part 18

810 111 32
                                    










Disclaimer..

Sebelum lanjut ke cerita, saya ingin memberitahukan kepada kalian para readernim, untuk tidak terlalu berekspektasi tinggi terhadap cerita yang saya buat, karena saya bukan penulis, saya membuat cerita ini hanya untuk bersenang-senang, jadi jangan heran jika cerita yang saya buat ini, tidak mengandung pesan moral atau secara kasarnya tidak berfaedah.

Just reading for have fun gais 💜 💜










                 💔💔💔💔💔💔










" Kookie, bagaimana perasaan mu sayang? Apakah masih ada yang sakit?"

Rose mengelus lembut rambut putra kesayangannya, Jungkook baru saja pulang dari rumah sakit bersama kedua orang tuanya, setelah tiga hari melakukan perawatan, akibat kecelakaan yang di alaminya dengan Jin tiga hari yang lalu, Namjoon dan Rose bahkan tidak pernah meninggalkan putra mereka sedetik pun ketika Jungkook di rawat.

Malam itu Rose dan Namjoon yang hendak pergi tidur, tiba-tiba mendapatkan telepon dari pihak kepolisian, yang memberitahukan bahwa putranya mengalami kecelakaan mobil bersama Jin.
Rose sangat histeris saat itu, ia bahkan sempat pingsan sesaat, karena kondisi jantung nya yang memang kurang baik.


" Aku baik-baik saja Eomma jangan khawatir, aku lebih beruntung daripada Jinnie, sebenarnya jika aku bisa memilih, aku pasti akan memilih biar aku saja yang terluka parah, di bandingkan aku harus melihat Jinnie menderita "

Jungkook berbicara dengan yakin, sementara Namjoon mendecih pelan ketika mendengar perkataan putranya, Namjoon sebelumnya sudah menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki penyebab kecelakaan yang di alami oleh putranya, dan ia merasa sangat marah pada Jin setelah mendengarkan rekaman black box yang ada di mobil Jungkook.

Namjoon menganggap bahwa secara tidak langsung, Jin lah yang sudah menyebabkan kecelakaan tersebut, karena Jin terus membuat Jungkook marah sepanjang perjalanan, Namjoon jadi mulai merasa tidak yakin akan menjadikan Jin sebagai menantunya.


" Beristirahatlah kookie, dan jangan pernah berfikir untuk terluka lebih parah dari ini, kau ingin membuat Eomma cepat mati eoh? "

Rose menyelimuti tubuh putranya, dan membetulkan bantal yang di pakai Jungkook.

" Eomma ingin pergi mandi dulu sekarang, nanti Eomma akan menemanimu tidur, telepon saja pelayan jika kamu membutuhkan sesuatu, oke "


" Baik Eomma "

Rose berjalan keluar dari kamar putranya, ia juga melirik sang suami yang duduk di ujung tempat tidur Jungkook seraya memeriksa ponselnya.

" Yeobo mari membersihkan diri! "
Ajak Rose pada Namjoon.

" Duluan saja, aku menyusul "
Jawab Namjoon singkat.










" Bagaimana rencana mu kedepannya kookie? Kamu masih akan tetap mempertahankan orang keras kepala dan egois seperti Kim Seokjin, untuk menjadi pasangan mu? "

Setelah Rose keluar dari kamar, Namjoon langsung memutuskan untuk menginterogasi putranya, Jungkook sebenarnya masih merasakan kepalanya pusing, tapi ia memaksakan diri untuk duduk di tempat tidur nya, dan menanggapi ucapan ayahnya.

" Sudahlah dad, pertengkaran itu juga terjadi karena aku tidak peka, dan tidak pandai mengendalikan situasi, tolonglah Daddy jangan terlalu menyalahkan Jin "

Namjoon memang sudah sempat membahas masalah ini dengan Jungkook kemarin, tapi karena ada Rose di sekitar mereka, Namjoon akhirnya menahan diri untuk tidak membahas lebih jauh masalah itu terlebih dahulu, Namjoon tidak ingin istrinya kepikiran tentang masalah ini, dan membuat kesehatannya memburuk nanti.


please forgive me ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang