Entah sudah berapa lama waktu yang terlewati, misi yang Jake jalankan sempat hampir gagal di pertengahan jalan ketika musuh dari keluarga Shim mengetahui sedang di incar. Sindikat gelap itu habis-habis menyerang salah satu vila cabang yang Ayahnya Jake beli untuk organisasi jual beli barang secara rahasia. Kawanan anak buah Damon yang sebenarnya sudah telak kalah jumlah masih membabi buta menyerang, Jake hanya menyeringai dari kejauhan. Ia menatap ke arah Damon yang mendengus bengis.
Darah menghiasi wajahnya, mata berwarna biru laut itu menatap tajam dengan emosi yang terkumpul. Terbukti dari urat-urat yang mengepal di kedua tangannya dan juga lehernya.
"Brengsek."
Jake sudah biasa dengan umpatan seperti itu, aneh karena tidak ada yang melawannya. Bahkan menodongkan pistol padanya, tetapi ia pikir ini hal yang bagus. Tanpa sepengetahuan Damon lewat lirikan mata ia menyuruh salah satu anak buahnya menembakkan 3 peluru pada kedua tangan dan 1 kaki Damon.
Bodoh.
Jake menerjangnya langsung, menendang tubuhnya hingga terjatuh. Erangan sakit yang Damon berikan membuatnya tertawa, sialan.
Kalau mau dibilang, pekerjaannya hanya sebagai bos besar yang memiliki organisasi gelap. Yaitu, membobol setiap rekening tiap customer dengan berbagai platform. Di ambilnya uang mereka entah di rekening atau buku tabungan tahunan dan pensiunan. Yang mereka targetkan adalah lansia. Lalu apa hubungannya dengan organisasi keluarga Park dan Shim?
Manusia menjijikkan ini, tangannya yang tertembak mulai memegang sepatu pantofel yang Jake kenakan. Belas kasihan, Jake mengetahuinya dari gurat wajah khawatir dan kesakitan itu. Seluruh tempat yang dimiliki Damon sudah di hancurkan satu persatu oleh anak buah Shim. Lucu saja, ketika datang ke tempat. Orang-orang yang bekerja disana merasa hebat karena pemimpin mereka salah satu anak dari Mafia terkenal di seluruh penjuru. Yang padahal cuma seonggok daging tak punya keberanian bahkan memegang pistol saja tidak. Lucunya ketika ingin menembak Jake tangannya begitu gemetar, karena melihat tatapan Jake yang berbeda dari setiap berita yang menayangkan wajah lelaki manis itu.
"Ada kata-kata terakhir untuk si tua bangka?"
Dalam sekejap mata anak buahnya tumbang semua, diikuti anak buah Jake yang mengelilingi Damon. Jake memegang pistolnya dengan erat, matnya terhunus tajam, tak ada emosi yang Damon lihat. Sialan, kalau ia hanya bertemu iblis bertopeng malaikat seerti Jake ia takkan bermain main dengan keluarga Shim. Katakan Damon serakah, uangnya sudah terkumpul banyak. Berhambur hanya untuk menyewa jalang, dan saat di club. Ia tak sengaja melihat dua wanita cantik yang sedang bersenda gurau. Pakaiannya terlihat biasa tidak seperti wanita seksi yang berglamour akan perhiasan dan dress ketatnya. Dengan gamblangnya ia mengajak tidur kedua wanita itu dan berani merangkul pundak mereka. Winter yang saat itu jengah ia menendang Damon hingga tersungkur, lelaki itu mendengus dan berteriak gila memanggil manager bar yang ia datangi.
Tetapi Karina hanya melengos, ia menarik tangan kekasihnya pergi dari sana. Niat ingin bersama kekasihnya karena pekerjaan yang menuntut mereka berdua sibuk, Damon malah mengacaukan segalanya. Dan Karina mengingat wajahnya bahkan nama yang disebutkan oleh manager bar untuk menenangkan orang gila itu. Dan kabar ini sampai di telinga Ayah Shim dan Daddy Park. Tidak banyak bicara tetapi aksi selalu yang menjadi paling besar di tunjukkan berbeda dengan istri mereka yang ingin menginjak wajah Damon dengan heels tajam mereka yang runcing.
Dor!
Satu tembakkan Jake layangkan, ia bahkan menyuruh Ni-ki mensabotase riwayat panggilan bahkan pesan dan lokasi milik Damon. Ingin membuang mayat Damon ke dalam kandangan kesayangannya, berisi Jaguar ganas yang diberi nama Galaxy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sungjake.
Різнеcerita milik Sunghoon dan Jake saja. Oneshoot!twoshoot- or something like that.