Kok tiba-tiba (3).

1.3K 90 18
                                    

Greget sepenuh hati.

Itulah yang Jake rasakan, tentang kehamilannya yang menginjak 4 minggu alias 1 bulan. Membuat para orang tua, sebut saja Mami dan Mama gemas padanya. Tak terkecuali Sunghoon yang selalu mewanti-wanti Jake ketika berlarian di dalam ruangan mereka, mengejar waktu untuk tidak mengantri fotocopy di lantai bawah bersama staff karyawan lain. Entah kelainan apa, Sunghoon memang unik baginya.

Seharusnya, ruangan mereka itu difasilitasi lengkap.  Kenapa pula Jake harus cape-cape turun kebawah demi fotocopy!

Jake tidak mengalami hal aneh-aneh kok selama masa kehamilannya, hanya saja saat berduaan dengan Sunghoon di kamar. Calon anak mereka-

Seperti ingin membuat Jake gelendotan manja pada Sunghoon. Yaampun, Jake gak bisa bayangkan!

Mau taruh dimana wajahnya yang merah seperti kepiting rebus saat mencoba pasrah dan reflek atas keinginan bayi mereka?

Aduh, gak dulu. Walau dalam hati, Jake suka sebel sama para clien Sunghoon yang belum mengetahui bahwa Sunghoon sudah menikah! Ih sebel.

Gelagat para cewek itu bikin Jake misuh-misuh dalam hati, walau Sunghoon saat rapat pun memperhatikan Jake saja yang selalu ada-ada saja tingkahnya tapi hati Jake tetaplah panas!

Mood Jake selalu naik turun, ketika di kantor mungkin kesabarannya setipis selembar kasa. Tapi kalau dirumah, seadem wajah Mas Sunghoon saat tidur hehehehehehe. Jake geli sendiri bayanginnya, tapi dia sedikit bersyukur dihamilin sama Sunghoon. Pak Bosnya itu kan tampan, jadi nanti keturunan mereka pasti visual!

Kaya boyband korea yang bertujuh itu. Duh, Jake jadi bayangkan kalau anak mereka gantengnya paripurna kaya Jake.

"Ikeu. Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" Pertanyaan Sunghoon membuat lamunan Jake buyar pecah seketika, jantungnya berdegup saat mengetahui suaminya berlutut didepannya sembari menatapnya dan memegang nampan berisikan susu dan biskuit ibu hamil.

Binar kedua mata Jake seketika terbit, saat ini makanan kesukaannya itu adalah biskuit! Entah efek kehamilannya yang menjadikan dia doyan biskuit ibu hamil atau emang karena Jake belum pernah memakannya dulu jadi dia tidak tahu ada biskuit seenak ini.

"Pelan-pelan makannya, sayang."

Pipi Jake membulat penuh keduanya, sembari mengunyah 2 biskuit sekaligus dan mengambil gelas berisi susu rasa pisang. Iya benar, pisang.

Jake itu gak terlalu suka pisang-

Walau konteksnya adalah susu. Tapi Jake jujur lebih suka susu hamil rasa Vanilla.

Dalam 3 kali tegukan, biskuit itu ditelannya dengan cepat. Noda putih susu, seperti biasa nangkring di atas dan bawah bibir Jake yang lucu. Sunghoon seperti mong-mong bayi rasanya deh. Biasanya Jake kalau dikantor akan memasang wajah jutek abis! Bahkan sekali Sunghoon tidak mau menegur Jake atau menyapa Jake ketika Jake diam saja, bahkan ruangan mereka seketika mencekam detik itu juga.

(Ini Sunghoon gak nyadar kayanya kalau dia lakuin hal sama pas lagi dateng ke kantor.)

"Mas~ Ikeu masih mau susu..." Lagi, dalam tegukan beberapa kali susu itu tandas habis. Sunghoon mengangguk seraya menaruh piring berisi biskuit di sisi nakas yang terdapat 2 gelas berisikan air putih. Jaga-jaga setiap saat jika Jake terbangun dan merasa haus.

Keduanya berjalan keluar kamar menuju dapur, Jake sendiri sudah duduk di kursi sembari mengayunkan kakinya senang. Kedua matanya tidak lepas pandang dari Sunghoon yang membuatkannya susu lagi. Sesekali juga Sunghoon melemparkan senyuman pada Jake yang menunduk malu, menahan diri untuk tidak membalas senyuman Sunghoon.

Sungjake.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang