Containt NSFW! Be kind for special chapter. Short story😋
Jake itu tampan, jelas menarik perhatian siapapun. Wajahnya khas oriental, walau terkadang tertutupi dengan fasihnya accent yang dia pakai. Hidungnya mancung dan lebar, dengan tulang pipih yang tidak terlalu kecil. Tulang rahangnya juga terlihat terkadang saat ia tertawa, dengan dimple samar yang terbit disana. Tiada bosan bagi Sunghoon memandangi Jake, baginya Jake adalah hal indah yang patut ia abadikan di otaknya.
Tubuh Jake itu mungil baginya, jika disandingkan dengan Wonyoung saja Jake masih kalah jauh tingginya. Tatapan matanya begitu cantik dan lekat, bulu matanya juga lentik dengan bentuk mata yang tidak sipit. Banyak yang Sunghoon sukai dari Jake, bukan hanya hatinya saja yang Sunghoon miliki.
Tetapi tubuhnya, jiwanya, suaranya, tatapan matanya.
Dari ujung kepala hingga kaki, semuanya milik Sunghoon.
Ketika mereka bersama Sunghoon tidak bisa menahan diri untuk tidak mengecup bibir tebalnya. Rengekan yang Jake berikan, permintaannya yang kadang nyeleneh, bahkan erangan memohon pada tubuhnya tidak bisa Sunghoon lewatkan disetiap waktu. Tatapan mata yang sayu seolah mengundang gairah binatangnya keluar begitu memukau dengan air mata yang perlahan jatuh di sudut matanya.
Ketika bibir Sunghoon menyentuh area bawah telinganya, tubuh mungil Jake akan tersentak kecil dan mengerang lemah. Sentuhan diberikan Sunghoon di setiap sudut tanpa cela bagian tubuh Jake. Menjadi kekasih Jake memang tidak baik untuk dirinya, bukan ke arah buruk. Melainkan, hatinya bahkan otaknya tidak bisa sinkron.
Kecemburuan Sunghoon terkadang sudah di level tingkat dewa, banyak laki-laki yang berusaha mengencani Jake. Dan tentu saja di tolak Jake langsung, karena bagaimanapun hatinya sudah terkunci oleh Sunghoon.
Hubungan mereka tidak banyak yang ketahui, entah kenapa Jake tidak ingin semua orang tahu bahwa mereka mempunyai hubungan lebih dari seorang Dosen dan Mahasiswa. Apakah Jake takut bahwa dirinya akan terancam? Seharusnya Jake tidak perlu takut akan hal itu juga. Ada yang berani menyentuh Jake seujung kuku pun, Sunghoon akan bertindak cepat.
Jujur dari hati terdalam kekasihnya ini cantik sekali, gila jika Sunghoon melepaskannya. Bahkan semua hal itu tidak masuk dalam pikirannya.
Jake itu mahakarya Tuhan yang sanggup Sunghoon dambakan setiap hari, tiada hari bibirnya berkata 'cantik' pada Jake ketika memandanginya dan mendapati Jake tersenyum malu. Sunghoon juga tahu kenapa dirinya selaku tersenyum ketika memikirkan tingkah Jake yang begitu manis dan lucu. Efek mencintai Jake benar-benar membuatnya semakin tidak terkontrol.
"Bukan pertama kali, kenapa malu?" Erangannya kembali terdengar, bagaikan melodi musik yang begitu menggairahkan. Sunghoon menekan tubuh besarnya, membuka kedua tungkai Jake hingga mengangkang dibawahnya. Tubuh keduanya berkeringat, pendingin ruangan seakan tidak berfungsi. Rasa panas dan terbakar dirasakan si cantik, kedua lengan mungilnya memeluk bahu besar milik Sunghoon. Sesekali membentuk cakaran di punggung Sunghoon ketika tubuhnya disentuh tanpa permisi. Meninggalkan jejak kemerahan yang begitu cantik dan berpadu pada kulitnya yang putih tanpa cacat.
Jika Sunghoon bisa mengurung Jake untuknya maka akan ia lakukan sekarang juga, namun Jake selalu bilang padanya untuk tetap tunggu hingga ia kelulusan nanti.
"..mhh- Hoonie.."
Desahannya kembali mengalun, lidah Sunghoon menjilati sepanjang tulang selangka yang memperlihat jenjang leher milik Jake. Begitu menggiurkan dengan keringat yang bercampur saliva Sunghoon. Jemari panjangnya perlahan menyentuh area bahu Jake, banyak hasil karya mulutnya yang terlihat disana. "Cantik. Cantik sekali, suka dibuat nangis kaya gini hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sungjake.
Randomcerita milik Sunghoon dan Jake saja. Oneshoot!twoshoot- or something like that.