Kok tiba-tiba (4) end.

1.2K 78 6
                                    

"Jake-"

Sunghoon terpaku sejenak kala dirinya di gelendoti oleh Jake yang sudah tidak sadar sekitar, ia melirik ke arah Heeseung yang mengangguk seraya memberikan sebuah kartu akses salah satu kamar disini.

"Co, gua kok ngerasa bersalah-"

"Sssttttt! Kesempatan gak dateng dua kali, Hoon." Perkataan Heeseung membuat Sunghoon berdecak dalam hati, tubuhnya semakin naik drastis suhunya merasakan sentuhan Jake yang benar-benar membuatnya berpikir hal-hal kotor.

"Buruan naik, gua abis ini mau kabarin nyokap lu. Semisal lu sama gua nginep dikantor ada kerjaan."

"Kenapa Sunghoon nyebelin ya~"

Ocehan itu membuat Sunghoon langsung menggendong tubuh Jake. Perlahan keduanya menghilang di tengah gemerlapnya cahaya lampu ruangan penuh puluhan manusia. Heeseung melirik, sembari menggelengkan kepala maklum karena bagaimanapun ia juga takut dengan resiko yang ada. Tapi, Sunghoon itu aneh terkadang baginya. Sunghoon mau, tapi ragu dan plin-plan. Sebagai sahabatnya sedari jaman orok, Heeseung sudah tahu bagaimana menempatkan posisi ketika Sunghoon ragu sama pilihannya sendiri.

"Pak bos nyebelin! Ugh~ pusing, masa tadi nyebelin banget.....ish. Kerjaan aku udah selesai loh? Kok ditambahin lagi...."

Dengan kedua matanya yang sayu, tubuhnya meremang merasakan kehadiran seseorang yang mengukungnya. Jake sedikit berontak, kesadarannya memang benar-benar menipis. Perlahan sentuhan itu semakin intim di kulit tubuhnya, Jake lupa keadaan apapun saat ini. Ia membiarkan bagaimana tubuhnya di jamah dengan lembut oleh Sunghoon.

"Umh~ ahh..."

Sapuan lembab di putingnya terasa, tubuhnya melengkung dengan rematan yang diberikan pada surai Sunghoon. Si Dominan semakin tertarik mengikuti nalurinya, ia melepaskan seluruh pakaian si cantik beserta miliknya dan mendorong tubuh Jake semakin naik dekat sandaran ranjang. Kedua tungkainya di buka, pemandangan yang tidak bisa membuat Sunghoon berkedip sedikitpun. Tubuh mulus tanpa cacat itu berkeringat, nafas Jake juga terengah-engah dengan kedua dadanya yang berisi. Gila, Sunghoon rasa dia bisa sinting. Rasa ingin memiliki Jake seutuhnya semakin membesar, Sunghoon harus lakukan malam ini juga. Ini pilihannya, walau ia terbilang nekat dan beresiko. Tapi Sunghoon mau memiliki Jake. Mengikatnya dengan janji suci.

"Cantik. Cantik.." Seakan bagai rapalan dari bibirnya, Sunghoon menggeram kecil. Ia membungkam bibir Jake dengan ciuman lembut, bibirnya memangut bibir tebal Jake dan menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Jake. Keduanya terbuai, dengan tubuh yang semakin erat menempel satu sama lain. Bagian tubuh bawah Jake bahkan di sentuh dengan intim, telapak tangan Sunghoon yang besar melingkupi penis Jake yang menegang. Sesekali memberikan tempo pijatan pada Jake yang mengerang didalam ciuman mereka.

"Nghh! Ahh~ ka-kam.."

"Sunghoon. Aku Sunghoon, Jake. Jadi panggil nama aku ok?"

Si cantik mengangguk, kedua matanya sudah sayu dan basah memandangi Sunghoon. Yang ditatap makin melebur dan mleyot, bibirnya bergerak lagi membentuk tanda di bagian leher Jake. Menghisap, menggigit, menjilat. Tubuh besarnya semakin menekan tubuh kecil Jake yang bergetar dibawah dominasinya.

"Sung!sunghhh! Ahh! H-hoon~ ahh..."

Kocokan tangan Sunghoon semakin cepat, membuat Jake berulang kali mencengkram dan meremat bahu Sunghoon. Sesekali tangannya juga berpindah pada surai milik Sunghoon dan menekannya ketika mulut Sunghoon 'menyusu' pada putingnya. Bunyi kecapan yang Sunghoon lakukan terdengar, bersahutan dengan bunyi desahan Jake yang semakin nyaring.

"Stop ahh!~ sungh! Ho-hoon....nghh! AHHH! hiks!"

Tubuh Jake bergetar hebat, menggelinjang hebat dengan pelepasannya yang datang. Kedua matanya terpejam dengan dahi yang mengeryit. Gerakan asing memenuhi lubangnya, sakit tapi terasa nikmat. Entahlah Jake tidak tahu rasanya. Terlebih Sunghoon semakin berani menekuk kedua kaki si cantik, merekam didalam otaknya bagaimana tubuh Jake dijamah olehnya. Lidahnya terjulur dengan tubuh yang membungkuk, membungkus milik si cantik dengan mulutnya. Mengembalikan kesadaran Jake yang hilang dan membuatnya kembali mendesah. Semakin lama, 3 jari Sunghoon yang panjang dan agak tebal bertengger keluar masuk meregangkan lubangnya. Mulutnya memompa penis Jake yang menegang kembali, sesekali ia meludah dan membiarkan tubuh bagian bawah Jake basah karena liurnya.

Sungjake.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang