Sepertinya Lord Elrond kecewa, gadis itu bisa merasakannya. Apakah Luna menyesali keputusannya? Tapi dia benar-benar harus kembali karena sudah 1 bulan lebih menghilang.
Setelah membujuknya kembali beberapa kali, akhirnya Lord Elrond mengikhlaskan gadis itu. "Apapun yang terjadi, jangan sampai terluka Luna." ingat Lord Elrond, "Jika saat nanti kamu belum menemukan jawaban, ingat kamu bisa pulang ke sini, Rivendell selalu terbuka untukmu."
Luna memeluk Ellon itu dengan erat, dia bisa merasakan kasih sayang yang begitu besar dari Lord Elrond. Luna akhirnya bisa bersiap untuk membereskan barangnya.
Ellena setia membantunya, Elleth itu nampak enggan melepaskan Luna. "Lady, apakah anda benar-benar akan pergi bersama para dwarf? Saya khawatir." seru Ellena.
Luna tersenyum kecil, "Aku bisa menjaga diriku dengan baik Ellena, Terima kasih."
"Tapi kapan Lady akan kembali, bagaimana jika Lady Arwen ataupun Tuan Elladan, Elrohir serta Estel nanti kembali dan Lady tidak ada?" tanya Ellena cemas.
"Bisakah sampaikan pesanku kepada mereka Ellena?" Luna segera memberikan 5 buah surat, dimana Surat-surat itu dia tulis tadi. Entah apa yang gadis itu pikirkan, namun dia paham bahwa ini merupakan perjalanan yang akan cukup panjang dan dia bahkan tidak yakin apakah dia bisa kembali ke Rivendell atau di tengah perjalanan nanti dia tiba-tiba kembali ke dunia asalnya.
Untuk itu, Luna mempersiapkan surat perpisahan itu. "Yang satu ini berikan kepada Lord Elrond nanti.." ucap Luna mengedipkan sebelah matanya.
Malam pun tiba, dan disinilah Luna sekarang. Ditempat peristirahatan para dwarf. Gandalf memperkenalkannya sebagai anggota ke-15 dan tentu saja sesuai dengan prediksi Gandalf, Thorin sangat menentangnya.
"Kau ingin membawa dia, yang benar saja Gandalf? Aku tidak menerima Elf dalam rombongan kita" cemooh Thorin. Luna menatapnya tidak suka. Bagaimana cara pria itu merendahkannya.
"Lady Enchantress bukan seorang Elleth, Thorin. Dia manusia." jelas Gandalf, tentu saja membuat para dwarf itu tidak percaya. Luna mendengus sebal, lalu menyelipkan anak rambut nya ke balik telinganya. Memperlihatkan telinga manusianya.
"Bagus..dia hanya akan memperlambat perjalanan kita." tambahnya lagi.
Tidak, kali ini Luna tidak bisa membiarkan dirinya ditindas, "Oh.. Dan apa yang kamu tahu tentang memperlambat dan mempercepat tuan Thorin O, Oa...Oakenshield! Kau akan berterimakasih padaku nantinya." Luna mendecak sebal, nama pria itu terlalu sulit.
Thorin tambah menatap wanita itu tidak suka, "Hah, lihatlah.. Dia bahkan bersikap sangat angkuh!"
"Ohh..harusnya kau berkaca, apa harus ku pinjamkan kaca untukmu?" balas Luna.
Pertengkaran itu semakin sengit, namun Gandalf berhasil menghentikannya.
"Enough Thorin! Lady Enchantress! Thorin, Lady Enchantress bukanlah manusia biasa, dia seorang penyihir namun berbeda dengan ku, dengan kemampuan dan kekuatannya dia akan membantu kalian dengan mudah saat melewati hutan Greenwood, kalian tidak bisa melewati hutan itu sendiri." jelas Gandalf berhasil membuat Thorin terdiam.
Para dwarf dan Bilbo pun menyimaknya. Tentu saja banyak mata terkejut dan penasaran dari iris mereka. Luna bisa tahu itu.
"Seorang penyihir lagi? Kita sudah cukup dengan satu. " seru Thorin. Gandalf menghembuskan nafasnya, "Ada sesuatu yang harus aku pastikan terlebih dahulu, untuk itu Enchantress akan menuntun kalian."
Thorin menatapnya penuh curiga, "Aku akan menyusul kalian." ucap Gandalf.
Setelah perdebatan itu, akhirnya Luna bergabung dengan rombongan meski Thorin masih tidak menerimanya. Well, siapa yang peduli, batin Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Enchantress, Guardian of The Nature [Legolas Fanfic]
FanfictionThe Enchantress, begitulah gadis itu dipanggil. Mata hijaunya yang cantik seperti zamrud berkilau, rambut panjang bergelombang sehitam malam, serta bibir mungil semerah darah. Siapapun yang menatapnya pasti akan jatuh pada pesona gadis itu. Kaki je...