-baik saja, lagipula tadi itu aku maunya Kamu yang mengangkat ku bukannya Daddy mu, tapi kamu malah tidak datang "    Jin berbicara dengan bibir merahnya yang cemberut.

" Maafkan aku sayang, aku tidak tau kalau kamu terjatuh, pekerjaan ku sedang sangat menumpuk belakangan ini, lagipula harusnya kamu memberitahu ku kalau kamu akan datang, supaya aku bisa menjemputmu di parkiran "   

Jungkook memberikan pengertian kepada Jin, ia juga mengelus rambut Jin dengan sebelah tangannya, sementara tangannya yang lain ia gunakan untuk menyetir.

" Tapi aku malu sekali pada Daddy mu kookie "   Jin masih saja merengek.

" It's okay baby, biar bagaimanapun Daddy ku juga seorang ayah, dia pasti tidak merasa heran ketika calon menantunya bertingkah manja seperti itu "
Jungkook berusaha meyakinkan Jin bahwa apa yang terjadi tadi itu bukanlah apa-apa.

" Baiklah"    jawab Jin dengan suara lirih.














" Ada apa kookie? Apakah mobilnya bermasalah?"   Jin bertanya dengan khawatir, ketika Jungkook meminggirkan mobilnya ke bahu jalan.

" Jinnie bisakah kamu membantuku?"
Setelah mematikan mesin mobilnya, Jungkook lalu merubah posisi duduknya jadi menghadap Jin.

" Ada apa kookie? Apakah kamu sakit?"
Jin tentu sangat khawatir ketika melihat wajah memelas tunangannya.

" Aku tidak sakit Jinnie! Tapi aku benar-benar sedang membutuhkan bantuan mu!"
Jungkook menatap mata Jin dengan tatapan sayu nya.

" Iya nanti aku bantu, katakan saja apa yang harus aku lakukan"   Jin tersenyum menggemaskan.

" Aku emmm....aku horny Jinnie! Aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi, sering berdekatan dengan mu semakin memperburuk keadaan ku "   Jungkook berbicara dengan memelas, membuat Jin merasa tidak tega.

" Apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?"   Tanya Jin dengan takut-takut.

" Jinnie tolong jangan marah padaku! Aku tau kita belum menikah, tapi aku punya kebutuhan biologis yang harus di penuhi, kamu sudah dewasa, aku yakin kamu pasti mengerti dengan apa yang aku maksud bukan? "    Jungkook menjelaskan maksudnya pada Jin.

" Ya aku mengerti Jungkook, tapi aku tidak yakin untuk melakukanya di saat kita bahkan belum menikah, aku takut kamu meninggalkan ku setelah kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan dariku "   
Jin hanya sedang mencoba realistis, karena pada kenyataannya banyak sekali pria yang mencampakkan kekasihnya, setelah mereka mencicipi tubuh kekasihnya yang malang.

" Kamu masih tidak percaya padaku? Bahkan setelah semua yang aku lakukan untukmu Jinnie?"  Jungkook merasa cukup kecewa karena penolakan Jin.

" Bukan seperti itu Jungkook! Aku hanya tidak yakin "    Jin menundukkan kepalanya dalam-dalam, ia sebenarnya merasa tidak enak pada Jungkook, tapi rasa takutnya juga cukup besar untuk melakukan hal sejauh itu.

Suasana mendadak hening, baik Jungkook maupun Jin mereka sama-sama terdiam, dengan pikiran masing-masing.







" Baiklah tidak masalah, aku akan mengatasinya sendiri "    Jungkook berbicara dengan nada ketus, seraya mulai menyalakan kembali mesin mobilnya, tapi sebelum sempat Jungkook menginjak pedal gas, Jin sudah keburu menghentikannya dengan memegang lengan kekar Jungkook.

please forgive me ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang