Chapter 3 _ You're not The Danger

93 7 3
                                    

Pagi ini merupakan pagi yang cukup tenang setelah beberapa hari kemarin terdapat kesibukan untuk kepergian Arwen. Dan disinilah Luna sekarang, di kamar Arwen, menatap Elleth itu dengan mata yang merah.

"Bukankah kau berjanji tidak akan menangis Luna?" seru Arwen dengan senyum menenangkan. Gadis itu mengangguk, "Tapi.. Aku tidak bisa menahannya, air mata ini keluar sendiri!"

Arwen tertawa, gadis di depannya itu sangat lucu. "Well Luna aku benar-benar ingin mengajakmu, namun kamu tau sendiri Ada seperti apa." ucap Arwen dengan jujur, sebetulnya dirinya merasa kasihan jika gadis itu ditinggal sendiri disini.

Luna tersenyum tipis, "Tapi tenanglah..aku akan bilang pada nenek begitu tiba, kupikir dia akan sangat senang untuk melihatmu. Kau tau Ada ingin melindungimu dari dunia luar, tapi kau tau juga kan nenekku sangat bijaksana." ucap Arwen sekali lagi.

Luna menangguk, "Baiklah, aku hanya tidak tau bagaimana aku akan menghabiskan waktu jika tidak ada kamu..hmm, kupikir aku akan mencoba hal yang baru, seperti mengajak lord Elrond untuk menyulam bersama mungkin." Luna tersenyum senang, namun membuat Arwen tertawa geli. Dia barusan membayangkan bagaimana Ayahnya mencoba menyulam.

"Kupikir Ada akan sangat sibuk sekarang." ucap Arwen tertawa begitu juga dengan Luna dengan ide-ide diluar kepalanya. Mereka berjalan keluar, Luna masih enggan untuk berpisah dengan Arwen.

Sampai di depan kastil sudah banyak Ellon dan Elleth yang menunggu Arwen, beberapa dari mereka ikut dalam perjalanan untuk mengiringi sang putri. Luna menemukan wajah-wajah yang tidak asing, diantaranya ada Lord Elrond, si kembar Elladan dan Elrohir, dan juga Estel. Luna segera berdiri disamping Estel. 

"Well, maaf kuharap kamu tidak keberatan aku menyita waktu Arwen sangat banyak." bisik Luna, membuat pria disebelahnya itu melirik bingung. 

"Memangnya ada apa?" tanya pria itu, berusaha bersikap senormal mungkin. Luna yang masih ingin menggoda Estel, menyenggol lengan pria itu kemudian.

"Aku itu tau semuanya...tenang saja, akan kubantu membujuk Lord Elrond nanti!" seru gadis itu dengan mengedipkan mata kanannya. Estel memandang gadis di depannya itu dengan takjub lalu terkekeh singkat kembali menatap Elleth pujaannya.

Begitu juga dengan Luna, gadis itu juga menatap Arwen yang berpamitan kepada Lord Elrond dan kakak kembarnya itu. Tak lupa, melempar kode pandangan kepada Estel. Dan berakhir memeluk erat Luna, membuat gadis itu kembali menangis. Sungguh, Luna tidak pernah secengeng ini sebelumnya. Apa karena ini pertama kalinya dia merasakan kehangatan sebuah keluarga, yang memang selama ini belum pernah dia rasakan.

"Berjanjilah padaku, kau tidak akan mengerjai Luna ketika aku pergi!" peringat Arwen kepada Elladan dan juga Elrohir. Si kembar itu bertatapan sejenak, lalu "Wahh!! siapa yang mengerjai siapa?? Kau tidak tahu Luna lah yang sering jahil daripada kami!" seru Elrohir tidak terima, begitu juga dengan Elladan.

"Aku tidak peduli dengan alasannya." seru Arwen membuat senyum Luna merekah penuh kemenangan. Tak lama, Arwen beserta rombongan itu pun berangkat. Luna menatap kepergian Arwen dengan sesekali melambaikan tangan kepadanya.

Satu persatu Ellon dan Elleth mulai kembali masuk kedalam kastil untuk meneruskan pekerjaannya. Begitu juga dengan si kembar dan Estel yang pamit terlebih dahulu untuk berlatih pedang. Well, tinggal Luna dan Lord Elrond sekarang. Luna rasa bukan hanya dirinya yang merasa sedih, Luna dapat melihat kliatan kesedihan dari mata abu milik Lord Elrond.

Benar, dia tidak boleh sedih terlalu lama. Masih banyak hal-hal yang harus dia lakukan dan temukan. Salah satunya yaitu menghibur Ellon dewasa di depannya itu. "Hmm...apa yang harus aku lakukan? Ada ide Lord Elrond?" tanya Luna, membuat Ellon itu beralih menatap gadis didepannya.

The Enchantress, Guardian of The Nature [Legolas Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang