"Woi. Ini serius?!?"
Dobrakan pintu kamar membuat Jake terbangun dan menatap sinis sang empu, ia kurang tidur. Jelas pasti, apalagi berita heboh kemarin semua keluarganya jadi tahu, maksudnya keluarga besar-
Mereka tidak judge soal kehamilan Jake yang diluar nikah. Bahkan mereka malah terkejut bahwa tubuh special Jake jelas nyata. Lalu saat malam hari, Sunghoon menghampiri rumahnya. Bertemu Papi dan Mami, dan baru itu juga Jake melihat rupa kedua orang tua Sunghoon yang benar-benar begitu baik dengan senyum ramahnya.
Jake terkejut kala Sunghoon pun mengetahui apa yang terjadi malam itu,
Dan Sunghoon ternyata melakukannya secara sadar. Bahkan ia lebih memilih meladeni Jake yang mabok, sampai satu fakta lain mengejutkan Jake bahwa Sunghoon ternyata menyukainya.
Aneh bin ajaib, anjir. Pikir Jake kala itu, ia coba menetralkan nafasnya, dan pikirannya yang kacau mengingat tidak bisa kendalikan diri saat mabok padahal ia sudah biasa mabok tanpa kelepasan.
"Duh ganggu deh." Sungut Jake seraya merapikan selimutnya, menarik sampai menutupi tubuhnya hingga terlihat gumpalan besar di atas ranjang yang mana membuat Jay dengan jahil menariknya dengan cepat.
"Kan gua mau nanya atuhlah, masa sama kembaran sendiri kaya gitu sih?!?!?" Kan, Jay jadi ngambek. Pusing deh Jake kalau gini! Emang tipikal uke menye-nye, kalau sama Heeseung aja sok jadi Submisif pemberani. Jake enggan melepaskan selimut yang menutupi tubuhnya, ia menghela nafas dalam diam. Bisa berabe kalau Mami tau.
Tok!
Tok!
Tok!
"Ikeu udah bangun?" Perkataan itu membuat Jake langsung beranjak dari tidurnya. Ia dengan sigap mengambil sisir di meja rias miliknya dan langsung merapikan rambutnya yang awut-awutan. Sedangkan Jay hanya mencibir, apalagi ia bisa cium aroma parfum milik Sunghoon yang menyeruak masuk ke dalam kamar Jake.
"Udah Mi, sebentar Ikeu lagi rapihin ranjang." Sahutan Jake membuat suara diluar sana langsung bisik-bisik, entah bicara apa dengan Sunghoon. Yang jelas Jake tahu bahwa Maminya sengaja mengajak Sunghoon ke kamarnya.
Setelah selesai Jake langsung membuka pintu kamarnya, dilihatnya Sunghoon dengan pakaian santainya. Mumpung hari minggu deh kayanya, makanya Sunghoon bisa kesini. Pikir Jake saat pertama kali membuka pintu, matanya langsung tertuju pada Sunghoon yang memegang gelas berisi cairan putih. Itu susu hamil-
"Jay, ayo ikut Mami. Tinggalin calon pengantin baru ini-" Jay buru-buru beranjak sambil memasang raut meledek pada Jake. Sedangkan saat melewati Sunghoon ia mengganti senyumannya menjadi senyuman formal yang biasa ia lakukan di kantor.
Hening melanda keduanya, apalagi mata Jake terpaku pada susu yang dipegang Sunghoon. Terlihat menggiurkan, dan harum Vanilla membuat Jake ingin mencicipi susu itu.
Peka terhadap gelagat Jake, Sunghoon masuk perlahan ke dalam. Dan menaruh gelasnya di nakas samping lampu tidur yang masih menyala, ia mematikan dengan segera seraya berbalik menarik tangan Jake yang sudah menutup pintu kamarnya.
"Ayo diminum dulu." Lagi, Jake merasa aneh. Kenapa juga Sunghoon harus memegangi gelasnya? Sedangkan tadi sudah di taruh di nakas! Ish, Jake jadi curiga. Itu susu yang kemarin mereka beli kan? Bukan susu aneh-aneh kan!
"Kamu gak mau? Katanya suka Vanilla, makanya Mas buatin yang Vanilla dulu."
Dengan lembut dan perlahan Sunghoon menarik tangan Jake untuk duduk di atas ranjang, piyama yang dipakai Jake terlihat lucu sekali dan serasi dengan kontrasnya kulit kemerahan Jake dipagi hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sungjake.
Randomcerita milik Sunghoon dan Jake saja. Oneshoot!twoshoot- or something like that.