Perkara malam pertama. (2) end.

1.8K 97 40
                                    

Jika ditelisik ulang, keraguan terpancar di kedua mata Jake. Bibirnya bergetar ketika melihat bagaimana Sunghoon dengan santainya menarik tengkuk Jake hingga semakin dekat dengan kejantanannya. Wajah si cantik merona hebat, tidak pernah disangka bahwa ia akan berada di posisi ini. Ia merutuk dalam hati, begitu ceroboh dan berani seakan ia mampu membuat Sunghoon sang Suami puas terhadap servicenya.

"Mas....Adek mulai ya?" Cicitan itu membuat Sunghoon diam-diam tertawa dalam hati, wajah pias milik Jake lucu sekali. Sebagai jawaban Sunghoon mengangguk, ia membiarkan jemari-jemari mungil milik Jake melingkupi miliknya. Dan bibir tebal itu, bisa Sunghoon rasakan perlahan menyentuh kepala penisnya. Seperti adanya sengatan nikmat yang bisa Sunghoon rasakan, hangatnya mulut Jake benar-benar menyelimuti miliknya.

"Hn.."

Ini yang pertama bagi Jake, dan Sunghoon patut acungi jempol untuk keberanian Jake. Kedua alis tebal Sunghoon sesekali mengeryit, dengan nafasnya yang perlahan memburu melihat bagaimana lidah si cantik menjilati batangnya seperti ice cream. Tangan milik Sunghoon terulur, mengelus pucuk kepala si cantik yang perlahan mencoba memasukkan seluruhnya kedalam mulut.

"Sayang, tidak perlu semua-hhh..."

Tubuhnya menegang merasakan mulut Jake yang perlahan memompa tanpa memasukkan seluruhnya karena tidak muat. Batang tebal itu terlihat mengkilap akibat liur si cantik yang meluruh menetes, gesekan lidahnya yang lembut dan panas semakin menggetarkan perasaan baru untuk Sunghoon. Tatapan mata keduanya terkunci, sayu dan begitu cantik berkilau di bawah temaramnya lampu kamar hotel mereka. Jantungnya berpacu hebat dengan erangan halus yang keluar dari celah bibirnya, kemudian tanpa sadar ia menekan tengkuk si cantik hingga tersedak dan membantu menaik turunkan wajahnya. Nikmatnya semakin menjalar keseluruh saraf tubuhnya, cengkraman tangan Jake bisa ia rasakan juga sementara tangan lainnya meremat surainya sendiri. Menyugarnya ke belakang hingga bulir keringat terlihat membanjiri pelipisnya.

Jake dibuat bungkam dengan view wajah Sunghoon dari bawah sini, Suaminya tampan sekali. Tatapan matanya seolah menyeret jiwa Jake untuk tenggelam hingga dasar tanpa berpulang lagi. Begitu terpaku dengan pikiran rasionalnya yang direnggut paksa untuk menatap pada Sunghoon seorang saja, selagi mulutnya masih bekerja dibawah memuaskan hasrat Suaminya. Erangan-erangan ia dengarkan dikamar dengan suasana hening selain deru nafas mereka yang memburu mengudara di ruangan panas ini.

"Adek, gigi kamu-"

Melihat Jake yang masih terpaku padanya, membuat Sunghoon menggeram. Hingga setelahnya kejadian yang gak dinginkan Jake pun terjadi, erangan sakit Sunghoon membuatnya tersadar dan melepaskan kulumannya. Dilihatnya kepala penisnya milik Sunghoon terdapat bercak kemerahan seperti gigitan, dan Jake pelakunya.

"Ma-mas...Maaf...Adek.." Dengan panik, Jake gelagapan dan menyentuh perlahan bercak itu. Di iringi ringisan milik Sunghoon yang menggelengkan kepalanya, berusaha menenangkan kepalanya yang masih panas mencerna semuanya.

"Gapapa sayang, tadi Mas kan sempet bilang kalau gigi kamu kena itu Mas." Mungkin Jake berada di ambang batas kewarasan, dan Sunghoon tidak mau menyalahkannya. Keberanian Jake yang ingin membuat malam pertama mereka berjalan baik saja sudah mampu membuat hati Sunghoon berbunga-bunga.

Ditariknya tubuh mungil Jake untuk duduk dipangkuannya, membuat si cantik tersentak merasakan milik Sunghoon mengenai area bokongnya. Sunghoon langsung menyambar tab miliknya, dan mencari situs yang sering teman-teman kantornya bicarakan. Sedangkan Jake sendiri semakin merona hebat melihat nama web yang dicari Sunghoon. Ia menyembunyikan wajahnya di leher Sunghoon sembari mengintip jemari Sunghoon yang perlahan menscrolling banyak video disana.

"Mas...untuk apa liat itu.." Sunghoon sendiri hanya mampu tersenyum menutupi kegugupannya, perlahan tangannya yang kosong merayap masuk kedalam bathrobe milik Jake hingga sicantik meremang dipangkuannya.

Sungjake.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang